Wow! Inilah Fakta-fakta Mengejutkan di Balik Facebook
TS
yukepodotcom
Wow! Inilah Fakta-fakta Mengejutkan di Balik Facebook
WELCOME TO YUKEPO OFFICIAL THREAD
Facebook merupakan jaringan media sosial yang mungkin bisa dikatakan sebagai salah satu yang terbesar di saat ini. Dilansir dari listverse.com, ternyata setiap harinya Facebook dapat mengkoleksi atau mengumpulkan data sebesar 500 terrabytes! Dengan kata lain, Facebook bisa mengumpulkan data dari para penggunanya sampai sebesar 1.024 gigabytes hanya dalam jangka waktu satu hari.
Besaran data yang dikoleksi oleh Facebook setiap harinya itu menunjukkan bahwa Facebook memiliki asupan informasi dalam jumlah yang cukup masif, dan asupan itu didapatkannya dalam kecepatan yang sangat fantastis. Makanya, tak aneh jika sempat beredar gosip bahwa Facebook digunakan oleh pemerintah untuk mengumpulkan data-data pribadi dari para penggunanya.
Entah apakah gosip itu benar atau bohong belaka, yang jelas Facebook sendiri ternyata menyimpan berbagai fakta yang mungkin nggak kamu ketahui sebelumnya. Di bawah ini, kamu bisa lihat informasi mengejutkan terkait dengan media sosial yang pada awalnya dibuat untuk sekadar iseng ini. Langsung aja yuk, kita kepoin!
Spoiler for Identifikasi wajah:
Ternyata, setiap seorang pengguna meng-tag foto dengan akunnya sendiri atau akun temannya, Facebook menggunakan algoritma khusus yang dapat membaca dan menyimpan informasi yang terkait dengan pola wajah (facial pattern ) kamu. Tentunya informasi ini adalah informasi yang sangat berharga karena dengan begini, Facebook dapat dengan mudahnya melacak keberadaan para penggunanya. Bisa saja Facebook menjual informasi ini kepada pihak yang belum jelas apa juntrungannya.
Spoiler for Facebook nyaris bisa mengetahui di mana pun para penggunanya berada:
Jika kalian menggunakan aplikasi Facebook Messenger, keberadaan kalian dapat dengan mudah diketahui oleh pihak Facebook. Mungkin hal ini tidak jadi masalah bagi beberapa di antara kalian. Akan tetapi, sempat terjadi kasus peretasan yang dilakukan seorang programmer dengan menggunakan konsep “Peta Perampok” yang digunakan dalam kisah Harry Potter. Dengan peta itu, peretas dapat mengetahui lokasi semua pengguna Facebook Messenger. Meskipun akhirnya dikabarkan bahwa Facebook menutup fitur pembagian lokasi, toh mereka tetap memiliki data yang penting terkait dengan keberadaan para penggunanya.
Spoiler for Studi menunjukkan bahwa penggunaan Facebook yang terlalu sering dapat menurunkan kesehatan mental:
Meskipun kebanyakan orang-orang menggunakan Facebook sebagai media hiburan, pada kenyataannya penggunaan Facebook yang terlalu berlebihan dapat berdampak buruk pada kesehatan mental. Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Yale, Amerika Serikat, menunjukkan bahwa ketika orang menggunakan Facebook, kemungkinan besar dia akan memperlihatkan hal-hal yang baik-baik dalam hidupnya dan enggan mengunggah info-info yang kemungkinannya dapat merendahkan status sosial mereka (meskipun pada akhirnya perspektif mengenai hal ini berbeda-beda di setiap orangnya).
Jangan salah, hal tersebut ternyata bisa membuat orang menjadi enggan menerima diri apa adanya dan cenderung melakukan sesuatu itu selalu dilandasi oleh pencitraan di mata orang lain. Selain itu, ketika pengguna mengakses halaman-halaman profil teman-temannya yang menampilkan kehidupan yang mungkin dia anggap lebih indah dari hidupnya sendiri, kemungkinan pengguna itu akan merasa depresi karena membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain.
Spoiler for Facebook selalu menampilkan apa yang mereka pikir akan disukai oleh para penggunanya:
Aldous Huxley, seorang filsuf asal Inggris, pernah mengatakan bahwa permasalahan manusia di peradaban modern bukan lah ketika masyarakat dibelenggu oleh hal-hal yang tidak disukai, melainkan ketika masyarakat dibelenggu oleh hal-hal yang mereka sukai. Pernyataan tersebut menyiratkan bahwa pandangan manusia bisa menjadi sempit jika manusia-manusia selalu tenggelam dalam hal-hal yang berbau hiburan semata. Pernyataan itulah yang akhirnya menjadi landasan bagi para kritikus kebudayaan terhadap media-media massa yang lumrah penggunaannya di era sekarang.
Misi dari Facebook, yang tujuannya tentu untuk mencari keuntungan, adalah sebisa mungkin membuat para penggunanya untuk selalu setia terhadap media tersebut. Salah satu cara yang digunakan oleh Facebook adalah dengan menyaring informasi-informasi apa saja yang disukai oleh setiap pengguna. Konon, hal ini berpengaruh terhadap suasana politik saat pemilihan presiden Amerika Serikat beberapa waktu silam.
Contoh sederhananya seperti ini; jika kamu adalah pengguna yang kecenderungan politiknya ke arah liberal (misalnya), kamu tidak akan pernah melihat sisi positif dari ideologi politik yang bertentangan dengan ideologi liberal (misalnya: sosialis). Hal ini tentunya akan menyempitkan sudut pandang para pengguna Facebook, yang seharusnya bisa menyatukan orang-orang, tapi justru memiliki resiko yang besar untuk menumbuhkan para ekstremis ortodoks.
Spoiler for Secara tidak langsung, Facebook memengaruhi perilaku makan para penggunanya:
Mungkin terdengar aneh, tapi penelitian yang dilakukan oleh Universitas Florida, Amerika Serikat, menunjukkan bahwa para wanita yang terlalu sering menggunakan Facebook —dan mungkin berlaku juga untuk media-media sosial lainnya, seringkali merasa tidak puas dengan kondisi tubuhnya, terutama jika mereka sudah melihat foto mereka yang diunggah oleh teman-temannya. Hal ini juga terkait dengan kecenderungan “membanding-bandingkan” yang sudah disebutkan sebelumnya, membuat para pengguna tidak puas dengan dirinya sehingga ada beberapa di antaranya yang mengurangi kebutuhan mereka agar mendapatkan tubuh yang ideal.
Spoiler for Bisa membuat orang yang kesepian semakin merasa kesepian:
Dr. Sudeepta Varma, seorang psikiatris dari Universitas New York, menyatakan bahwa Facebook bisa membuat penggunanya mengetahui aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh orang lain, tepatnya yang terdaftar sebagai teman dari pengguna itu sendiri. Menurut Varma, di sisi lain, hal itu dapat membuat orang merasa tersisihkan dari dinamika aktivitas para teman-temannya. Hal itu akan memicu pengguna itu untuk malah menarik dirinya dari lingkaran sosial. Lagi-lagi, hal ini berkaitan dengan perasaan yang timbul dari membanding-bandingkan diri dengan orang lain. Maka dari itu, tak aneh jika akhirnya orang-orang selalu berusaha untuk melakukan “panjat sosial” agar dirinya tidak lagi merasa tersisihkan di media sosial dunia maya, khususnya Facebook.
Spoiler for Pembungkaman sikap politik:
Meskipun “katanya” Facebook itu memiliki misi untuk membuat masyarakat yang terbuka, pada kenyataannya Facebook telah membantu segelintir pemerintah untuk membuat masyarakatnya tetap diam dan tidak bisa menyatakan protes atas situasi politik melalui Facebook. Hal ini lah yang terjadi di Rusia dan Tiongkok.
Nah, itu lah beberapa fakta yang mungkin belum pernah kamu sadari dari Facebook. Bukan hanya Facebook loh, fakta-fakta di atas beberapa di antaranya ada juga yang bisa berlaku di media sosial lainnya. Bukankah kebanyakan media sosial yang lumrah sekarang itu sering memicu diri kita untuk membandingkan-bandingkan diri dengan orang lain?