Apa itu mata uang digital?
Sama halnya dengan mata uang biasa contohnya US Dollar yang hanya bisa digunakan di negara United States / Amerika, mata uang digital atau cryptocurrency ini juga hanya bisa digunakan di negaranya atau bisa dikatakan Internet. Namun seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, US Dollar dan mata uang digital tidak lagi hanya berlaku di tempatnya, namun juga kadang ada saja pihak-pihak yang masih menerima mata uang asing sebagai alat pembayaran.

Contohnya di beberapa hotel bintang di dunia menerima pembayaran menggunakan US Dollar walaupun mata uang tersebut bukan merupakan mata uang yang digunakan di negara hotel bersangkutan. Begitu juga dengan mata uang digital, di era ini sudah banyak perusahaan-perusahaan terbesar dunia secara gamblang menerima mata uang digital (dalam hal ini; Bitcoin) sebagai alat pembayaran untuk membeli produk-produk mereka, berikut perusahaan yang telah menerima bitcoin :

1. Microsoft
   
2. Dell
   
3. Amazon
   
4. Steam
   
5. Banyak lagi.
   

Hal yang paling terpenting adalah, semua jenis cryptocurrency yang terdaftar pada Poloniex bisa ditukarkan menjadi Bitcoin, yang mana Bitcoin dapat ditukarkan menjadi mata uang biasa. Kesimpulannya adalah anda bisa menggunakan cryptocurrency layaknya mata uang biasa.

Mata uang digital apa yang paling diakui?
Mata uang digital yang paling diakui disebut sebagai “Basecoin” atau hingga saat ini baru Bitcoin-lah yang paling banyak digunakan untuk bertransaksi. Namun coin-coin seperti Ethereum dan Zcash mulai ikut bergabung dengan Bitcoin karena berhasil menggandakan nilai tukarnya dalam kurun waktu hanya 1 (satu) tahun yaitu $70-$90/coin. Hal ini dinilai akan mengulang sejarah Bitcoin yang mampu menyentuh nilai yang telah mencapai $1900 atau Rp25.000.000/coin (dua puluh lima juta rupiah per bitcoin), nilai ini sangat fantastis dan sekali lagi membuktikan bahwa manusia mulai meninggalkan cara-cara yang konvensional. Karena jika kita lihat kebelakang, 6 (enam) tahun yang lalu Bitcoin hanya berharga senilai $1/coin atau setara Rp.10.000 jika kita konversikan kepada rupiah pada masa itu.

Mengapa harus menggunakan cryptocurrecy?
Jawabannya adalah tidak harus, namun di era digital ini kebanyakan orang akan lebih memilih cryptocurrency sebagai alat pembayarannya di masa yang akan datang, karena transparansi, kemudahan, privasi dan kecepatan proses transaksi cryptocurrency, tidak bisa ditandingi dengan mata uang biasa.

Contoh kerugian menggunakan mata uang biasa :
Jika anda adalah seorang WNI dan memiliki rupiah sebagai alat tukar sehari-hari lalu berencana untuk membeli sebuah barang yang dijual dengan mata uang US Dollar, maka ada beberapa hal yang akan mempengaruhi pertambahan nilai dan kerugian lainnya. Berikut contoh kerugian jika anda masih menggunakan cara transaksi yang konvensional seperti melalui West*rn Uni*n ataupun Bank to Bank :

Anda akan dikenakan biaya konversi antar mata uang dan biaya administrasi yang biasanya menggunakan metode variable cost atau dengan kata lain semakin tinggi dana yang anda kirim, semakin tinggi biaya yang dikenakan.
Selain biaya yang tinggi, durasi waktu yang diperlukan juga relatif lama. Biasanya membutuhkan waktu 2-3 hari kerja, tergantung dengan metode transaksi yang anda pilih.

Bagaimana cryptocurrency dibuat?
Tonton video ini dan pelajari bagaimana Cryptocurrency dibuat dalam waktu kurang dari 2 (dua) menit