wingchun.masterAvatar border
TS
wingchun.master
Kekuatan Ekonomi Dunia Akan Bergeser ke Asia
Kekuatan dunia akan semakin bergeser ke Asia. Demikian dipaparkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) China Institute of International Studies (CIIS) Yang Yi dalam Forum Geopolitik yang digelar Lemhanas di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (19/5).

Pergeseran kekuasaan tersebut, lanjutnya, lebih ke arah Asia Pasifik. Terbukti, dengan dikuasainya 60 persen populasi, 60 persen perekonomian dan hampir 50 persen perdagangan di dunia.

Ditambah lagi, data dari hasil riset United States Department of Agriculture (USDA), perekonomian Tiongkok pada tahun 2030 akan mencapai 1/6 dari Produk Domestik Bruto (PDB) dunia. Angka tersebut meningkat dari data United Nation (UN) tahun 2000, yang hanya 1/27 PDB dunia. Sedangkan, perekonomian Amerika Serikat (AS) tahun 2030, diperkirakan hanya akan 1/5 dari PDB dunia.

Kemudian, berdasarkan riset USDA, perekonomian Indonesia tahun 2030 akan meningkat bahkan melampaui Australia. Perekonomian Indonesia diperkirakan mencapai 1,7 persen dari PDB dunia. Sedangkan, Australia hanya 1,5 persen PDB dunia. Ditambah lagi, perekonomian India diperkirakan akan terus meningkat dan akan menguasai 1/19 PDB dunia di tahun 2030.

Namun, ia mengingatkan bahwa peningkatan kekuasaan pasti akan dibarengi dengan munculnya banyak tantangan. Terutama, tantangan dalam bidang keamanan.

Mempersiapkan diri akan pergeseran kekuasaan tersebut, Yang Yi mengatakan pemerintah Republik Rakyat Tiongkok telah mengambil sejumlah kebijakan guna memperkuat pondasi ekonomi dan politik. Khususnya, dalam peningkatan kerja sama di kawasan.

Dalam bidang politik, ia menyebutkan Tiongkok membangun pondasi dengan menginisiasi sejumlah kerja sama kawasan. Salah satunya, One Belt One Road (OBOR) untuk meningkatkan konektivitas, perdagangan, keuangan di kawasan Asia hingga Afrika.

Dalam bidang politik, pondasi dibangun dengan terus membangun kemitraan melalui dialog di kawasan. Selanjutnya, dengan memperbaharui lima mekanisme multilateral yang sudah ada.

Sedangkan dalam bidang keamanan, lanjutnya, sebagaimana disampaikan Presiden Xi Jinping tahun 2014, Tiongkok berkomitmen penuh memperbaiki kerangka kerja sama keamanan regional. Dengan titik berat bahwa keamanan harus mengedepankan keamanan bersama, terpadu, kooperatif dan berkelanjutan.

Sementara itu, dalam bidang ekonomi, Tiongkok disebutkan tetap akan membuka kemungkinan kerja sama dengan Amerika Serikat (AS) yang saat ini berada di bawah kepemimpinan Donald Trump.

"Hubungan Tiongkok-AS, Presiden Xi dan Trump telah bertemu. Mereka membuat konsensus untuk meningkatkan keamanan stabilitas dunia, kerja sama ekonomi, perdagangan, militer dan manusia dengan manusia," ungkapnya.n.
http://www.beritasatu.com/makro/4316...r-ke-asia.html
drunkard888
sebelahblog
anasabila
anasabila dan 3 lainnya memberi reputasi
2
8.5K
89
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.1KThread10.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.