Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

hatersmscstudioAvatar border
TS
hatersmscstudio
TIPS MEREDAM SUARA: Part 1 Meredam Suara Atau Memperindah Suara?
Perkenalkan saya Kevin dari CV. Horison Dua Cakra (Spesialis Peredam Suara) ingin membagikan sedikit tips sederhana mengenai ruangan studio, home theater, karaoke, mixing/recording room. Banyak orang mempertanyakan bagaimana cara membuat peredam suara yang baik sehingga suara yang keluar (terdengar dari luar) dibuat seminimal mungkin. Atau ada sebagian orang lagi yang komplain karena sering terjadi feedback entah low atau treble sound di ruangan studionya. Mengapa hal ini bisa terjadi?

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut diatas, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu perbedaan meredam suara (Fungsi Soundproofing) dan memperindah suara (Fungsi Acoustic). Soundproofing adalah sebuah tehnik mendesain suatu ruangan untuk meminimalisir suara yang dihasilkan dari alat music atau sound speaker sehingga terdengar dalam level tidak menggangu bila didengar dari luar ruangan. Sementara Acoustic adalah sebuah tehnik mendesain suatu ruangan untuk memperindah kualitas suara yang dihasilkan dari alat musik atau sound speaker kita.

1. SOUNDPROOFING:
Perlu diperhatikan sebelumnya bahwa dalam tehnik meredam suara, bukan berarti kita sama sekali membuat suara tersebut tidak terdengar dari luar ruangan, akan tetapi membuatnya menjadi soft untuk didengar dan tidak mengganggu. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam soundproofing, antara lain:

1.1. Berapa Daya Sound Speaker yang dihasilkan?
Spoiler for Kapasitas Amplifier:


Tentu beda suara yang keluar dari Ampli Jenis Combo Marshall FX100 100 watt dengan Marshall JCM2000 100 watt Head + 4x12 Cabinet Speaker, apalagi membandingan amplifier 30 watt dengan 100 watt tentunya. Hal yang perlu diperhatikan adalah semakin besar daya yang dihasilkan dari speaker-speaker alat music Anda, maka harus semakin bagus pula kualitas peredam yang anda buat. Bila anda menggunakan jenis peredam suara Rockwool, maka bila studio Anda menggunakan speaker berdaya besar, Rockwool dengan densitas 100 Kg adalah pilihannya. Akan tetapi bila anda menggunakan Rockwool berdensitas 100 Kg hanya untuk studio dengan daya speaker yang kecil, selain besar di budget juga ada kemungkinan suara yang dihasilkan speaker tidak dapat diredam/diserap oleh Rockwool dengan baik, malah suara tersebut terpantulkan karena Rockwool dengan densitas 100 Kg memiliki tingkat kepadatan yang tinggi dari pada densitas yang lebih ringan. Ini sama saja suara yang dihasilkan speaker Anda seperti menghantam tembok atau benda padat lainnya, tidak enak bukan?

1.2. Seberapa Besar Ruangan Anda?
Spoiler for Ruangan Studio:


Anda menghidupkan amplifier di kamar dibandingkan dengan di hall futsal, pastinya terdengar beda bukan? Dengan level Volume yang sama, suara yang dihasilkan amplifier di ruangan kamar anda pasti lebih kencang dari pada anda membawa amplifier anda ke hall futsal dan memainkan gitar anda di level volume yang sama. Ruangan yang lebih kecil berarti suara yang dihasilkan amplifier anda lebih cepat merambat melalui udara dan mengenai tembok/sekat ruangan. Dengan demikian semakin banyak juga suara yang bocor keluar, oleh karena itu anda harus menggunakan kualitas peredam yang baik dengan semakin kecilnya ruangan anda. Sekedar saran, lebih baik menggunakan Rockwool dengan densitas 100 Kg, walaupun budget lebih mahal, dari pada mendouble densitas 60 Kg menjadi 2 layer, karena tentunya akan memakan tempat pula.

Spoiler for Rockwool:


1.3. Bagaimana Kondisi Lingkungan Di Luar?
Bayangkan jika anda menggunakan amplifier berdaya besar dan studio anda bersebelahan langsung dengan kamar tetangga anda? Apalagi kalau tetangga anda sudah tua dan jantungan, wah…wah…wah, bisa gawat, hehe… Salah satu yang harus diperhatikan dalam meredam adalah kondisi lingkungan sekitar anda tentunya. Anda sah-sah saja menggunakan Rockwool berdensitas 60 Kg apabila studio anda tidak bersebelahan langsung dengan rumah tetangga dan rumah anda terpisah sendiri dengan tetangga-tetangga anda. Bila sebaliknya, anda tinggal dilingkungan padat penduduk, anda tentu harus menggunakan peredam dengan kualitas yang bagus. Dalam artikel ini selalu saya sarankan menggunakan Rockwool karena kemampuan meredam suaranya yang lebih baik, rockwool tersedia dari densitas 40 Kg s/d 120 Kg, sementara apabila anda pernah mendengar Glasswool, densitas paling tinggi hanya 32 Kg, Glasswool lebih cocok untuk peredam interior mobil atau fire insulation. Tapi semuanya kembali lagi pada preferensi anda.

2. ACOUSTIC:
Sekarang kita masuk ke bagian acoustic, pada dasarnya kualitas peredam yang baik sudah cukup untuk menciptakan acoustic ruangan yang baik. Akan tetapi ada beberapa permasalahan yang mungkin masih muncul di antaranya sound yang tidak terdistribusi dengan baik atau adanya feedback. Pada dasarnya mendesain acoustic mencakup tata letak peralatan dan bahan-bahan pendukung acoustic. Berikut pembahasannya:

2.1. Feedback:
Ini merupakan permasalahan yang paling sering terjadi pada saat anda “ngeband”, entah itu indoor di studio maupun outdoor. Feedback terbagi menjadi 2 yaitu low sound feedback dan treble sound feedback. Ada 2 kemungkinan pula bisa timbulnya feedback: (1) Ukuran ruangan yang tidak sebanding dengan volume yang dikeluarkan dan (2) Kesalahan tata letak amplifier/speaker pada studio anda. Kebanyakan feedback ini disebabkan sound dari salah satu amplifier anda masuk ke mic atau alat musik anda terlalu dekat dengan amplifier.

Bila penyebab terjadinya feedback adalah karena poin 1, jawabannya mudah, perkecillah volume salah satu alat music anda, misalkan terjadi low sound feedback, maka kecilkanlah volume amplifier bass anda atau pakailah peredam kick drum yang baik. Selain itu untuk ruangan yang sempit anda juga dapat menggunakan kualitas mic yang lebih baik. Misalnya mic anda Shure PG58 yang bertipe Cardioid, anda bisa menggantinya dengan Shure Beta SM58 yang bertipe Supercardioid sehingga jangkauan suara yang ditangkap oleh mic lebih fokus.

Bila penyebab feedback anda adalah poin no 2, maka aturlah tata letak amplifier anda dengan lebih baik, misalnya jauhkan posisi mic anda dengan amplifier bass agar tidak terjadi low sound feedback. Kombinasikan dengan posisi mic yang tidak sejajar dengan amplifier atau kick drum, misalnya pada saat menyanyi usahakan sambil berdiri dari pada mic berada di posisi rendah karena anda bernyanyi sambil duduk.

2.2. Gaung
Anda pernah masuk ke ruangan kosong, suara anda terdengar seperti bersamaan dengan suara lain yang pada dasarnya disebabkan oleh pantulan dari suara anda sendiri. Pada dasarnya ketika anda sudah menggunakan peredam yang tepat, yakinlah pasti gaung dapat diredam. Oleh karena itu permasalahan gaung lebih ke arah bermasalahnya peredam suara anda.

2.3. Distribusi Suara

Spoiler for Pyramid Foam:


Nah, disinilah kita baru memerlukan perlengkapan khusus untuk acoustic. Kebanyakan dari pengalaman saya, setelah memasang rockwool/glasswool, anda menutup lagi dengan gypsum board. Itulah kesalahannya, karena pada dasarnya percuma anda melapisi tembok anda dengan peredam tapi anda menutupnya kembali dengan benda keras. Tentu saja akhirnya ada sedikit gaung atau suara gampang feedback. Pernah masuk ke bioskop bukan? Dengarlah betapa indah suara yang dihasilkan dan peganglah dindingnya, apakah keras atau lembek, lembek bukan? Karena tidak ditutup oleh gypsum.

Banyak juga permasalahan pendistribusian suara terkait dengan suara beberapa sound yang tidak terdengar sempurna. Misalkan posisi amplifier gitar anda menghadap ke kanan, sementara basis anda berada disamping ampli gitar anda, tentunya bassist tersebut tidak begitu mendengar sound gitar anda dengan baik, padahal anda sebagai gitaris yang berada di depan amplifier gitar anda mendengar sound gitar anda dengan jelas. Hal ini disebabkan sound gitar anda langsung terserap oleh peredam anda pada posisi garis lurus, bagaimana untuk mendistribusikannya? Anda dapat menggunakan acoustic foam yang berbentuk seperti kumpulan piramida-piramida, sehingga suara yang dihasilkan tidak 100% diserap oleh peredam anda, tapi dipantulkan ke berbagai sudut oleh acoustic foam anda. Anda juga dapat menggunakan Yumen sebagai pengganti Gypsum, karena yumen berpori dan memungkinkan suara terserap ke peredam anda dari pada anda menggunakan gypsum yang padat.

Demikian sekian Tips dari saya, tunggu tips-tips berikutnya, hehehe…

Source Gambar: Mbah Google

Ingin bertanya tentang peredam suara dan acoustic? Ingin membuat studio? Kami menjual bahan-bahannya.

CV. Horison Dua Cakra
Jl. Utama I Bakhita Deplu No. 83D
Kel. Pondok Karya Kec. Pondok Aren
Bintaro – Tangerang Selatan 15225

CP : Kevin 085691044837, pin: 2BDB03B9



0
10K
17
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Help, Tips & Tutorial Music
Help, Tips & Tutorial MusicKASKUS Official
3.9KThread2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.