Hobi menyelam dan berpetualang di laut? Perusahaan rintisan asal Tiongkok, Robosea, tengah mengembangkan drone yang bisa menemani Anda untuk menyelam bersama sembari mengambil video serta gambar tanpa membuat Anda kerepotan.

Drone dalam air ini diberi nama BIKI.

Keistimewaan BIKI dibandingkan beberapa drone dalam air yang telah beredar, seperti Gladius, adalah ia tidak menggunakan tali penambat berupa kabel (tether) untuk mengontrolnya dan tidak digerakkan oleh baling-baling yang relatif bising.

BIKI, laiknya drone quadcopter yang sudah lebih dulu populer, dikontrol menggunakan remote dan Wi-Fi melalui aplikasi yang bisa diinstal pada ponsel. Oleh karena itu ia bisa dibawa menyelam bersama.

Selain itu, BIKI, yang berbentuk mirip ikan, juga berenang menggunakan sirip sehingga tidak akan terlalu mengganggu ikan atau hewan lainnya di dalam lautan.

Robosea, melalui prweb (22/5/2017), menjelaskan desain bionik BIKI mengurangi volume dan beratnya sehingga ia diklaim 30 persen lebih efisien dibandingkan drone lain yang dijual di pasar saat ini.

Ia juga memiliki sensor posisi inframerah yang membuatnya bisa secara otomatis menghindari hambatan dan beradaptasi dengan lingkungan yang dilaluinya.

"BIKI bisa bermanuver hampir di mana saja dan, dengan bantuan Robosea Algorithm serta IMU (inertial measurement unit), ia bisa menjaga keseimbangan dirinya di dalam air --sekaligus menstabilkan diri untuk menghasilkan video yang halus dan foto yang tajam melalui platform kameranya," kata Dr. Minglei Xiong, CEO of Robosea.

BIKI berdimensi panjang 26,6 cm, lebar 10,6 cm, tinggi 14,8 cm, dengan berat 1 kg.

Drone ini dilengkapi kamera 4K ultra-high definition (UHD) beresolusi 3840 x 2160 dengan aspek rasio 16:9. Lensa yang digunakan adalah wide-angle 150 derajat. Hasil rekaman video dan foto disimpan dalam memori internal 32GB.

Kamera itu bisa mengambil gambar beresolusi 16 MP dengan kecepatan 30 fps.

BIKI bisa menyelam hingga kedalaman maksimal 60 m dengan kecepatan maksimal, menurut Digital Trends, mencapai 1,7 km/jam.

Robosea mengklaim baterai pada BIKI bisa digunakan untuk merekam video pada rentang 90 menit hingga 2 jam.

Menurut New Atlas (24/5), pengendalian BIKI melalui aplikasi mobile bisa dilakukan sebelum drone itu menyelam. Saat sudah di bawah permukaan air, ada dua pilihan yang bisa diambil pengguna, yaitu menggerakkannya dengan remote pada jarak maksimal 10 m atau membiarkannya melanglang buana sendiri setelah mengatur GPS.

Jika kehilangan kontak, BIKI akan otomatis pulang ke tempat ia mulai diluncurkan.

Saat berada di permukaan air, drone ini bisa mengirimkan video secara langsung (live). Setelah menyelam, siaran langsung itu otomatis terhenti, tetapi ia akan terus merekam video.

"Anda bisa merancang rute untuk BIKI dan, jika karena sesuatu sebab transmisinya hilang, ia akan otomatis pulang ke markas sembari mengirimkan lokasi real-time ke gawai mobile Anda," jelas Xiong.

Seperti banyak usaha rintisan lainnya, Robosea saat ini masih mengumpulkan dana untuk pengembangan dan produksi BIKI melalui situs Kickstarter.

Dengan ikut berinvestasi sebesar USD599 (Rp8 juta), Anda akan mendapat sebuah BIKI dengan bonus tas anti-air.

Harga normal drone ini saat sudah dijual bebas nanti ditetapkan USD1.024 (Rp13,6 juta)rter.

https://beritagar.id/index.php/artik...enjelajah-laut