KRIMINALITAS.COM, Jakarta – Tim pengacara Habib Rizieq Shihab akan berangkat ke Markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Geneva, Swiss. Keberangkatan mereka untuk melaporkan adanya tindak pidana kriminalisasi dan pelanggaran hukum yang diduga dilakukan pemerintah Indonesia.

Pengacara Rizieq, Sugito Atmo Prawiro mengatakan, tim akan dipimpin oleh Koordinator GNPF MUI, Kapitra Ampera.

“Iya nanti Pak Kapitra yang ke sana. Kami sedang bahas persiapannya,” kata Sugito kepada wartawan di Jakarta, Selasa (23/5/2017).

Sugito melanjutkan, ‎saat ini Rizieq masih berada di Madinah, Arab Saudi. Terlapor kasus cabul ini lebih banyak meluangkan waktunya untuk baca-baca kitab dan disertasinya.

“Teman-teman di Jakarta tetap tabah dan berjuang saja,” tutur Sugito.

Dia sendiri masih berkeyakinan ‎bahwa ada yang janggal dalam kasus ini, yakni soal penyebaran konten porno yang mencurigakan.

“Yang jelas, ponsel Firza Husein kan disita tanggal 2 Desember 2016, viralnya tanggal 20 Desember. Saat itu kan ketiga ponselnya ada di tangan penyidik. Itu kan jadi pertanyaan siapa yang menyebarkan,” kata dia terheran-heran.

“Intinya kalau sudah menyebar, berarti kan ada yang memegang. Yang memegang siapa, itu yang harus bertanggung jawab. Dalam pasal 27 UU ITE itu kan yang menyebarkan,” tuturnya.

Sugito sendiri tak bisa memastikan kapan Rizieq akan pulang ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan.

“Insya Allah secepatnya. Kita tunggu saja kapan Habib siap,” tutupnya.

Kasus pornografi berupa chat seks yang diduga melibatkan Firza Husein dan Rizieq Shihab ini mencuat pada akhir Januari 2017. Polisi pun bertindak cepat dan meningkatkan perkara tersebut ke tahap penyidikan.

Dalam perkara ini, Firza dipersangkakan dengan Pasal 4 ayat 1 juncto Pasal 29 dan atau Pasal 6 juncto Pasal 32 dan atau Pasal 8 juncto Pasal 34 Undang Undang RI Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi. Firza terancam hukuman di atas lima tahun penjara.



sim salabim, jadi apa prok prok prok