Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

estirestianiAvatar border
TS
estirestiani
From Spring For Rainbow


Gege, itu adalah nama yang digunakan teman-temanku untuk memanggilku. Aku telah menjadi anak yatim piatu saat usiaku beranjak lima tahun. Sejak kedua orangtuaku meninggal aku tinggal bersama dengan bibiku. Aku memiliki tubuh yang pendek dari tinggi tubuh laki-laki pada umumnya tetapi memiliki tinggi yang ideal bagi tinggi tubuh perempuan yaitu dengan tinggi badan 165cm, aku memiliki rambut hitam pendek dengan potongan rambut ala-ala cowo korea dan menurut teman-temanku sih tipe wajahku ini terbilang tampan. Olahraga dan bermain musik sudah menjadi bagian dari hobiku, style favoritku yaitu perpaduan t-shirt, kemeja dan celana jeans. Sebenarnya aku ini orangnya cuek dalam hal penampilan, karena menurutku kenyamanan adalah nomor satu. Ya, mungkin ini semua tidak akan terjadi padaku jika aku tidak bertemu dengannya pada hari itu, orang yang memberikan pengaruh besar terhadap hidupku.

-------------------------------------------------------------------------------------------------

"Hai, Ge! Ngapain lo disini? Emang ga ada jadwal?" Tanya Rika.

"Gue ga di ijinin masuk kelas rik, soalnya udah telat setengah jam"

"Ya iya lah, gila setengah jam, emang lo ngapain aja sebelumnya?"

"Tadi ada kecelakaan dijalur yang biasa gue lewatin, jadi gue ambil jalan muter deh dan setelah gue ambil jalan muter gue baru inget kalo tugas gue ketinggalan. Ahh apesnyaaa -_-"

"Haha, ya udah dari pada lo diem disini kaya orang-rangan sawah mending lo ikut gue. Tina, Dita, Wendi sama Leo katanya lagi dikantin tuh"

"Yaelah bukannya ngehibur lo malah ngatain gue orang-orangan sawah lagi. Oke deh gue ikut"

Oh iya mereka berlima ini adalah sahabat-sahabatku, mereka ini punya keunikan masing-masing. Rika yaitu cewe yang suka bercanda dan humoris. Tina yaitu cewe cerewet, lebay, suka bersolek, dan menurutnya penampilan itu yang nomor satu, tapi dibalik itu dia yang paling care diantara kami. Dita yaitu cewe paling cantik di antara sahabat-sahabatku, dia sedikit pemalu dan pendiam tapi dia suka berbagi. Wendi yaitu cowo yang sering disebut culun, kutu buku oleh teman-teman sekelasnya, tapi dia yang paling pintar di antara kami berenam. Dan yang terakhir Leo dia adalah cowo yang bisa dibilang kakak sih dalam persahabatan kami berenam, karna menurutku dia yang paling dewasa dan mungkin dia yang paling normal diantara kami.

-------------------------------------------------------------------------------------------------

"Eh gaiss, kalian tau ga? Ada mahasiswa manajemen yang ganteng loh! Akhirnya pangeran gue tiba juga. Baru liat sekilas aja gue udah langsung jatuh hati, Oh Pangerankuuu!" Ujar Tina.

"Ah iya, dia satu kelas dengan gue. Cowo yang diberi julukan sang bintang itukan? Cowo itu membuat kelas berisik oleh suara cewe, gue jadi ga fokus belajar nih -_- ", ujar Dita.

"Wah serius lo?", tanya Rika

"Serius, katanyanya sih dia itu model yang lagi naik daun", jawab Dita.

"Akhirnya lo punya saingan juga Ge", canda Rika.

"Apaan sih, gue ga tertarik sama yang kaya gituan", jawabku.

"Yaelah mau sampe kapan lo menjomblo Ge", ujar Leo.

"Bukannya kita semua disini jomblo?", ujar Wendi.

"Hahaha ya ya lo emang selalu bener Wen", jawab Leo.

"Bentar-bentar ko jadi Wendi sih? Kan yang selalu benar itu cewe?", tanya Wendi.

"Yaelahhh lo sama cewe lain apa bedanya Wen", canda Rika.

"UUh kalian jahat", ujar Wendi

"Hahahaha, becanda-becanda", kami semua tertawa.

-------------------------------------------------------------------------------------------------

"Aku pulang!", seru ku.

"Eh Gege, tumben jam segini baru pulang?", tanya bibi.

"Iya bi, barusan main dulu bareng rika dan yang lainnya", ujarku

"Oh iya bibi sudah siapkan makan malam, cepat mandi dulu sana bibi tunggu di ruang makan ya"

"Oh iya baik bi"

Karena bibi dan pamanku tidak bisa memiliki keturunan, maka dari itu aku sudah dianggap sebagai anak mereka sendiri. Beruntungnya aku, mungkin hanya mereka satu-satunya keluarga yang aku punya saat ini selain itu mereka juga sangat menyayangi dan peduli padaku.

-------------------------------------------------------------------------------------------------

Semenjak awal perkuliahan aku selalu mendapatkan surat-surat dari cewe. Hari itu pun aku mendapat surat dari beberapa cewe dari berbagai jurusan yang tidak aku kenal.

"Gege! Sini lo gabung!" panggil Tina dengan suaranya yang melengking.

"Apaan itu ge? Itu surat?", ujar Leo.

"Ya, ini surat dari cewe-cewe yang disana tuh", jawabku.

"Wah wah wah, ternyata lo punya banyak fans Ge" ujar Rika.

"Gue ga habis pikir yaa kenapa di zaman modern gini masih aja surat-suratan, apa mereka ga tau fungsi handphone, email atau sosmed dan semacamnya -_-", heranku.

"Mungkin biar lebih romantis Ge, karena dengan mengirimkan perasaan yang dicurahkan kedalam sepucuk surat akan meningkatkan reaksi...........",

"Aishh, sudah sudah lo bikin merinding aja Wen" ujarku memotong penjelasan Wendi.

"Hai Gaisss!", seru Dita.

"Eh Dit sini gabung, Lo bawa apaan?" Tanya Leo.

"Oh iya gue bawa coklat nih, kemarin ortu gue baru pulang dari Swedia", jawab Dita.

"Wah banyak banget, wendi suka wendi suka" , ujar Wendi.

"Iya kalian bagi rata aja yaa", solusi Dita.

"Oke makasih Dit", ujarku.

"AAh itu kan coklat favorit gue, yahhh program diet gue batal dong emoticon-Frown, bikin jerawatan ga yaa? UUhh...", kata Tina.

"Yaudah kalo lo gamau buat gue aja", canda Rika mengambil bagiannya.

"Ih enak aja lo, sini kembaliin bagian gueee", ujar Tina sambil merebut kembali bagiannya.

"Eh iya dit, lo punya buku Manajemen Operasional ga?", tanyaku.

"Oh iya ada ko, lo mau pinjem Ge?", tanya Dita.

"Iya gue butuh nih buat cari Referensi, boleh gue pinjem? Dipake ga?"

"Engga ko, ga di pake. Oke besok deh gue bawa bukunya"

"Okesip, thanks Dit"

"Oke sama-sama", ujarnya.

-------------------------------------------------------------------------------------------------

Beberapa hari kemudian...

"Eh, lo mau kemana Ge?", panggil Tina.

"Ini gue mau ngasihin buku punya Dita yang gue pinjem buat referensi"

"Waahhh lo mau ke Manajemen? Gue ikut dong siapa tau ketemu pangeran gue hehe"

"Lo tunggu aja deh disini, kalo lo ikut nanti jadi ricuh haha"

"Yahhh lo jahat banget sih, emang lo tau ruang mana kelasnya sekarang? emoticon-Stick Out Tongue weee"

"Aishh, gue lupaa -_- , iya deh ayo lo ikut anter gue"

-------------------------------------------------------------------------------------------------

"Maaf, kalian mencari siapa ya?", seorang pria yang baru keluar dari pintu yang aku belakangi bertanya kepadaku dan tina.

"Oohhh pangerankuuu, dilihat dari jauh maupun dekat tetap terlihat tampan, kaulah cin.....",

Sebelum temanku yang bergumam ini benar-benar terpesona dan meleleh akhirnya aku berusaha menutup mulutnya yang tak henti bergumam sambil mencoba menjelaskan maksud dan tujuan pada pria yang di belakangku,

"Maaf teman gue yang satu ini memang agak-agak gimana gitu, jadi mohon dimaklum ya. Kita kesini hanya ingin bertemu dengan.....", saat aku menoleh dan melihat wajah pria itu, buku milik Dita yang sedang ku genggam terjatuh, jantungku mulai berdetak tak karuan hingga kedua kaki dan tanganku gemetaran. Tak kusangka dia adalah orang itu, orang yang memiliki pengaruh besar dalam kehidupanku kini berada tepat dihadapanku.

"K-kau?", ujar pria dihadapanku.

"A-a-al-ve-rn?", tanyaku yang seakan tak percaya dengan terbata-bata.

"Lo kenal Ge?", tanya Tina.

"Ya", singkatku.

"Lama tak jumpa, kau sedikit berbeda ya. Aku terkejut rupanya kau masih mengingatku", ujarnya.

"Ya, mana mungkin aku lupa setelah apa yang kau lakukan padaku", jawabku dengan ketus.

"Sejak hari itu... tak kusangka kita bisa bertemu lagi, atau mungkinkah? Ini takdir?"

"Ya, anggap saja ini takdir untuk membalas dendamku"

Lalu dengan senyuman liciknya dia berbisik padaku, "Wah wah wah, seekor kucing jinak kini telah berubah menjadi harimau. Ah kau membuatku takut, Gelisya.."

Ya namaku adalah Gelisya, Gelisya Artika lengkapnya. Aku adalah seorang cewe yang berpenampilan seperti cowo. Aku memang cewe tomboy, mungkin hal ini takan pernah terjadi jika aku tak pernah bertemu dengannya. Alvern Frediano, seorang pria yang memiliki pengaruh besar dalam hidupku, orang yang selama ini kuhindari dan kubenci.

"Al, ayo cepat nanti lo ketinggalan!", panggil salah satu temannya.

"Oke okee gue kesana", ujarnya.

"Sayang sekali, mungkin sampai disini dulu percakapan kita. Semoga harimu menyenangkan", bisiknya padaku yang disertai senyuman licik khasnya.

Saat itu perasaanku bercampur aduk, ingin rasanya ku injak dan ku pukul orang itu lalu berteriak melepaskan semua yang ada dalam benakku.

"Eh Ge, ada pa lo di sini?", tanya Dita yang baru datang.

"Ah iya gue mau ngembaliin ini, makasih Dit", jawabku dengan nada rendah dan langsung berpaling dari tempat itu.

Terdengar samar suara Dita dan Tina yang sedang berbisik, yang mungkin heran dan bertanya-tanya apa yang sudah terjadi.



Spoiler for Chapter:
Diubah oleh estirestiani 25-05-2017 05:03
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
1.7K
14
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.