Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Parah! Pengemudi Ojek Online mencaci maki konsumennya dengan kata P*r*k astaga!

anaknyasarAvatar border
TS
anaknyasar
Parah! Pengemudi Ojek Online mencaci maki konsumennya dengan kata P*r*k astaga!
Maaf gan/gan wati kalo repost emoticon-Mewek

Spoiler for "Pesan Moral":


Belum lama ini seorang penguna layanan ojek online bernama Fransiskus Radhitia mengunggah foto-foto perlakuan kasar dari salah satu jasa Ojek online yang berada di Depok , Base camp stasiun Pondok Cina.

Awal mulanya Fransiskus yang tertarik dengan promo dari ojek online tersebut memesan seorang pengendara ojek untuk menjemputnya, bukannya diantar, malah terjadi cecok mulut diantara mereka lewat pesan singkat WA. dan yang parahnya Driver ojek online tersebut mengeluarkan kata-kata kasar seperti P3r*k , keluarga binatang dan lainnya. bahkan mengancam Fransiskus untuk melayaninya serta mengancam nyawanya, astaga!

Tentu Fransiskus yang terlanjur kesal tidak terima dengan perlakuan senonok ini, Dia mengunggah foto tersebut dan menyebarkan sebanyak mungkin agar driver tersebut jera dan menerima ganjarannya, berikut foto percakapan mereka :


Spoiler for Babak 1 Curahan hati sang Driver :

Spoiler for Babak 2 Pertandingan memanas:

Spoiler for Customernya mulai bingung :

Spoiler for Drivernya mulai mengoda sang customer:

Spoiler for Perlawanan diberikan sang Customer:

Spoiler for Sang Driver Tampan mencoba merayu:

Spoiler for Driver masih bertingkah ,Astaga:

Spoiler for Lanjut percakapan Customer pertahankan opini:

Spoiler for udah cape kasih judul:

Spoiler for udah cape kasih judul 2:

Spoiler for The End:


Gimana menurut agan / agan wati emoticon-Jempolkeren ? sadis ?

Spoiler for Ada waktu mampir sini ya :


UPDATE!!
INI Jawaban dari fakta permasalahan :

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang perempuan berinisial DC tak menyangka akan menjadi korban perselisihan ojek online.

Ceritanya, pada Minggu (14/5/2017), DC menerima pesan WhatsApp dari orang yang mengaku sebagai "Mbot Jangkar", yang marah-marah karena DC menggunakan kode promo.

Padahal, DC hanya dua kali menggunakan Grabbike, yaitu pada tanggal 24 dan 25 April 2017, dengan pengemudi Grab yang memiliki nomor berbeda dari oknum yang memarahinya via WhatsApp.

Selain diprotes karena menggunakan promo, DC mendapatkan pelecehan seksual melalui WhatsApp.

Setelah DC dan temannya mendatangi markas Jangkar (komunitas pengemudi GrabBike di Pondok Cina yang digawangi Mbot) untuk mencari oknum yang dimaksud pada Senin malam, baru diketahui bahwa pengemudi Grabbike juga menjadi korban pencatutan nama dari oknum yang sama.

DC ternyata tidak pernah menggunakan jasa Mbot. Foto profil yang digunakan saat melecehkan DC adalah foto teman Mbot bernama Sukis.

Beberapa waktu lalu, Sukis menerima order fiktif dari nomor ponsel yang sama dengan nomor yang meneror DC.

"Janganlah melibatkan customer, apalagi dengan menyebarkan foto dan nomor telepon saya di profile picture WhatsApp pelaku dengan bahasa yang sangat tidak sopan dan keterlaluan," kata DC kepada Kompas.com, Rabu (17/5/2017).

Perselisihan ojek online

Sementara itu, Mbot yang merupakan pimpinan Jangkar, membantah ia maupun anggotanya pernah bermasalah dengan penumpang akibat promo.

Baginya, kebijakan promo saat ini tidak menyulitkan pengemudi dan tidak ada hubungannya dengan penumpang.

"Sekarang saldo bisa di-withdraw besoknya. Enggak ada masalah dengan promo karena semuanya transparan dan pasti dibayar kan," kata Mbot.

Ia menduga, pelecehan terhadap penumpang dengan pencatutan identitasnya itu merupakan upaya menjatuhkan komunitas Jangkar.

"Sebulan ini memang ada masalah soal tempat penjemputan di antara tiga komunitas ojek online, (yaitu) Grab, Go-Jek, dan Uber," kata Mbot kepada Kompas.com, Rabu.

Marketing Director Grab Indonesia Mediko Azwar memastikan, pelakunya bukan pengemudi Grab.

"Nomor yang digunakan itu tidak terdaftar di sistem kami sebagai pengemudi, tapi penumpang. Jadi (nomor) digunakan atas nama driver," ujar Mediko.

Pihak Grab saat ini masih berupaya mencari pelakunya. Pihak Grab mengimbau agar siapa saja yang mendapat perlakuan serupa dapat melaporkan hal tersebut ke manajemen untuk diteliti dan ditindaklanjuti.
Diubah oleh anaknyasar 14-06-2017 12:36
0
16.8K
101
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.