Quote:
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kapolresta Pontianak, Kombes Pol Iwan Imam Susilo mengungkapkan, video pernyataan Gubernur Cornelis yang beredar dan viral di media sosial (medsos) merupakan hasil editan oleh oknum tidak bertanggung jawab.
"Video Pak Gubernur, setelah kami pelajari sudah tidak utuh lagi. Sudah diedit, sehingga sekilas membuat provokasi, original dan tidak original terlihat. Dengan video hasil editan itu berpotensi mebenturkan antara agama dan suku," ungkap Kapolresta, Kamis (11/5/2017).
Orang nomor satu di Kepolisian Kota Pontianak ini berharap dan meminta semua elemen masyarakat agar tidak melakukan tindakan yang tidak diinginkan.
"Kita tidak ingin terjadi konflik seperti masa lalu, karena jika terjadi maka recovery kelam," ujar dia.
Menurutnya, ada indikasi ada pihak tertentu yang ingin menciptakan benturan, terlebih ada momen Gawai Dayak. Membenturkan antara suku dan agama.
Namun, Ia mengatakan pihaknya telah menyiapkan sekitar 4.000 pasukan gabungan Polri dan TNI untuk mengantisipasi konflik.
"Sudah siap, tidak ada yang boleh membuat kerusuhan. Siapa yang mencoba akan ditindak tegas," katanya.
Iwan Imam Susilo berharap, Kota Pontianak dan Kalbar pada umumnya dapat belajar dari pengalaman yang terdahulu.
"Jangan pernah lagi, kita waspadai provokasi, ajakan maupun kegiatan yang mengarah konflik, serta mari kita jaga Kamtibmas," kata Kapolresta.
sumber :
Quote:
gw semakin heran, kalau mau jegal non-muslim di politik / membenturkan suka dan umat beragama apa cukup hanya dengan modal edit2 video di pinnacle studio bajakan ???