- Beranda
- Berita dan Politik
Usut Punya Usut, Meriam ERROR Saat Latihan TNI Ternyata Dari China
...
TS
suarabenar
Usut Punya Usut, Meriam ERROR Saat Latihan TNI Ternyata Dari China
Insiden terjadi saat gladi bersih latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) di Tanjung Datuk, Natuna, Rabu (17/5/2017).
Akibatnya sejumlah prajurit TNI AD meninggal dan beberapa luka parah akibat tertembak meriam yang malfungsi.
Jenis meriam yang menyebabkan kecelakaan tersebut adalah Meriam Giant Bow.
Meriam ini merupakan alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) Batalyon Artileri Pertahanan Udara Ringan (Arhanudri) 1 Kostrad."Tank juga bisa tembus, tapi sasaran kita adalah sasaran udara. Tingkat presisinya 90 persen mengenai sasaran," tutur Angga.
Meriam yang digunakan dalam gladi bersih demonstrasi Latihan PPRC TNI tahun 2017 tersebut merupakan produksi Norinco China.
Adapun kecepatan luncur proyektilnya mencapai 970 meter per detik. Dengan dua laras, dua mesin penembak, dan jarak tempuh efektif 2.500 meter. Meriam Giant Bow mampu menjatuhkan helikopter musuh dan tank jenis Scorpion dan Tarantula.
Adapun korban kecelakaan yang meninggal dunia adalah Kapten Arhanud Heru Bayu, Prajurit Kepala Edy, Prajurit Satu Marwan, Prajurit Satu Ibnu. Sedangkan empat korban yang dilarikan ke Rumah Sakit TNI Pontianak adalah Sersan Dua Alfredo Siahaan, Sersan Satu Blego, Prajurit Dua Wahyu Danar dan Prajurit Satu Bayu Agung.
Dalam kecelakaan latihan tempur ini, korban terluka lain yang dirawat adalah Prajurit Satu Ridai, Prajurit Satu Didik, Prajurit Kepala Edi Sugianto dan Pembantu Letnan Dua Dawid. "Pimpinan TNI Angkatan Darat menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas gugurnya empat prajurit terbaik TNI AD" Ujar Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat, Brigadir Jenderal Alfret Denny Tuejeh
source :
http://jabar.tribunnews.com/2017/05/...i-ad-di-natuna
http://news.liputan6.com/read/295601...uatan-tiongkok
Akibatnya sejumlah prajurit TNI AD meninggal dan beberapa luka parah akibat tertembak meriam yang malfungsi.
Jenis meriam yang menyebabkan kecelakaan tersebut adalah Meriam Giant Bow.
Meriam ini merupakan alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) Batalyon Artileri Pertahanan Udara Ringan (Arhanudri) 1 Kostrad."Tank juga bisa tembus, tapi sasaran kita adalah sasaran udara. Tingkat presisinya 90 persen mengenai sasaran," tutur Angga.
Meriam yang digunakan dalam gladi bersih demonstrasi Latihan PPRC TNI tahun 2017 tersebut merupakan produksi Norinco China.
Adapun kecepatan luncur proyektilnya mencapai 970 meter per detik. Dengan dua laras, dua mesin penembak, dan jarak tempuh efektif 2.500 meter. Meriam Giant Bow mampu menjatuhkan helikopter musuh dan tank jenis Scorpion dan Tarantula.
Adapun korban kecelakaan yang meninggal dunia adalah Kapten Arhanud Heru Bayu, Prajurit Kepala Edy, Prajurit Satu Marwan, Prajurit Satu Ibnu. Sedangkan empat korban yang dilarikan ke Rumah Sakit TNI Pontianak adalah Sersan Dua Alfredo Siahaan, Sersan Satu Blego, Prajurit Dua Wahyu Danar dan Prajurit Satu Bayu Agung.
Dalam kecelakaan latihan tempur ini, korban terluka lain yang dirawat adalah Prajurit Satu Ridai, Prajurit Satu Didik, Prajurit Kepala Edi Sugianto dan Pembantu Letnan Dua Dawid. "Pimpinan TNI Angkatan Darat menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas gugurnya empat prajurit terbaik TNI AD" Ujar Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat, Brigadir Jenderal Alfret Denny Tuejeh
source :
http://jabar.tribunnews.com/2017/05/...i-ad-di-natuna
http://news.liputan6.com/read/295601...uatan-tiongkok
0
4.6K
29
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
672KThread•41.7KAnggota
Urutkan
Terlama
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru