Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

panastak.Avatar border
TS
panastak.
Aksi 1.000 Lilin Tegang, Digeruduk Penolak, Massa Kocar-kacir
jpnn.com, PONTIANAK - Ratusan massa aksi berkostum merah berkumpul di Taman Digulis Untan, Pontianak, Kalbar, jelang senja, Minggu (14/5). Mereka merencanakan aksi seribu lilin sebagai bentuk dukungan kepada Ahok.

Namun, lilin batal dinyalakan, lantaran sekelompok lantaran sekelompok masyarakat mendadak datang dan menolak.

Achmad Mundzirin, Iman Santosa (Pontianak), Kurnadi (Bengkayang)

Pasukan Polri-TNI yang sudah siaga melakukan pengamanan dengan kekuatan penuh, bertindak sigap menguasai situasi yang menegang.

Padahal, aksi yang akan dimulai pukul 16.00 diperkirakan akan seru dan dipastikan jalanan macet. Namun, datang sekitar 20-an pemuda mempertanyakan tujuan aksi.

Suasana jadi hangat dan mereka bersitegang. Akhirnya aparat kepolisian meminta komunitas warga mundur dan situasi berhasil diredam.

Pukul 17.11, aksi kembali dimulai. Tidak dengan menyalakan lilin, hanya berdoa disambung dengan menyanyikan “Indonesia Raya”. Atraksi ini disebut oleh pesertanya dengan sebutan Aksi Untuk NKRI.

Habis nyanyi, aparat polisi dan TNI pun meminta mereka bubar, alasannya, tidak boleh ada aksi sampai malam sesuai Perkap Nomor 9 Tahun 2008 pada pasal 6 ayat.

Waktu yang dibolehkan untuk beraksi di muka umum hanya boleh dari pukul 06.00 hingga pukul 18.00.

Untungnya ketegangan yang terus meningkat antara kelompok penyala lilin dengan 20-an warga penolak tidak sampai terjadi benturan fisik. Semua berakhir dengan aman dan mereka pun membubarkan diri.

Awak Rakyat Kalbar (Jawa Pos Group) yang sudah standby di lokasi sebelum pukul 16.00 melihat sejumlah atribut peserta aksi lilin diamankan polisi, dimasukkan ke mobil patroli.

Namun langkah itu dibantah pihak kepolisian, yang mengaku tidak ada atribut peserta aksi yang diamankan.

"Tidak ada," kata Kabag OPS Polresta Pontianak Kompol Jovan R Sumual, kepada sejumlah wartawan di Bundaran Digulis Untan Pontianak, Minggu (14/5).

Virus aksi karangan bunga, balon, dan disusul menyalakan lilin oleh para peserta aksi bertujuan untuk solidaritas terhadap Ahok yang divonis hakim dua tahun penjara dalam kasus penistaan agama, juga dibantah oleh Kabag Ops.

"Ini kegiatan masyarakat. Informasinya itu pengibaran bendera dan menyanyikan lagu nasional, serta solidaritas untuk NKRI, ini kita lihat dari selebaran yang ada," dalih Jovan.

"Apapun kegiatan perkumpulan masyarakat, pasti kita amankan. Termasuk ini," sambung dia.

Berkaitan dengan ada tidaknya pemberitahuan, ada izin atau tidaknya kegiatan itu, Jovan menyatakan akan mengecek fungsi Intel Polresta Pontianak. "Nanti saya tanyakan dulu ke Intel," ujar mantan Kasat Lantas Polresta Pontianak itu.

Ternyata, wartawan, yang langsung konfirmasi ke pihak intelijen Polresta Pontianak di Bundaran Untan, mendapat jawaban bahwa kepolisian tidak ada mengeluarkan izin unjukrasa pada hari Minggu (14/5) untuk lokasi Digulis Untan Pontianak tersebut.

Karena ratusan massa sudah berkumpul, Jovan tidak langsung membubarkan mereka yang sempat berdoa dan bernyanyi itu. Ia memilih untuk menegaskan batas waktu. Jika lewat dari pukul 17.30 massa tidak bubarkan diri atau selesai, aksi itu akan dibubarkan.

"Lewat dari batas waktu tentu akan dibubarkan, karena ini sudah diatur oleh UU," tegasnya.

Jovan pun mengimbau masyarakat untuk tenang dan tidak terprovokasi. Katanya, masyarakat yang bersuku dan berbangsa di Kota Pontianak merupakan sesama warga negara Indonesia.

"Kita Polri dan TNI ada di barisan terdepan untuk menjaga atau melakukan pengamanan, agar suasana tetap kondusif," imbaunya.

Setelah aksi bakal menyalakan lilin untuk bersimpati kepada Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dibubarkan polisi, ternyata ada lagi kelompok yang mau coba-coba seusai waktu magrib.

Sebagian massa mencoba bertahan, ditambah yang terus berdatangan dengan rencana aksi menyalakan lilin. Berlangsung hingga pukul 19.00.


Khawatir kelompok masyarakat lainnya juga bereaksi dengan massa yang bertambah pula, polisi dan TNI akhirnya membubarkan paksa.

Mereka bersikeras bertahan di sekitar lokasi. Kendaraan taktis Polda Kalbar berupa water cannon bergerak untuk menembakkan air, membuat massa yang tersisa bubar tunggang langgang dari Taman Digulis.

Massa terdesak ke lapangan parkir taman dan halaman kantin Untan. Aparat keamanan terus menghalau massa yang masih coba berada di lokasi dan menyuruh mereka semua pulang. Massa akhirnya menurut dan memilih membubarkan diri.

Bundaran Untan yang berada di jalan utama Pontianak pun mengalami kemacetan karena menjadi tontonan warga sekitar.

Kawasan pun kembali disterilkan dari aksi. Massa yang baru datang untuk mengikuti aksi juga dihalau. Polisi kemudian menutup areal parkir Taman Digulis dan jogging track.

Sebuah mobil polisi memblokade jalan masuk ke areal parkir. Setiap orang yang hendak masuk dihalau oleh anggota kepolisian yang berjaga.

“Malam ini Taman Digulis ndak buka,” ujar anggota kepolisian yang berjaga dari orang-orang yang hendak berbelok ke halaman parkir.

Joko, salah seorang saksi yang berada tak jauh dari lokasi menyebut bahwa aksi 1000 lilin memang telah dibubarkan dari sore. “Ini masih ada yang ngeyel sama dengan ada yang mungkin baru datang,” ujarnya.

a menyebut sore tadi memang sempat datang beberapa orang yang menolak pelaksanaan aksi tersebut. Namun tidak sampai terjadi bentrok fisik dari kedua massa.

“Tadi sih polisi pun ndak izinkan aksi 1000 lilinnya, jadi disuruh bubar,” kisahnya.

sumber


peserta aksi lilin yang ngeyel lari terbirit-birit disemprot water cannon polisi
Diubah oleh panastak. 15-05-2017 04:37
0
2.3K
20
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.