Jakarta - Asa Firda Inayah (18) alias Afi Nihaya Faradisa hadir memenuhi undangan Presiden Jokowi di upacara peringatan hari lahir Pancasila. Afi juga sempat berbincang dengan Presiden Jokowi.

Awalnya, Afi berbincang dengan beberapa orang di depan Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (1/6/2017), seusai upacara. Dia mengenakan kerudung warna merah muda dan baju putih.



Afi tampak terburu-buru mengejar jadwal siaran langsung stasiun televisi swasta yang sudah memesan agendanya hari ini. Sejumlah wartawan bermaksud mewawancarainya. Terlihat ada perempuan dewasa berkebaya di sampingnya mencoba menertibkan situasi.

Afi akhirnya bersedia memberikan sedikit pernyataan. Pertanyaan pertama, apa saja yang dibicarakan dengan Jokowi di dalam gedung?

"Tentang saya, diri saya, sama sekolah saya," jawab Afi.

Pertanyaan kedua, apa pesan yang disampaikan Jokowi kepada Afi?

"Pak Jokowi bilang banyak sih. Tentang pendidikan saya, tentang saya terus menulis," kata Afi.

Siswi kelas XII IPA 3 SMA Negeri 1 Gambiran, Banyuwangi, Jawa Timur, ini menyatakan senang bisa hadir di sini. Acara ini adalah upacara peringatan hari lahir Pancasila pertama di Indonesia.

"Ini peringatan pertama yang diperingati secara nasional. Saya sangat senang dan sangat bangga," kata Afi.

Tulisan Afi telah dikenal banyak orang. Dia mengunggah tulisan lewat akun Facebook-nya. Gara-gara tulisan-tulisannya yang dianggap brilian itulah dia diundang Jokowi ke sini. Namun Afi tak sempat menanggapi soal hal ini.

"Ya, bentar ya. Saya live (di salah satu satu stasiun televisi). Bapak saya mana?" ucap Afi sambil berusaha berlalu dari para wartawan.

"Iki, iki, iki bapakmu iki, Fi," jawab seorang pria dari belakang menyusul langkah Afi dan perempuan yang menggandengnya.

Sumber : https://news.detik.com/berita/351737...ng-dibicarakan



Ponari ga diundang juga?

Sama-sama bocah viral kan ini, yg dipuja-puji sama pemujanya, dan siap mengecam membabi buta orang-orang yg tidak sependapat sama dia. Dulu ulama n tokoh kedokteran yg mengkritik Ponari juga dihujat-hujat sama para pemujanya.