Minggu, 14 Mei 2017 | 13:04



Ungaran - Atas nama cinta bagi negeri ini, ribuan warga lintas agama berbondong-bondong menuju alun-alun Bung Karno di Kalirejo, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Sabtu malam (13/5). Mereka memenuhi undangan Forum Cinta NKRI Kabupaten Semarang mengikuti acara “Cahaya 1000 lilin untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)”.

Meski panitia sudah menyediakan lilin, sejumlah warga masyarakat juga membawa lilin sendiri dari rumah.

Suasana alun-alun yang setiap malam Minggu sudah dipadati pengunjung kian padat malam itu oleh warga masyarakat yang datang untuk mengekspresikan cinta bagi keutuhan NKRI. Lagu-lagu kebangsaan dikumandangkan. Acara yang dipandu Mahesy Lutfy itu juga menampilkan duet gitar akustik Gading Wijaya yang berkolaborasi dengan pembacaan puisi Cinta NKRI.

Selain Wakil Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, dan sejumlah anggota DPRD, hadir juga sejumlah tokoh lintas agama yang oleh panitia didaulat untuk mendaraskan doa sesuai agama-agama masing-masing. Sesudah pengantar dari Haji Sinwani, Ketua FKUB Kabupaten, doa dilantunkan antara lain oleh Kiai "Sentet" Lili, Romo Aloys Budi Purnomo Pr, Pendeta Natan Didiek, dan Ping An.

Warga masyarakat yang hadir tampak sedemikian antusias. Hadir pula personil Dewan Kesenian Kabupaten antara lain Soetikno MA dari Sanggar Gedongsongo, dan Itok, serta Tatut dari Paguyuban Artis Musik Indonesia (PAMI) Semarang.

Di penghujung acara, Bondan Marutohening yang menjadi Ketua Panitia acara ini mempersilakan Romo Aloys Budi Purnomo melantunkan saksofonnya. Romo Budi pun mengajak seluruh hadirin menyanyikan lagu "Indonesia Pusaka". Meski acara Cahaya 1000 Lilin untuk NKRI sudah usai, tampak para tokoh lintas agama dan budaya masih asyik berbincang dan berfoto di atas panggung yang berlatar bentangan Merah Putih.

“Semoga lilin-lilin yang rela berkorban dengan terbakar habis itu menginspirasi kita semua untul rela berjuang menjaga keutuhan NKRI kita. Kita jaga NKRI dari oknum-oknum yang hendak merongrong keutuhan bangsa kita,” kata Bondan.

http://www.beritasatu.com/nasional/4...-semarang.html



Kata Nasbungers :
Ini pasti rekayasa, pesertanya dari planet namec dan antartika.
Penistaan terhadap ulama.
Bikin kotor kota, sampah menggunung.
Lilinnya bikin jalanan licin
Beli lilin Buang-buang duit, padahal masih banyak nasbungers yg miskin, perlu dibantu.