Meskipun kontribusi ekspor ke Indonesia belum begitu besar. Akan tetapi, Tiongkok terus incar Indonesia sebagai pasar utama. Terutama untuk pasar mesin.

PENGUSAHA Tiongkok memandang Indonesia sebagai salah satu pasar seksi untuk produk ekspor. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), selama 2016 impor non-migas dari Tiongkok sekitar US$ 21,99 miliar.

Untuk jenis barang yang banyak di ekspor ke Indonesia adlah mesin manufaktur, mesin peralatan dan elektronik. Ini tentunya menjadikan pasar produk-produk ini berpotensi semakin besar.

Oleh karena itu, Tiongkok terus melakukan promosi produk mesin industri di Indonesia, agar tak kehilangan pasar potensialnya. Salah satu jalan yang ditempuh dengan mengadakan pameran di Indonesia.

Pada 18-20 Mei 2017, China Chamber of Commerce for Import and Export of Machinery and Electronic Products (CCCME) atau KADIN Tiongkok adakan Indonesia Industrial Machinery and Electronic Products Exhibition dan Fluid Machinery (IIME) 2017.

Pameran itu hasil kerjasama dengan China General Machinery Industry Association (CGMA) ini mengangkat tema ‘Your Gateway to These Lucrative Market Opportunities.’

Lebih dari 180 exhibitor dari Zhengjiang, Jiangsu, Fujian, Shandong, Liaoning, dan Sichuan, Tiongkok menghadirkan berbagai jenis produknya.

Sementara dukungan dari Indonesia atas penyelenggaraan pameran dari Asosiasi Perusahaan Teknik Mekanikal dan Elektrikal (Aptek) Indonesia, Asosiasi Perlampuan Listrik Indonesia (Aperlindo), Asosiasi Produsen Peralatan Listrik Indonesia (APPI).

Juga dari KADIN Indonesia Perhimpunan Pengusahan Tionghoa (Perpit), Indonesia China Business Council (ICBC), Industri Penunjang Migas (Inpemigas), Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi), dan Building Owners and Managers Association (BOMA).
http://indochinatown.com/bisnis/tion...ma-ekspor/1967