Tahukah Anda 25 Negara Terkaya di Dunia Tahun 2017?
TS
finansialku.com
Tahukah Anda 25 Negara Terkaya di Dunia Tahun 2017?
Negara mana yang merupakan Negara terkaya di dunia tahun 2017?Negara-negara kecil terus mendominasi daftar negara terkaya di dunia menurut sebuah analisis oleh Global Finance Magazine. Finansialku kali ini, akan membahas siapa saja Negara terkaya di dunia tahun 2017.
25 Negara Terkaya di Dunia Tahun 2017
Metodologi standar untuk mengukur seberapa kaya suatu negara adalah pendapatan rata-rata dalam sebuah negara pada suatu periode tertentu, yang disebut sebagai Gross Domestic Product (GDP) atau pendapatan nasional bruto (PNB). Untuk mendapatkan jumlah pendapatan rata-rata penduduk, GDP dihitung dari jumlah seluruh pendapatan negara tersebut. Oleh karena itu, jumlah penduduk praktis akan mempengaruhi jumlah pendapatan per kapita suatu negara.
Berdasarkan data dari Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional, majalah tersebut menempatkan negara-negara dunia sesuai dengan Gross Domestic Product (GDP) berdasarkan pada purchasing-power-parity (PPP) per kapita atau paritas daya beli. PPP dalam ilmu ekonomi adalah sebuah metode yang digunakan untuk menghitung sebuah alternatif nilai tukar antar mata uang dari dua negara. PPP mengukur berapa banyak sebuah mata uang dapat membeli dalam pengukuran internasional (biasanya dolar), karena barang dan jasa memiliki harga berbeda di beberapa negara.
Negara-negara kecil yang mendominasi sepuluh besar semuanya memiliki populasi kecil dibandingkan negara-negara yang memimpin dunia dalam hal GDP seperti Amerika Serikat, China atau Jerman. Sebagian besar negara kecil ini sangat bergantung pada pekerja imgiran yang sering tidak tinggal di negara tempat mereka bekerja atau tidak diberi status penduduk, dan karena itu tidak dihitung dalam perhitungan GDP per kapita.
Spoiler for #25 Belgium - GDP per kapita: US$44.881 (Rp597 juta):
Negara Belgia dikenal dengan negara yang memiliki banyak kota tua, museum dan bangunan yang kuno yang sangat terawat. Negara ini merupakan negara anggota pendiri Uni Eropa dan menjadi ibukota Uni Eropa, serta organisasi internasional lainnya termasuk NATO. Infrastruktur negara ini sangat baik dan terintegrasi dengan negara-negara di Eropa. Komoditas ekspor utama adalah mesin, peralatan, bahan kimia, logam, produk logam, bahan makanan dan berlian.
Spoiler for #24 Canada - GDP per kapita: US$46.239 (Rp615 juta):
Ekonomi Kanada saat ini mendekati Amerika Serikat dengan sistem ekonomi berorientasi pasar, pola produksi dan standar hidup yang tinggi. Pertumbuhan dalam produksi, pertambangan dan sektor pelayanan telah mengubah negara ini dari ekonomi pedesaan menjadi industri perkotaan. Kebutuhan energi dalam negeri dapat dipenuhi sendiri, karena Kanada memiliki cadangan gas alam yang banyak di pesisir timur, dan tiga provinsi barat, dan juga banyak sumber daya lain.
Kanada telah berhasil menghindari resesi ekonomi setelah 2001, dan telah mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang terbaik dalam grup G8. Dengan melimpahnya sumber daya alam, tenaga kerja terampil dan pabrik kapital modern, Kanada menikmati prospek ekonomi padat.
Spoiler for #23 Denmark - GDP per kapita: US$46.602 (Rp619 juta):
Denmark merupakan sebuah negara kerajaan di Eropa Utara yang berbatasan dengan Swedia, Norwegia dan Jerman. Denmark merupakan negara yang tergolong memiliki pendapatan yang tinggi. Kebijakan liberalisasi tarif impor pada tahun 1797 mengawali perekonomian liberal di Denmark. Negara ini sangat memperhatikan kesejahteraan dan hak-hak pekerja. Komoditas ekspor utama negara ini adalah sektor industri, pertanian dan daging.
Spoiler for #22 Taiwan - GDP per kapita: US$47.790 (Rp635 juta):
Taiwan sekarang ini merupakan ekonomi kreditor, yang memegang salah satu persediaan mata uang asing terbesar di dunia. Krisis finansial Asia tidak mempengaruhi pertumbuhan ekonominya yang tumbuh sekitar 5% per tahun, dengan nyaris seluruh penduduknya bekerja dan inflasi rendah. Taiwan memiliki ekonomi kapitalis yang dinamik dengan panduan investasi dan perdagangan asing oleh pemerintah yang berkurang. Untuk menjaga tren ini, beberapa bank milik pemerintah dan perusahaan industri telah diswastanisasikan. Ekspor telah tumbuh dengan cepat dan telah menjadi dorongan utama bagi industrialisasi.
Spoiler for #21 Austria - GDP per kapita: US$47.856 (Rp636 juta):
Austria menganut ekonomi pasar sosial, negara ini memiliki standar hidup yang tinggi. Hingga tahun 1980-an, banyak industri besar Austria yang dinasionalisasi, namun baru-baru ini privatisasi telah mengurangi kepemilikan negara seperti negara-negara Eropa lainnya. Pergerakan buruh sangat kuat di Austria dan berdampak besar terhadap politik buruh. Selain memiliki industri yang maju, pariwisata juga merupakan sektor yang penting. Jerman merupakan partner dagang Austria, sehingga ekonomi Austria akan terpengaruh oleh peristiwa ekonomi di Jerman. Namun, semenjak Austria menjadi negara anggota Uni Eropa, hubungan Austria dengan negara-negara Eropa lainnya menguat, sehingga kebergantungan ekonominya terhadap Jerman berkurang. Selain itu, keanggotaan Austria di Uni Eropa telah menarik banyak penanam modal asing.
Spoiler for #20 Iceland - GDP per kapita: US$48.070 (Rp639 juta):
Berdasarkan laporan dari Global Peace Index, Islandia merupakan negara teraman di dunia. Negara Islandia tidak mempunyai tentara seperti kebanyakan negara lain di dunia. Petugas polisi tidak dilengkapi senjata api dalam tugas keseharian mereka. Di Islandia setiap orang mempunyai hak sama tanpa memandang SARA.
Ekonomi Islandia merupakan ekonomi campuran yang terlibat dalam perdagangan bebas. Walaupun pemerintah banyak melakukan intervensi terhadap ekonomi, konsumsi pemerintah lebih rendah daripada negara-negara Nordik lainnya. Tenaga panas bumi merupakan sumber energi utama di Islandia.
Spoiler for #19 Germany - GDP per kapita: US$48.189 (Rp641 juta):
Sejak era industrialisasi, Jerman telah menjadi pendorong, inovator dan pusat perekonomian secara global. Sektor utama Jerman adalah jasa (71,2%), industri (28%) dan pertanian (0,8%). Industri utama di Jerman adalah besi dan baja, batu bara, semen, bahan bakar mineral, bahan kimia, plastik, mesin produksi, kendaraan, kereta api, kapal, pesawat luar angkasa, peralatan mesin, elektronik, teknologi informasi, peralatan optik, medis, obat-obatan, makanan dan minuman dan tekstil. Sedangkan komoditas ekspor utama adalah kendaraan bermotor, mesin, bahan kimia, komputer, produk elektronik, peralatan listrik, obat-obatan, logam, peralatan transportasi, bahan makanan, tekstil, karet, dan produk plastik.
Spoiler for #18 Australia - GDP per kapita: US$48.806 (Rp649 juta):
Sebagai salah satu negara maju di dunia, Australia menganut sistem ekonomi yang sama dengan Amerika Serikat dan Inggris, yakni sistem ekonomi liberal. Rasio perdagangan sangat dipengaruhi oleh ekspor komoditas terutama dari barang-barang manufaktur. GDP Australia sebanyak 69% didapat dari sektor jasa seperti, pariwisata, pendidikan, dan jasa keuangan. Untuk sektor pertanian dan sumber daya alam hanya memperoleh 3% dan 5% dari GDP, namun memiliki andil besar dalam ekspor Australia.
Spoiler for #17 Sweden - GDP per kapita: US$49.678 (Rp661 juta):
Swedia adalah negara di kawasan Skandinavia di Eropa Utara yang berbatasan dengan Norwegia, Finlandia, dan Denmark. Penduduk Swedia menikmati pendapatan per kapita yang tinggi dan standar hidup yang tinggi. Sektor perekonomian utama di Swedia adalah mesin, telekomunikasi, otomotif, dan obat-obatan.
Spoiler for #16 Bahrain - GDP per kapita: US$50.302 (Rp669 juta):
Sebagai negara pertama yang menjadi pengirim minyak di Teluk Persia, Bahrain menduduki peringkat 16 negara terkaya di dunia. Sejak akhir abad ke-20, Bahrain mulai berinvestasi pada sektor perbankan dan pariwisata. Beberapa institusi keuangan berskala besar berpusat di Manama, ibukota negara ini. Bahrain memiliki tingkat indeks pembangunan manusia yang tinggi dan dikenal oleh Bank Dunia sebagai negara berpendapatan tinggi. Bahrain juga merupakan tempat pilihan dijadikan perusahaan-perusahaan multinasional karena memiliki fasilitas komunikasi dan transportasi yang maju. Saat ini Bahrain mengalami pendapatan yang berfluktuasi seiring perubahan harga minyak yang terjadi belakangan ini.
Spoiler for #15 Netherlands - GDP per kapita: US$50.846 (Rp676 juta):
Pemerintah Belanda memainkan peran aktif dalam mempertahankan standar hidup tinggi bagi warganya. Belanda adalah model kebijakan ekonomi sosial liberal dan laissez-faire. Belanda memiliki ekonomi pasar bebas, yang didukung kekuatan pasar penyulingan minyak bumi dan industri mesin listrik. Kebijakan sosial liberal juga mendatangkan keuntungan melalui sektor obat-obatan terlarang dan wisata seks.
Spoiler for #14 Saudi Arabia - GDP per kapita: US$54.078 (Rp719 juta):
Arab Saudi merupakan negara yang memproses 18% kebutuhan petroleum dunia, dan mendapat gelar sebagai eksportir petroleum terbesar di dunia, dan memainkan peranan sebagai ketua OPEC. Pasca anjloknya harga minyak dunia, ekonomi Arab Saudi cukup terhantam. Ada beberapa cara yang dilakukan oleh Arab Saudi karena anjloknya harga minyak ini dengan menjual sebagian saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN) miliknya demi mendapatkan dana segar, dan melakukan diversifikasi ekonomi, mulai dari investasi di tambang mineral dan memproduksi peralatan militer.
Spoiler for #13 USA - GDP per kapita: US$57.293 (Rp762 juta):
Jumlah penduduk dan kondisi geografis membuat negara adidaya ini tidak muncul sebagai negara paling kaya di dunia. Negara ini mengedepankan perekonomian kapitalis yang tak terlalu memprioritaskan program sosial. Namun negara ini tidak ragu menghabiskan anggaran besar untuk pendidikan. Meski tergolong maju, kesenjangan sosial-ekonomi di negara ini cukup kentara.
Spoiler for #12 Hong Kong - GDP per kapita: US$58.094 (Rp772 juta):
Ekonomi negara ini sangat bergantung pada re-ekspor sejumlah produk. Hong Kong mendapat keuntungan dari transisi ekonomi eksportir industri ke pusat perbankan internasional. Pemerintah Hong Kong pro perdagangan bebas. Negara ini memprioritaskan anggarannya untuk kesejahteraan publik dan pendidikan warganya.
Spoiler for #11 Switzerland - GDP per kapita: US$59.375 (Rp790 juta):
Masyarakat Swiss mendapatkan keuntungan dari kebijakan pemerintah yang sangat ramah bisnis. Ini membuat Swiss menjadi pusat investasi dan perbankan internasional. Kebijakan pajak yang ringan juga membuat Swiss tumbuh bak surga bagi para pengusaha kaya dunia untuk menghamburkan uangnya. Sektor jasa makmur telah berkembang untuk memenuhi tuntutan kelompok tersebut. Negara ini juga mendapat keuntungan besar dari ekspor mesin industri dan bahan kimia.
Lanjut di bawah
0
3.6K
Kutip
16
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!