Miliarder wanita dunia asal
Australia, Gina Rinehart, memberikan
pernyataan keras kepada media dengan
mengatakan kalangan kelas menengah terlalu
cemburu dengan orang-orang kaya.
Gina yang tengah terlibat kasus hukum
perebutan harta warisan ini menganggap
kalangan kelas menengah lebih banyak
menghabiskan waktunya untuk minum-minum,
merokok, dan bersosialisasi dibandingkan
bekerja keras untuk mengumpulkan
kekayaannya.
Pengarang buku How Rich People Think, Steve
Siebold, yang telah mewawancari miliarder
hampir tiga dekade mencoba mencari tahu
sesuatu yang membuat kalangan super kaya
ini seolah terpisah dengan kalangan lain.
Dikutip dari bussines Insider, perbedaan
sebetulnya terletak pada uang itu sendiri. Ini
adalah mengenai mentalitas.
"Kalangan kelas menengah sering menasehati
untuk bahagia dengan apa yang dimiliki," kata
Steve. "Secara keseluruhan, banyak orang
yang merasa ketakutan bila ingin berkaitan
dengan uang,"
Berikut adalah 21 perbedaan cara berpikir para
miliarder dan orang-orang biasa:
Quote:
1. Orang biasa menganggap uang adalah akar
dari segala kejahatan. Orang kaya berpikir
kemiskinan adalah akar dari semua kejahatan
Siebold mengatakan banyak orang yang telah
dicuci otaknya dengan menganggap orang
kaya adalah kalangan beruntung atau tidak
jujur. Inilah yang menyebabkan munculnya
budaya malu untuk menjadi kaya di kalangan
masyarakat berpenghasilan rendah.
"Masyarakat seluruh dunia tahu bahwa
memiliki uang memang tak menjamin
kebahagiaan namun membuat hidup lebih
mudah dan lebih bisa dinikmati," kata Siebold.
Quote:
2. Orang biasa menganggap egois adalah
sifat buruk. Orang kaya memandang egois
adalah kebajikan
"Orang kaya keluar rumah dan membuat
dirinya senang. Mereka tak berupaya untuk
berpura-berpura menyelamatkan dunia," kata
Siebold.
Masalahnya masyarakat kelas menengah
memandang hal itu sebagai sesuatu yang
negatif dengan membiarkan tetangga mereka
hidup dalam kemiskinan.
"Jika anda tak menjaga diri sendiri, Anda tak
dalam posisi untuk menolong orang lain. Anda
tak bisa memberikan yang tak Anda miliki,"
Quote:
3. Orang biasa bermental penjudi. Orang kaya
memiliki mental beraksi
Siebold mengatakan, saat sebagian orang
menunggu menemukan angka yang tepat dan
berharap meraih kekayaan, orang kaya
berupaya untuk menyelesaikan masalah.
"Para pahlawan (kelas menengah) menunggu
Tuhan, pemerintah, bos, atau pasangannya. Ini
adalah cara berpikir orang rata-rata yang
menurunkan cara pendekatan ini dalam
memandang hidup padahal detik jam terus
berdetak,"
Quote:
4. Orang biasa menganggap jalan menjadi
kaya harus melalui pendidikan formal.
Orang kaya percaya dengan cara mengambil
ilmu yang lebih spesifik
Quote:
5. Orang biasa terbius dengan kejayaan masa
lalu. Orang kaya bermimpi untuk masa depan
Miliarder mendapatkan kekayaannya karena
mereka bertaruh dengan dirinya dan proyek
yang dibuatnya, tujuan, dan ide-ide ke dalam
masa depan yang belum jelas.
Orang-orang yang percaya dengan kekayaan
yang pernah diperolehnya, jarang sekali
menjadi kaya. Bahkan biasanya berakhir
dengan ketidakbahagiaan dan depresi.
Quote:
6. Orang biasa melihat uang dengan emosi.
Orang kaya melihat uang secara logis.
Ketika mendapatkan uang, orang biasa akan
mentransformasikannya menjadi sebuah
ketakutan dan didorong oleh pemikiran untuk
mengubahnya menjadi masa pensiun yang
menyenangkan
Orang kaya melihat uang sebagai alat yang
kritis yang menggambarkan pilihan dan
peluang.
Quote:
7. Orang biasa mendapat uang dari aktivitas
yang tak disukai. Orang kaya mengikuti
hasrat mereka
Rata-rata orang biasa melihat orang kaya
bekerja sepanjang waktu. Kalangan yang lebih
pintar berusaha untuk melakukan apa yang
disukai dan mencari cara untuk menghasilkan
uang dari kecintaannya itu.
Di pihak lain, kalangan kelas menengah
mendapat pekerjaan yang tak disukainya
karena mereka membutuhkan uang.
Quote:
8. Orang biasa menetapkan target rendah
agar tak kecewa. Orang kaya meninggikan
target sebagai tantangan
Psikolog dan ahli kesehatan lain seringkali
memberikan nasihat kepada pasiennya untuk
memasang target rendah dalam kehidupannya
agar tak kecewa.
"Takkan ada orang yang bisa menjadi kaya
dan hidup dengan impiannya tanpa memasang
target besar," kata Siebold.
Quote:
9. Orang biasa percaya harus melakukan
sesuatu untuk menjadi kaya. Orang kaya
percaya Anda harus menjadi sesuatu untuk
menjadi kaya
Inilah alasan mengapa orang seperti Donald
Trump beranjak dari jutawan menjadi miliarder
yang berutang US$9 miliar dan kembali
dengan kekayaan yang lebih besar.
"Di saat sebagian besar orang terpaku untuk
mengerjakan dan segera mendapat hasil dari
pekerjaannya, orang-orang terkenal berupaya
mempelajari dan berkembang dengan setiap
pengalaman yang dimiliki,"
Quote:
10. Orang biasa percaya Anda butuh uang
untuk menghasilkan uang. Orang kaya
menggunakan uang milik orang lain
Siebold mengatakan orang kaya umumnya tak
takut untuk menghimpun kekayaannya dari
kantong orang lain.
Quote:
11. Orang biasa menilai pasar modal
dikendalikan oleh logika dan strategi. Orang
kaya tahu bahwa pasar modal dikendalikan
emosi dan keserakahan.
Sukses investasi di bursa saham tak selalu
hanya berdasar formula hitung-hitungan
matematika. Orang kaya justru menilai faktor
utama yang mengendalikan pasar keuangan
adalah ketakutan dan keserakahan. "Mereka
memasukkan faktor ini pada perdagangan dan
tren pasar modal," kata Siebold.
Pengetahuan mengenai sifat alami manusia
dan dampak overlap pada perdagangan pasar
modal memberikan investor keuntungan
strategis dalam membangun kekayaan lebih
besar melalui leverage.
Quote:
12. Orang biasa hidup di atas kebutuhan
mereka, orang kaya justru sebaliknya.
Orang kaya hidup di bawah standar
kebutuhannya, bukan karena mereka cerdas.
Namun, karena mereka membuat banyak uang
untuk hidup mewah di saat mengantongi
pasokan layaknya seorang raja di masa
mendatang.
Quote:
13. Orang biasa melatih anaknya untuk
bertahan. Orang kaya melatih anaknya untuk
menjadi kaya.
Kalangan orang kaya melatih anak-anaknya
sejak usia dini dengan mengenalkan konsep
berpunya dan tak berpunya. Meski banyak
orang yang berpendapat bahwa Siebold
mengakui dirinya mendukung ide elitism
tersebut, dia menolak pandangan itu.
"Masyarakat selalu mengatakan orang tua
mengajarkan anaknya untuk melihat ke bawah
(masyarakat yang lebih miskin). Itu tak
semuanya benar," kata Siebold. "Apa yang
mereka ajarkan pada anaknya adalah melihat
dunia melalui mata yang lebih objektif."
Quote:
14. Orang biasa memiliki uang yang
membuatnya stres. Orang kaya mencari
kedamaian pikiran dalam kekayaan.
Alasan mengapa orang kaya mendapat
kekayaan lebih banyak adalah mereka tidak
takut untuk mengakui bahwa uang bisa
membuat masalah selesai.
"Kalangan menengah melihat uang sebagai
kebutuhan yang tak pernah ada habisnya,
sehingga harus memenuhi sepanjang hidup".
Quote:
15. Orang biasa memilih terhibur daripada
terdidik. Orang kaya justru sebaliknya.
Umumnya orang-orang kaya tak banyak
berinvestasi dalam bentuk pendidikan formal.
Justru yang mereka lakukan adalah belajar
sepanjang waktu, kendati masa pendidikan
telah usai.
"Ketika masuk ke rumah orang kaya, hal
pertama yang Anda lihat adalah ruang
perpustakaan mahal berisi buku-buku yang
telah membuat mereka menjadi sukses".
Quote:
16. Orang biasa berpikir orang kaya adalah
sombong. Orang kaya hanya ingin dikelilingi
oleh golongan yang memiliki pemikiran sama.
Mentalitas negatif dari uang yang telah
meracuni kalangan kelas menengah membuat
kalangan orang kaya memilih untuk bergaul
dengan masyarakat yang sama dengan
mereka.
"Orang kaya tak bisa menerima pesan
mengenai kiamat dan kegelapan," kata
Siebold.
Quote:
17. Orang biasa fokus pada menabung. Orang
kaya fokus pada pendapatan.
Siebold berteori, kalangan orang kaya
memfokuskan dirinya memikirkan cara meraih
untung dari risiko yang diambil. Langkah ini
lebih dipilih daripada menyimpan uang yang
telah diterimanya.
Quote:
18. Orang biasa bermain aman dengan
uangnya. Orang kaya tahu kapan waktunya
mengambil risiko.
Quote:
19. Orang biasa senang kenyamanan. Orang
kaya mencari kenyamanan dalam
ketidakpastian.
Bagi sebagian orang, dibutuhkan keberanian
yang sangat besar untuk menjadikan risiko
sebagai jalan menjadi miliarder. Tantangan
yang bagi kalangan kelas menengah akan
menciptakan posisi tak nyaman.
"Kenyamanan fisik, psikologis, dan emosi
merupakan tujuan utama dari pemikiran
kalangan kelas menengah".
Quote:
20. Orang biasa tak pernah mengaitkan uang
dan kesehatan. Orang kaya tahu bahwa uang
bisa menyelamatkan hidup.
Di saat sebagian besar masyarakat AS
berselisih mengenai isu Obamacare dan
jaminan asuransi kesehatan perusahaan,
kalangan super kaya justru mendaftar layanan
kesehatan super elite.
Orang kaya ini menjadi anggota dari asuransi
yang memberikan jaminan 24 jam yang hanya
bisa diakses segelintir masyarakat.
Quote:
21. Orang biasa percaya bahwa mereka harus
memiliki keluarga bahagia atau menjadi kaya.
Orang kaya tahu bagaimana mendapatkan
semua itu.
Ide mengenai kekayaan akan memunculkan
waktu berkumpul keluarga yang mahal, tak
lain hanya sebuah pembiaran. Orang kaya
berpikir Anda bisa memiliki semuanya jika
melakukan pendekatan pada tantangan itu
dengan pikiran penuh cinta dan kekayaan.