Stigma mengenai watak dan karakter gadis Dayak yang angker dan dingin memang sudah terkenal ke seluruh tanah air. Apalagi mereka juga dikenal dengan sikap defensifnya terhadap orang non-Dayak. Tapi benarkah mereka seperti itu?

Nyatanya, gadis Dayak sudah ga seprimitif itu lho. Mereka sudah cukup open minded untuk berbaur dengan orang dari daerah lain. Jangan salah lho, mereka juga dari dulu sudah terbiasa berbaur dengan daerah lain. Soal sifat keangkeran itu sendiri, mungkin hanya beberapa kali ya?

Banyak juga orang yang menganggap bahwa para gadis Dayak berwatak kasar dan kerap menggunakan nada tinggi saat berbicara. Namun ternyata hal tersebut sama sekali tidak benar lho. Perempuan-perempuan Dayak malah dikenal sebagai pribadi yang lemah lembut. Kalau bicara dengan nada keras, itu urusan kultur kali ya. Bicara keras bukan berarti marah lho. Terlebih lagi para gadis Dayak tidak pernah mempermasalahkan perbedaan. Asalkan kita baik, respon mereka pasti akan baik juga.

Secara fisik kecantikan gadis Dayak memang tidak bisa diragukan lagi. Secara spesifik, umumnya gadis Dayak memiliki kulit kuning langsat dan sorot mata yang tajam. Ada yang bilang bahwa mereka lebih mirip dengan para gadis Tionghoa. Hal itu sama sekali gak salah, soalnya leluhur suku Dayak ada yang berasal dari Tiongkok.

Mitos yang satu ini memang paling sering didengar masyarakat umum mengenai keangkeran suku Dayak. Mitos tersebut menjelaskan bahwa jika ada yang berani mempermainkan gadis Dayak, maka alat vitalnya akan hilang. Benarkah mitos ini?

Cerita mengenai mitos-mitos ini memang pernah ada, tapi kebanyakan orang Dayak menolak kebenaran kisah ini. Sebenarnya pelajaran dari kisah ini adalah untuk berbuat baik pada siapa pun, kepada orang Dayak dan orang dari daerah mana pun.

Selain mitos hilangnya alat vital, mitos mengenai seseorang yang diikat secara gaib ini memang juga lumayan sering terdengar. Mitosnya, apabila seorang gadis Dayak sudah kepincut dengan laki-laki yang terutama berasal bukan dari Kalimantan mereka akan mengikat laki-laki tersebut secara gaib. Hanya raganya yang bisa pulang, sedangkan hati dan pikirannya tetap di Kalimantan. Benarkan mitos ini?

Mitos ini hanyalah bualan belaka ternyata. Tidak bisa pulang karena kepincut gadis Dayak memang pernah terjadi tapi kemudian tidak ada ikat mengikat secara gaib. Tidak bisa pulang karena besar cintanya kepada gadis Dayak tersebut. Bukan karena hal magis.

Nah itulah tadi beberapa jawaban mengenai fakta gadis Dayak yang selama ini sering mencuat di permukaan. Pertanyaan-pertanyaan di atas paling sering dijadikan bahan oleh orang-orang yang memang penasaran dengan gadis Dayak itu sendiri. Bagaimana? Lumayan terjawab gak? Kalau sudah tau mengenai beberapa fakta gadis Dayak di atas, langsung jatuh cinta ya sama mereka. Jadi pengen buru-buru ketemu gadis Dayak buat dijadiin pacar nih.