Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

peace.tv.Avatar border
TS
peace.tv.
''Kami Dipinjamkan Baju Muslim dan Diajari Ayat Doa Supaya Lolos dari Teroris''
TRIBUNNEWS.COM, MARAWI - Warga non-muslim turut mendapat ancaman dari aksi penyerbuan kelompok Maute yang terkait ISIS di Filipina .

Sebanyak 103 orang dikabarkan tewas akibat aksi penyerbuan tersebut, yang tingkat keparahannya ditandai pengibaran bendera
ISIS di penjuru Marawi , Filipina .

Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah memberlakukan darurat militer di seluruh daerah selatan Mindanao itu, yang menjadi rumah bagi 200 ribu orang.

Ratusan ribu warga di Marawi yang terancam nyawanya diminta oleh pemerintah setempat untuk berlindung di rumah masing-masing.

Namun, warga non-muslim di kota tersebut mendapat ancaman besar, sebab para militan sudah melakukan aksi sweeping dengan membunuh warga yang ditemui tak bisa mengutip ayat kitab suci.

Wakil Gubernur Lanao del Sur, Mamintal Adiong Jr., mengatakan upaya evakuasi warga terus dilakukan, termasuk menyelamatkan warga non-muslim yang terjebak di situasi yang semakin memanas itu.

Upaya tersebut didukung oleh sejumlah warga muslim, yang membantu untuk menyelinapkan warga non-muslim dari kekangan para militan.

Bantuan kebanyakan datang dari warga suku Maranao, warga lokal Lanao, daerah berpenduduk mayoritas muslim di Mindanao,
Filipina .

Kesaksian soal penyelamatan dari umat lintas agama itu datang dari tujuh orang mahasiswa Nasrani, yang diselamatkan rekan-rekannya yang muslim.

"Kami dipinjamkan baju muslim dan diajari ayat-ayat doa muslim oleh teman-teman Maranao kami, supaya para teroris meloloskan kami," cerita seorang mahasiswa yang selamat, Jay Gee Villaruz.

Mamintal Adiong Jr mengatakan cerita-cerita soal penyelamatan umat lintas agama itu merupakan bukti bahwa konflik di Marawi bukan konflik antarumat beragama.

"Melainkan antara terorisme dan kemanusiaan," kata Mamintal Adiong Jr.

Maute diketahui sebagai kelompok yang didukung oleh ISIS, yang dianggap radikal karena didirikan oleh tokoh-tokoh Front Pembebasan Rakyat Moro (MILF).

Juru Bicara Kepresidenan Ernesto Abella mengatakan darurat militer akan berlaku kurang lebih hingga 60 hari, namun Duterte mengatakan bisa saja diberlakukan hingga setahun ke depan. (Manila Times/PhilStar)

http://m.tribunnews.com/internasiona...s-dari-teroris
sebelahblog
anasabila
anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
2.7K
21
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.1KThread10.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.