Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

annisaputrieAvatar border
TS
annisaputrie
Kapolri Buka-bukaan soal Dilema Polisi Saat Tangani Kasus
Kapolri Buka-bukaan soal Dilema Polisi Saat Tangani Kasus
Senin 05 Juni 2017, 14:51 WIB

Kapolri Buka-bukaan soal Dilema Polisi Saat Tangani Kasus
Kapolri Jenderal Tito Karnavian

Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut ada dilema yang dihadapi anggota kepolisian saat menangani suatu kasus. Banyak komentar muncul dari masyarakat ketika polisi menangani perkara hukum.

"Begitu kita melakukan rule of law, maka kembali ke penegak hukum, kita menghadapi dilematika, menghadapi tantangan-tantangan yang tidak semuanya mendukung rule of law itu," kata Tito di Rupatama Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jaksel, Senin (5/6/2017).

Tito mengungkapkan selalu ada yang pro dan kontra dalam setiap kasus yang ditangani. Dalam beberapa waktu terakhir ini, Polri dianggap oleh sebagian pihak mengkriminalisasi ulama, namun oleh pihak lain disebut tidak tegas.

"Kita tangani perkara hukum, ada yang pihak pro dan pihak yang kontra kalau kepentingannya dianggap terganggu. Nangkap yang ini dibilang kasus kriminalisasi ulama, padahal kasusnya pornografi. Kemudian tangani ini, dibilang polisi nggak tegas, kita hadapi ini sekarang," ungkapnya.

Perdebatan mengenai itu pun menjadi ramai di media sosial. Tito bahkan mengaku capek saat disodori komentar-komentar yang ada di media sosial, yang saling menghujat dan menyalahkan satu sama lain.

"Media sosial yang dikirim ke saya, saya capek. Saya melihat sebentar saja sudah delete, delete sajalah, yang satu menghujat, yang satu menghujat juga. Yang dukung sedikit, yang satu menganggap polisi tidak tegas, ini kok dibiarkan bla-bla-bla.... Yang ini ditindak, polisi mengkriminalisasi," tutur Tito.

Bahkan Tito sering dikirim foto dirinya yang diedit macam-macam oleh anggota. Namun Tito mengaku tak menghiraukannya. Dia berpendapat, makin sering difitnah, dosanya akan gugur.

"Anggota saya laporan. Dikirim ke saya, sudah capek saya lihat Tito Karnavian dikasih gambarnya telinga begini, hidungnya, hidungnya hidung babi. Sudahlah biar saja, makin banyak difitnah, menurut ajaran yang saya anut, itu akan menggugurkan dosa-dosa saya dan itu saya sampaikan kepada teman-teman lain, dan kita serahkan kepada Allah Yang Maha Kuasa, mau dihujat itu risiko," tuturnya.
https://news.detik.com/berita/d-3520...-tangani-kasus


Soal Pro dan Kontra Penanganan Kasus, Ini Kata Kapolri
Senin, 05 Juni 2017 | 18:50 WIB

JAKARTA,NETRALNEWS.COM - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnvaian Tito mengungkapkan selalu ada pro dan kontra dalam setiap kasus yang ditangani institusi Polri.

Bahkan menurutnya, dalam beberapa waktu terakhir ini, Polri dianggap oleh sebagian pihak mengkriminalisasi ulama namun oleh pihak lain disebut tidak tegas.

"Kita tangani perkara hukum, ada yang pihak pro dan pihak yang kontra kalau kepentingannya dianggap terganggu. Nangkap yang ini dibilang kasus kriminalisasi ulama, padahal kasusnya pornografi. Kemudian tangani ini, dibilang polisi nggak tegas," kata Tito di Mabes Polri, Senin (5/6/2017).

Dirinya menyebut ada dilema yang dihadapi anggota kepolisian saat menangani suatu kasus. Banyak komentar muncul dari masyarakat ketika polisi menangani perkara hukum.

"Begitu kita melakukan rule of law, maka kembali ke penegak hukum, kita menghadapi dilematika, menghadapi tantangan-tantangan yang tidak semuanya mendukung rule of law itu," cerita Tito.
http://www.netralnews.com/news/hukum...i.kata.kapolri


Kapolri Memimpin Sholat dan Doa Bersama Para Aktivis
June 2, 2017 by Admin Polri 0 795

Kapolri Buka-bukaan soal Dilema Polisi Saat Tangani Kasus
Kapolri Jenderal Toto Karnivan menjadi imam sholat berjemaah

Tribratanews.polri.go.id – Mabes Polri. Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, begitu juga sebagai ajang silaturahmi bagi umat muslim seluruh Dunia.

Kamis petang ini juga menjadi semangat dan motivasi tersendiri bagi burzah zanubi aktivis 66 yang mengadakan buka bersama kapolri dan aktivis lintas generasi di komplek liga mas pancoran jakarta selatan (1/06/2017).

Pada kesempatan itu Kapolri Jenderal Polisi Drs. H. M. Tito Karnavian M. A. Ph.D menjadi imam sholat magrib dan memberikan kultum di depan para aktivis lintas generasi.

“Jadikan bulan suci romadhan ini sebagai momentum untuk memperkuat tali silaturahmi antar pemerintah dan masyarakat” tutur Jenderal Pol Tito Karnavian dalam kultumnya.

Kapolri juga menegaskan bahwa menyatukan perbedaan yang selama ini terjadi serta khusuk dalam menjalankan ibadah puasa adalah inti dari bulan ramadhan yang sesungguhnya.

Senada dengan itu Ketua PB HMI Hari Azwar memaparkan bahwa aktivis dengan pemerintah harus mempunyai senergitas dalam membangun bangsa terutama untuk mencetak kader bangsa yang mampu memperjuangkan hak rakyat yang belum di realisasikan oleh pemerintah.
http://tribratanews.polri.go.id/?p=196280


Kapolri Tito: Doktrin Takfiri, Polisi Dianggap Kafir Dan Harus Diperangi
JUM'AT, 26 MEI 2017 , 19:44:00 WIB

RMOL. Tiga anggota Polri tewas dalam ledakan di Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5) malam. Kapolri Jenderal Tito Karnavian tidak menampik jika pelaku peledakan mengincar anggota diinstitusi yang dipimpinnya.

"Kenapa polisi? Mereka menggunakan doktrin Takfiri. Artinya, segala sesuatu yang bukan berasal dari Tuhan itu adalah haram," terang Tito di lokasi peledakan, Kampung Melayu, Jakarta, Jumat (26/5).

Ajaran tersebut diterapkan oleh kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang diduga sebagai organisasi pelaku peledakan.

Dalam doktrin Takfiri, lanjut Tito, ada dua paham yang diterapkan kelompok tersebut. Yaitu, Kafir Harbi, dan Kafir Dzimmi. Polisi, selaku penegak hukum, masuk kategori Kafir Harbi yang dialam penafsirannya harus diperangi dan akhirnya menjadi target peledakan.

"Polisi karena tugasnya, kita melakukan penindakan hukum. Jadi bagi mereka (JAD) polisi adalah Kafir Harbi," papar mantan Kadensus 88 Antiteror itu.

Tidak hanya anggota Polri, Tito menjelaskan, seorang umat islam pun berpotensi menjadi sasaran jika dianggap tidak sesuai dengan ajaran mereka.

"Muslim yang dianggap tidak sepaham dengan mereka, akan dianggap kafir. Bisa jadi target juga," demikian alumni Akpol 1987 itu.
http://keamanan.rmol.co/read/2017/05...rus-Diperangi-

----------------------------

Pak Kapolri, pokoknya selama polisi telah bekerja dengan senantiasa mentaati tribrata dan catur prasetya, telah menjalankan tugas secara professional dengan tetap berpegang pada protap yang sudah baku serta tak melanggar ketentuan HAM seperti yang ditetapkan Konstitusi NKRI, meski pun banyak cacian dan makian, anggap saja itu sebagai risiko tugas. Yakinlah Gusti Allah mboten sare

emoticon-Takut:
Diubah oleh annisaputrie 06-06-2017 01:23
0
2.7K
28
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.9KThread41.6KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.