Coba agan renungkan dulu kenapa agan harus memaafkan si penipu. Apalagi jika agan sudah melaporkan penipu tersebut kepada polisi atau pihak yang berwajib. Tidak ada manusia di dunia ini yang luput dari kesalahan. Apalagi jika penipu tersebut sudah dilaporkan ke polisi,
dan sudah mengakui kesalahannya, maka tidak ada kewenangan bagi agan untuk menyimpan dendam kepada pelaku penipuan.

Agan mungkin sedang terpukul setelah mengalami penipuan. Oleh karena itu, agan harus tenangkan diri agan terlebih dulu. Saat pikiran dan hati sedang kacau, agan tentu akan marah. Tapi ketika hati dan pikiran agan sudah tenang, agan akan fokus kepada solusi daripada sekadar menyimpan dendam kepada pelaku penipuan.

Coba agan ambil hikmah atau sikap positif dari kasus penipuan yang agan alami. Dengan agan mengalami penipuan ini, agan menjadi lebih waspada tehadap penipuan lainnya yang mungkin berdampak lebih besar. Kasus agan pun juga bisa menjadi pelajaran bagi orang lain yang belum mengalami kasus agan.

Ya benar, menyimpan dendam membuat agan terlihat lebih tua dari usia agan sebenarnya. Masalah yang agan pikirkan pun menjadi lebih banyak dari sebelumnya. Padahal masih banyak masalah yang lebih penting yang harus agan pikirkan dan selesaikan. Daripada agan masih memikirkan kesalahan yang sudah dilakukan oleh si penipu, terlebih jika penipu tersebut sudah minta maaf dan diproses hukum,
lebih baik agan memikirkan masalah karir dan kehidupan asmara agan.

Supaya agan lebih mudah dalam memaafkan kesalahan si penipu, maka ada baiknya agan ceritakan masalah agan kepada orang terdekat agan, entah itu keluarga atau teman dekat agan. Dengan agan menceritakan masalah agan kepada orang lain, maka beban masalah agan akan semakin berkurang. Ditambah lagi, bisa jadi teman dekat atau keluarga agan juga bisa membantu mencarikan solusi dari masalah penipuan yang agan alami