- Beranda
- Berita Luar Negeri
Izinkan Tentara rudapaksa 3 Wanita ,Presiden Filipina Rodrigo Dutert..
...
TS
harri8998
Izinkan Tentara rudapaksa 3 Wanita ,Presiden Filipina Rodrigo Dutert..
Izinkan Tentara rudapaksa 3 Wanita, Presiden Filipina Rodrigo Duterte (Lagi-lagi) Bikin Kontroversi
Sumber : Klik Disini
MANILA (IGS BERITA) — Meski disampaikan sebagai lelucon, pernyataan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, Jumat (26/5), yang “mengizinkan” anggota militer merudapaksa hingga tiga wanita, lagi-lagi memicu kontroversi. Pernyataan itu sendiri, senyatanya, merupakan penegasan Duterte tentang pertanggungjawaban totalnya terhadap pelaksanaan hukum militer di seluruh wilayah selatan Mindanao.
Makna “mengizinkan” itu disampaikan Duterte dalam bentuk kalimat implisit yang berbunyi: “Saya rela dipenjara karena Anda (para anggota militer –red). Jika Anda merudapaksa tiga wanita, saya akan mengaku bahwa itu adalah perbuatan saya.”
Lelucon ala Duterte itu, yang dilansir Reuters, Sabtu (27/5), ia sampaikan saat berbicara di sebuah kamp militer di Filipina. Duterte menegaskan akan bertanggung jawab terhadap segala risiko yang muncul dari kebijakannya menerapkan hukum militer di wilayah selatan Mindanao.
“Soal (penerapan) hukum militer ini dan segala akibat dari pelaksanaannya, sayalah orang yang akan menanggungjawabinya. Lakukanlah tugas Anda, saya akan uruskan hal-hal yang lainnya,” kata Duterte di hadapan para anggota militer.
Presiden Duterte menerapkan hukum militer di seluruh wilayah selatan Mindanao, Selasa (23/5), sebagai reaksi terhadap serangan yang dilancarkan kaum militan di kota tersebut.
Menurutnya, kaum militan itu berencana membangun pemerintahan khalifah di seluruh Mindanao, yang dihuni sekitar 20 juta penduduk.
“Penerapan hukum militer menjadi satu-satunya cara untuk menghilangkan para pemberontak tersebut,” kata Duterte.
Kebijakan hukum militer yang diterapkan Duterte itu telah memicu lahirnya berbagai kritik dari sejumlah pihak.
Menanggapi berbagai kritik itu, Duterte selalu menyatakan siap bertanggung jawab, dan kemudian melontarkan candaan kontroversial tadi.
Duterte (72), yang memenangi pemilihan presiden di Filipina pada tahun 2016, memang dikenal sering menggunakan bahasa kasar dalam menyampaikan pandangan-pandangannya.
Ia pun pernah memicu kontroversi ketika mengatakan ingin merudapaksa seorang misionaris warga Australia yang terjebak dalam kerusuhan di penjara Filipina pada tahun 1989 dan dibunuh oleh para penghuni lainnya. (rtr/guardian/yhr).
Sumber : Klik Disini
MANILA (IGS BERITA) — Meski disampaikan sebagai lelucon, pernyataan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, Jumat (26/5), yang “mengizinkan” anggota militer merudapaksa hingga tiga wanita, lagi-lagi memicu kontroversi. Pernyataan itu sendiri, senyatanya, merupakan penegasan Duterte tentang pertanggungjawaban totalnya terhadap pelaksanaan hukum militer di seluruh wilayah selatan Mindanao.
Makna “mengizinkan” itu disampaikan Duterte dalam bentuk kalimat implisit yang berbunyi: “Saya rela dipenjara karena Anda (para anggota militer –red). Jika Anda merudapaksa tiga wanita, saya akan mengaku bahwa itu adalah perbuatan saya.”
Lelucon ala Duterte itu, yang dilansir Reuters, Sabtu (27/5), ia sampaikan saat berbicara di sebuah kamp militer di Filipina. Duterte menegaskan akan bertanggung jawab terhadap segala risiko yang muncul dari kebijakannya menerapkan hukum militer di wilayah selatan Mindanao.
“Soal (penerapan) hukum militer ini dan segala akibat dari pelaksanaannya, sayalah orang yang akan menanggungjawabinya. Lakukanlah tugas Anda, saya akan uruskan hal-hal yang lainnya,” kata Duterte di hadapan para anggota militer.
Presiden Duterte menerapkan hukum militer di seluruh wilayah selatan Mindanao, Selasa (23/5), sebagai reaksi terhadap serangan yang dilancarkan kaum militan di kota tersebut.
Menurutnya, kaum militan itu berencana membangun pemerintahan khalifah di seluruh Mindanao, yang dihuni sekitar 20 juta penduduk.
“Penerapan hukum militer menjadi satu-satunya cara untuk menghilangkan para pemberontak tersebut,” kata Duterte.
Kebijakan hukum militer yang diterapkan Duterte itu telah memicu lahirnya berbagai kritik dari sejumlah pihak.
Menanggapi berbagai kritik itu, Duterte selalu menyatakan siap bertanggung jawab, dan kemudian melontarkan candaan kontroversial tadi.
Duterte (72), yang memenangi pemilihan presiden di Filipina pada tahun 2016, memang dikenal sering menggunakan bahasa kasar dalam menyampaikan pandangan-pandangannya.
Ia pun pernah memicu kontroversi ketika mengatakan ingin merudapaksa seorang misionaris warga Australia yang terjebak dalam kerusuhan di penjara Filipina pada tahun 1989 dan dibunuh oleh para penghuni lainnya. (rtr/guardian/yhr).
anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
3.5K
16
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
79.3KThread•11.2KAnggota
Urutkan
Terlama
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru