GATRAnews, Purwokerto – Aksi menyalakan lilin sebagai simbol seruan moral menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terus berlanjut. Kali ini, ratusan warga yang berasal dari multietnis di Kota Purwokerto menyalakan lilin sebagai simbol utuhnya NKRI yang berlandaskan keberagaman, keadilan yang tak memihak dan kedamaian, Sabtu malam (13/5). 

Aksi ini diikuti lintas elemen seperti Organisasi mahasiswa, komunitas lintas iman, Komunitas Gusdurian, mahasiswa dan masyarakat multietnis.Seorang aktivis mahasiswa, Permata mengatakan dia turut ambil bagian dalam aksi menyalakan lilin ini lantaran prihatin dengan kondisi bangsa yang terancam keberagamannya lantaran kepentingan pihak tertentu. Kata dia, isu sektarian saat ini sudah dimanfaatkan sebagai komoditas politik.“Saya prihatin, agama, ras dan golongan sudah menjadi komoditas politik. Ini berbahaya bagi keberagaman Indonesia,” kata dia seorang mahasiswa sebuah Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Purwokerto ini.Aksi tersebut, kata dia, juga merupakan seruan moral keadilan untuk Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang divonis bersalah dalam kasus penistaan agama. “Pasal penistaan agama sudah tidak relevan. Pasal karet,” tandasnya.Sementara, peserta aksi lainnya, Khusnul Ahok adalah salah satu dari sedikit pemimpin Indonesia yang memiliki karakter kuat. Sayangnya, lantaran keberaniannya, dia kerap terpeleset lidah. Dan itu menjadi komoditas sektarian dan cenderung memecah belah masyarakat. “Seruan moral ini tidak hanya untuk Ahok, tetapi untuk terjaganya keutuhan negara yang berlandaskan keberagaman,” ujar Khusnul. Selain menyalakan lilin, dalam aksi tersebut, peserta aksi juga menyanyikan Indonesia Raya bersama-sama, dilanjutkan dengan berbagai lagu kebangsaan Indonesia.

Reporter: Ridlo SusantoEditor: Rosyid

Sumber : http://www.gatra.com/fokus-berita/26...nyalakan-lilin

---