- Beranda
- The Lounge
Koran Bekas Dapat Digunakan Untuk Mengambil Emas Dari Komponen Elektronika Bekas
...
TS
lorenx
Koran Bekas Dapat Digunakan Untuk Mengambil Emas Dari Komponen Elektronika Bekas
Buat agan agan yg punyaPC ,DVD ,laptop bekas elektronik, bekas jangan dibuang gan kali aja agan jadi kaya ,tips ini hanya buat elektronik gan klo kancut bekas agan ga bisa , klo bgituan agan bawa klo lagi aksi demo lemparin aja orang yg di demo nya ,
Contoh Limbah Elektronik Yang Mempunyai Kandungan Emas
Gambar di bawah ini merupakan beberapa contoh dari rangkaian limbah elektronik bekas yang terdapat pada peralatan elektronik komputer maupun Handphone yang memiliki kandungan lapisan emas. Seperti pada PCB komputer , PCB Handphone, Prosesor, Ram, Mother board/main board, hard disk , Soket – soket pada komputer, IC , kartu chip, memori dan masih banyak komponen lainnya yang memiliki kandungan emas, seperti pada panel – panel listrik, peralatan telekomunikasi dan beberapa perangkat elektronik lainnya. Emas dan perak memiliki sifat penghantar listrik yang sangat baik sehingga banyak dipakai untuk melapisi konektor-konektor pada perangkat elektronik. Emas seringkali digunakan untuk melapisi bagian-bagian tertentu dari komponen elektronika seperti processor, finger, konektor, relay dan lain sebagainya. Beberapa komponen yang disebutkan diatas beberapa bagiannya memang harus terbuat dari emas karena hanya emaslah yang mampu menghantarkan arus listrik nyaris tanpa hambatan atau disebut juga zero resistensi
selamat mencoba agan2
budayakan Komeng nya
klo berkenan karena ane lagi aus banget gan
klo belom ISO bantu
trims
Quote:
Koran Bekas Dapat Digunakan Untuk Mengambil Emas Dari Komponen Elektronika Bekas
Jangan buang koran bekas Anda karena siapa tahu bisa bermanfaat untuk memanen emas. Menurut ilmuwan Jepang, koran bekas merupakan salah satu bahan ramuan gel ramah lingkungan untuk memisahkan emas dari sampah elektronika.
Selama ini kita tahu bahwa komputer bekas, televisi, dan ponsel mengandung logam mulia pada sebagian komponennya. Namun, sampah dibiarkan begitu saja karena memisahkan logam yang diinginkan termasuk sulit. Seringkali membutuhkan zat kimia beracun yang dapat merusak lingkungan.
Dengan koran bekas, para ilmuwan dari Universitas Saga, Jepang tidak hanya membuat proses tersebut menjadi lebih mudah, namun juga murah dan ramah lingkungan. Tim ilmuwan yang dipimpin Katsutoshi Inoue menghancurkan koran bekas menjadi bubur dan membersihkannya dengan mencampurkan ke dalam cairan klorin. Bubur kertas tersebut kemudian dicampur dimethylamine (DMA) dan formaldehid sehingga membentuk senyawa dalam bentuk gel.
Kemudian, gel dikeringkan dan ditumbuk menjadi bubuk. Bubuk tersebut diuji untuk mengikat atau menyerap logam dari sampah elektronika yang biasanya telah dicairkan dengan asam hidroklorik.
Cairan beracun tersebut mengandung logam berat seperti tembaga, seng, dan besi yang masing-masing berkonsentrasi antara 190-840 bagian per mil. Namun, sekitar 250 bagian per mil adalah emas dan antara 11-16 bagian per mil adalah platina dan palladium.
Bubuk gel tersebut ternyata efektif memanen logam mulia. Senyawa gel mengikat sekitar 90 persen emas, platina, dan palladium, namun tembaga, seng, dan besi tidak terkat.
Kertas bekas menjadi komponen utama gel tersebut karena berasal dari kayu sehingga memiliki kandungan selulosa yang sangat tinggi. Sifat alami selulosa yang fleksibel memudahkan zat kimia menembus matrik larutan logam dan mengikatnya. Satu kilogram gel dapat mengikat 906 gram emas.
“Dan Anda dapat menggunakan gel itu kembali setelah memisahkan logamnya,” ujar Chaitanya Raj Adhikari, peneliti lainnya. Ia mengatakan belum dipastikan apakah kekuatannya mengikat logam mulia tetap. Selain itu, proses pengikatanya sangat lama. Untuk mengikat secara sempurna, gel harus dibiarkan pada larutan selama sekitar lima jam.
Hal tersebut mungkin kurang efektif jia dipakai pada skala industri. Namun, setidaknya temuan ini telah menjanjikan senyawa yang murah dan lebih ramah lingkungan untuk memanen logam-logam mulia dari sampah elektronika.
Jangan buang koran bekas Anda karena siapa tahu bisa bermanfaat untuk memanen emas. Menurut ilmuwan Jepang, koran bekas merupakan salah satu bahan ramuan gel ramah lingkungan untuk memisahkan emas dari sampah elektronika.
Selama ini kita tahu bahwa komputer bekas, televisi, dan ponsel mengandung logam mulia pada sebagian komponennya. Namun, sampah dibiarkan begitu saja karena memisahkan logam yang diinginkan termasuk sulit. Seringkali membutuhkan zat kimia beracun yang dapat merusak lingkungan.
Dengan koran bekas, para ilmuwan dari Universitas Saga, Jepang tidak hanya membuat proses tersebut menjadi lebih mudah, namun juga murah dan ramah lingkungan. Tim ilmuwan yang dipimpin Katsutoshi Inoue menghancurkan koran bekas menjadi bubur dan membersihkannya dengan mencampurkan ke dalam cairan klorin. Bubur kertas tersebut kemudian dicampur dimethylamine (DMA) dan formaldehid sehingga membentuk senyawa dalam bentuk gel.
Kemudian, gel dikeringkan dan ditumbuk menjadi bubuk. Bubuk tersebut diuji untuk mengikat atau menyerap logam dari sampah elektronika yang biasanya telah dicairkan dengan asam hidroklorik.
Cairan beracun tersebut mengandung logam berat seperti tembaga, seng, dan besi yang masing-masing berkonsentrasi antara 190-840 bagian per mil. Namun, sekitar 250 bagian per mil adalah emas dan antara 11-16 bagian per mil adalah platina dan palladium.
Bubuk gel tersebut ternyata efektif memanen logam mulia. Senyawa gel mengikat sekitar 90 persen emas, platina, dan palladium, namun tembaga, seng, dan besi tidak terkat.
Kertas bekas menjadi komponen utama gel tersebut karena berasal dari kayu sehingga memiliki kandungan selulosa yang sangat tinggi. Sifat alami selulosa yang fleksibel memudahkan zat kimia menembus matrik larutan logam dan mengikatnya. Satu kilogram gel dapat mengikat 906 gram emas.
“Dan Anda dapat menggunakan gel itu kembali setelah memisahkan logamnya,” ujar Chaitanya Raj Adhikari, peneliti lainnya. Ia mengatakan belum dipastikan apakah kekuatannya mengikat logam mulia tetap. Selain itu, proses pengikatanya sangat lama. Untuk mengikat secara sempurna, gel harus dibiarkan pada larutan selama sekitar lima jam.
Hal tersebut mungkin kurang efektif jia dipakai pada skala industri. Namun, setidaknya temuan ini telah menjanjikan senyawa yang murah dan lebih ramah lingkungan untuk memanen logam-logam mulia dari sampah elektronika.
Quote:
Contoh Limbah Elektronik Yang Mempunyai Kandungan Emas
Gambar di bawah ini merupakan beberapa contoh dari rangkaian limbah elektronik bekas yang terdapat pada peralatan elektronik komputer maupun Handphone yang memiliki kandungan lapisan emas. Seperti pada PCB komputer , PCB Handphone, Prosesor, Ram, Mother board/main board, hard disk , Soket – soket pada komputer, IC , kartu chip, memori dan masih banyak komponen lainnya yang memiliki kandungan emas, seperti pada panel – panel listrik, peralatan telekomunikasi dan beberapa perangkat elektronik lainnya. Emas dan perak memiliki sifat penghantar listrik yang sangat baik sehingga banyak dipakai untuk melapisi konektor-konektor pada perangkat elektronik. Emas seringkali digunakan untuk melapisi bagian-bagian tertentu dari komponen elektronika seperti processor, finger, konektor, relay dan lain sebagainya. Beberapa komponen yang disebutkan diatas beberapa bagiannya memang harus terbuat dari emas karena hanya emaslah yang mampu menghantarkan arus listrik nyaris tanpa hambatan atau disebut juga zero resistensi
Quote:
Yokohama Metal Co Ltd, sebuah perusahaan pemulung mendapati kenyataan bahwa ponsel dan kartu SIM merupakan tambang emas yang benar-benar hebat. Jika dari satu ton material yang diambil di tambang emas konvensional hanya didapat sekitar 5 gram emas, dari satu ton ponsel bekas yang dilebur bisa didapat 30 kali lipat, alias 150 gram emas. Bisa Rp 45 Juta SebulanLasykar Mandiri emas dari Singapura, dan juga Jepang, akan masuk Indonesia dan menawarkan pembelian kartu SIM bekas dengan harga sekitar Rp 100, atau Rp 1000 per ponsel. Mereka akan membangun pabrik untuk melebur alat komunikasi tadi, menjaring emas, tembaga dan perak yang ada.
Cara Pengolahan emas pada Kartu HandphoneMari kita hitung peluang mendulang emas dari kartu SIM dari beberapa operator telekomunikasi yang ada di tanah air. Kita mulai dengan Telkomsel. Tahun ini pelanggannya sudah 52 juta. Dengan pertumbuhan pelanggan yang rata-rata 30% setahun, Telkomsel membutuhkan 200%, bahkan 300% kartu SIM dari jumlah pelanggan aktualnya. Menurut seorang petinggi Telkomsel, persaingan bisnis yang ketat membuat tingkat churn – banyaknya pelanggan yang pindah operator – sangat tinggi. Untuk mendapat pertumbuhan pelanggan 1,5 juta sebulan seperti saat ini, Telkomsel harus menjual 12 juta kartu perdana (starter pack – SP). Ini berarti, dari Telkomsel saja ada 10,5 juta kartu SIM yang dibuang begitu pulsanya habis. Belum lagi dari PT Indosat, Excelcomindo (XL), dan delapan operator komunikasi nirkabel lain.
Total satu bulan bisa terkumpul sampai 25 juta “kartu mati”. Kalau per kartu beratnya 2 gram, maka jumlah totalnya sekitar 50 ton. Jika semua itu berhasil dikumpulkan dan diambil logamnya, akan didapat sekitar 25 kilogram emas sebulan, dan sekitar 100 kg tembaga Dengan melumatkan 10.000 ponsel bekas atau seberat satu ton (diasumsikan rata-rata per ponsel beratnya 100 gram), berarti akan didapat 150 gram emas, 100 kg tembaga dan 3 kg perak. Ini di luar plastik, atau timahnya yang juga didapat.Logam-logam tadi bisa dijual dalam bentuk ingot (logam bahan baku ) yang harganya sudah cukup lumayan, karena berkadar 99,99% atau kalau emas 24 karat. Kalau mengikuti harga emas dunia yang Rp 300.000 per gram, setiap bulan dari kartu SIM dan RUIM bekas saja bisa didulang harta sedikitnya Rp 7,5 miliar. Padahal modalnya hanya 25 juta kali Rp 100, alias Rp 2,5 miliar.
Angka pendapatan ini akan bertambah dengan penjualan tembaga yang bias mencapai Rp 1 miliar, juga dari karton yang dilebur jadi bubur kertas. Sepuluh ribu ponsel bekas yang dibeli sekitar Rp 10 juta akan menghasilkan emas senilai Rp 45 juta, dan tembaga senilai Rp 1 miliar.Ini di luar penjualan perak dan timah. Namun di negeri kita, tak banyak ponsel yang dibuang. Pertumbuhan pelanggan seluler atau nirkabel masih tetap sebanding dengan jumlah masuknya ponsel baru. Pasar ponsel bekas pun lebih ramai dibanding pasar ponsel baru, karena banyak anggota masyarakat dari lapisan tertentu cenderung gonti-ganti ponsel, menukar-tambah ponsel yang baru 3 bulan dimilikinya dengan yang lebih baru.
Cara pengolahan Sim Card maupun Cara pengolahan limbah dari hand phone ini sangatlah mudah dan sederhana sekali, dan siapa pun dapat melakukan pengolahan emas dari limbah elektronik ini. Untuk cara pengolahan emas dari limbah ini tidaklah membutuhkan kimia yang banyak, namun cukup dibutuhkan kesabaran dalam pengolahannya
Cara Pengolahan emas pada Kartu HandphoneMari kita hitung peluang mendulang emas dari kartu SIM dari beberapa operator telekomunikasi yang ada di tanah air. Kita mulai dengan Telkomsel. Tahun ini pelanggannya sudah 52 juta. Dengan pertumbuhan pelanggan yang rata-rata 30% setahun, Telkomsel membutuhkan 200%, bahkan 300% kartu SIM dari jumlah pelanggan aktualnya. Menurut seorang petinggi Telkomsel, persaingan bisnis yang ketat membuat tingkat churn – banyaknya pelanggan yang pindah operator – sangat tinggi. Untuk mendapat pertumbuhan pelanggan 1,5 juta sebulan seperti saat ini, Telkomsel harus menjual 12 juta kartu perdana (starter pack – SP). Ini berarti, dari Telkomsel saja ada 10,5 juta kartu SIM yang dibuang begitu pulsanya habis. Belum lagi dari PT Indosat, Excelcomindo (XL), dan delapan operator komunikasi nirkabel lain.
Total satu bulan bisa terkumpul sampai 25 juta “kartu mati”. Kalau per kartu beratnya 2 gram, maka jumlah totalnya sekitar 50 ton. Jika semua itu berhasil dikumpulkan dan diambil logamnya, akan didapat sekitar 25 kilogram emas sebulan, dan sekitar 100 kg tembaga Dengan melumatkan 10.000 ponsel bekas atau seberat satu ton (diasumsikan rata-rata per ponsel beratnya 100 gram), berarti akan didapat 150 gram emas, 100 kg tembaga dan 3 kg perak. Ini di luar plastik, atau timahnya yang juga didapat.Logam-logam tadi bisa dijual dalam bentuk ingot (logam bahan baku ) yang harganya sudah cukup lumayan, karena berkadar 99,99% atau kalau emas 24 karat. Kalau mengikuti harga emas dunia yang Rp 300.000 per gram, setiap bulan dari kartu SIM dan RUIM bekas saja bisa didulang harta sedikitnya Rp 7,5 miliar. Padahal modalnya hanya 25 juta kali Rp 100, alias Rp 2,5 miliar.
Angka pendapatan ini akan bertambah dengan penjualan tembaga yang bias mencapai Rp 1 miliar, juga dari karton yang dilebur jadi bubur kertas. Sepuluh ribu ponsel bekas yang dibeli sekitar Rp 10 juta akan menghasilkan emas senilai Rp 45 juta, dan tembaga senilai Rp 1 miliar.Ini di luar penjualan perak dan timah. Namun di negeri kita, tak banyak ponsel yang dibuang. Pertumbuhan pelanggan seluler atau nirkabel masih tetap sebanding dengan jumlah masuknya ponsel baru. Pasar ponsel bekas pun lebih ramai dibanding pasar ponsel baru, karena banyak anggota masyarakat dari lapisan tertentu cenderung gonti-ganti ponsel, menukar-tambah ponsel yang baru 3 bulan dimilikinya dengan yang lebih baru.
Cara pengolahan Sim Card maupun Cara pengolahan limbah dari hand phone ini sangatlah mudah dan sederhana sekali, dan siapa pun dapat melakukan pengolahan emas dari limbah elektronik ini. Untuk cara pengolahan emas dari limbah ini tidaklah membutuhkan kimia yang banyak, namun cukup dibutuhkan kesabaran dalam pengolahannya
selamat mencoba agan2
budayakan Komeng nya
klo berkenan karena ane lagi aus banget gan
klo belom ISO bantu
trims
seriyus memberi reputasi
1
125.5K
Kutip
38
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
924.4KThread•88.3KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya