7 Cara 'curang' sosial media agar kita dibuat ketagihan teknologi
TS
acabindonesia
7 Cara 'curang' sosial media agar kita dibuat ketagihan teknologi
Merdeka.com- Tak bisa dielak lagi kalau kita memeriksa smartphone kita setiap saat. Kita sulit terpisahkan dari koneksi internet barang sedetik pun. Salah satu penyebabnya tentu adalah candunya media sosial.
Kebutuhan kita untuk beraktualisasi diri dan diapresiasi, berteman dengan kawan baru, atau berjumpa dengan kawan lama, disediakan oleh berbagai platform media sosial. Berbagai jaringan sosial pun didesain pas dengan berbagai kebutuhan tiap orang. Tak heran jika banyak yang ketagihan media sosial.
Namun sebetulnya ada banyak cara detil yang diterapkan oleh berbagai perusahaan media sosial dalam menggaet ketergantungan kita para pengguna. Berikut beberapa cara 'curang' sosial media agar kita dibuat ketagihan teknologi.
1. Efek halo
Spoiler for :
Merdeka.com - Efek halo adalah sebuah bias kognitif yang kita rasakan apabila terdapat kesan menyeluruh akan sesorang atau sesuatu yang didapat melalui 'generalisasi' karakteristik tertentu. Dalam konteks media sosial, efek halo ini muncul dari bagaimana mereka menampilkan diri mereka sendiri, di mana mereka hadir sebagai cara yang sangat membantu pengguna.
Sebagai contoh, bisa kita lihat slogan dari Facebook yang menyebut "Be Connected, Be Discovered, Be on Facebook." Dari slogan ini saja kita yang merasa butuh untuk terhubung dengan kawan lama atau ingin ditemukan oleh relasi yang telah lama terputus, tentu merasa terwakili. Akhirnya, Facebook jadi platform mereka untuk melakukan hal tersebut. Ketagihan untuk bermain Facebook tiap membuka PC atau smartphone pun tak bisa dihindari.
2. Sulit untuk menghapus akun kita di media sosial
Spoiler for :
Merdeka.com- Barangkali kita pernah bosan dengan Facebook. Segala hal yang kita lakukan di jejaring sosial tersebut terasa tak berarti. Belum lagi Anda merasa teman-teman Anda tak lagi seperti dulu. Akhirnya, Anda mencoba untuk menghapus akun. Namun permasalahannya adalah Anda akan sulit menemukannya.
Untuk mencapai tombol untuk menghapus akun, kesabaran Anda harus ekstra. Pertama, Anda harus mengklik panah di pojok kanan atas yang menghadap ke bawah, lalu masuk ke menu pengaturan, keamanan, dan menonaktifkan link akun Anda di bagian paling bawah laman.
Yang menarik di sini adalah, coba perhatikan judul yang digunakan "nonaktifkan akun Anda" atau dalam menu bahasa Inggris tertulis "deactivate your account." Jadi dengan ini Anda tidak menghapus akun Anda namun hanya menonaktifkannya dan bisa mengaktifkannya kembali. Terlebih lagi, Anda diberi tautan untuk "pelajari lebih lanjut" di mana Anda bisa mempelajari keputusan Anda. Di sana, Anda akan diberi penjelasan kalau Anda akan kehilangan segalanya jika menghapus akun Anda. Barrulah Anda akan mendapat tombol untuk "hapus akun saya."
3. Membuat media sosial terasa personal
Spoiler for :
Merdeka.com- Sudah menjadi sifat manusia bahwa kita memiliki keinginan dan hasrat untuk dicintai. Hal ini ternyata cukup relevan untuk diterapkan di media sosial untuk menguntungkan mereka.
Seperti di Facebook, setiap hari kita diberi cuilan memori yang Anda pos di beberapa tahun yang lalu, di tanggal yang sama. Hal ini terjadi tiap hari, hingga Anda bisa selalu tenggelam dalam kenangan setiap saat.
Terlebih lagi sistem algoritma yang diterapkan di berbagai jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram, yang secara cerdas bisa menampilkan terlebih dahulu akun-akun yang dekat atau sering berinteraksi dengan Anda. Hal ini tentu membuat kita merasa media sosial yang kita gunakan tahu betul apa yang kita butuhkan.
4. Ketagihan nonton layanan on-demand ataupun YouTube
Spoiler for :
Merdeka.com- Netflix jadi fenomena sosial dalam pop kultur dunia dengan istilah "binge watching," atau nonton terus menerus. Hal ini dikarenakan Netflix adalah layanan on-demand yang memperbolehkan kita mengakses konten video semau kita. Terlebih lagi Netflix pun memberi satu season full series, dan jika sudah selesai masih banyak pilihan series lain yang ramai dibicarakan di media sosial.
Layanan on-demand pun tak cuma Netflix. DI Indonesia sendiri ada sangat banyak jenis. Bahkan provider internet pun kini memberi layanan televisi yang membuat televisi biasa jadi layanan on-demand. Perilaku ini menular ke YouTube, di mana kita menonton YouTube tanpa henti karena berbagai konten serupa yang ditawarkan secara gratis.
5. Fitur Autoplay
Spoiler for :
Merdeka.com- Salah satu fitur yang sangat membuat kita tak bisa beranjak dari depan layar adalah fitur autoplay. Fitur ini ada di YouTube maupun Netflix. Fitur ini tak memberi Anda kesempatan untuk menutup aplikasi dan berhenti menonton. Namun justru membuat Anda untuk lebih lama menonton karena rekomendasi dari YouTube pun jadi seakan-akan terasa 'sayang' jika dilewatkan.
Fitur ini adalah fitur yang sebenarnya tak seberapa disukai orang pengguna karena berpotensi membuat kita makin malas dan suka menunda-nunda. Namun fitur ini justru diadaptasi oleh platform-platform video dari media online seperti New York Daily News serta Washington Post. Terlebih lagi Netflix pun juga menggunakan fitur ini.
6. Teori permainan
Spoiler for :
Merdeka.com- Teori permainan sebenarnya adalah sebuah teori matematika, di mana strategi yang dipilih akan memiliki 'hasil' berbeda di tiap pihak. Contoh aplikasi teori ini adalah ketika ada tiket pesawat dengan diberi diskon, maskapai lain dengan rute dan kelas yang sama akan kalah saing jika tidak menurunkan harga juga. Hal ini ternyata juga terjadi di media sosial.
Ketika YouTube menggunakan fitur autoplay, tentu platform video milik Google tersebut akan mutlak mendominasi pasar video. Walhasil semua platform kini menggunakan autoplay.
Bahkan, Twitter pun juga. Video di berada di sebuah cuitan Twitter akan dimainkan secara autoplay hingga kita akan makin berlama-lama di Twitter.
7. YouTube Analytics
Spoiler for :
Merdeka.com -Analitycs adalah cara sempurna untuk memotivasi para pembuat agar lebih banyak menampilkan konten di YouTube. Analitycs ini akan dipasarkan kepada pengiklan sehingga jika Anda adalah pembuat konten, Anda bisa dapat uang dari sana. Hal ini membuat konten YouTube makin banyak, makin relevan dengan apa yang kita butuhkan, dan juga membuat kita makin terkoneksi dengan YouTube melalui berbagai rekomendasinya terhadap jutaan penyedia konten yang mungkin Anda butuhkan.