skyS E N S O RAvatar border
TS
skyS E N S O R
karakteristik Arab utara dan Arab selatan
Arab artinya sahara, dikatakan Jazirah Arab karena Arab merupakan semenanjung yang terdiri dari gurun sahara sangat luas. Jazirah Arab terletak di bagian barat benua asia, yang sekarang terkenal dengan sebutan negara Saudi Arabia, dengan ibukotanya Riyadh.

Jazirah arab menjelang kelahiran islam diapit oleh dua kerajaan besar yaitu Romawi Timur di sebelah barat sampai ke laut Adriatik dan Persia di sebelah timur sampai ke sungai Dijlah. Kedua kerajaan besar itu disebut hegemoni di wilayah sekitar Timur Tengah. Sebenarnya Jazirah Arab bebas dari pengaruh kedua kerajaan tersebut, kecuali daerah-daerah subur seperti: Yaman dan daerah-daerah sekitar teluk Persia. Wilayah jazirah arab di teluk Persia termaksud daerah kekuasaan kerajaan Persia. Dengan demikian daerah hijau bebas dari pengaruh-pengaruh politik dan budaya dari luar. Islam yang dasar-dasarnya diletakkan oleh Nabi Saw di Mekkah dan di Madinah adalah agama yang murni, tidak dipengaruhi baik oleh perkembangan agama-agama yang ada di sekitarnya maupun kekuasaan politik yang meliputinya.[1]

Awal tumbuh berkembangnya agama Islam berlangsung di jazirah Arab, terutama di Wilayah Saudi Arabia. Keadaan alam dan kehidupan masyarakat di kawasan ini cukup beragam. Keadaan alam wilayah Arab bagian utara berbatasan dengan kawasan berkembangnya peradaban Syria, Mesopotamia, dan Persia. Dibandingkan wilayah Arab lainya, kawasan inipun lebih sering terlibat dalam kancah perdagangan dunia masa kuno. Akibatnya, keadaan penduduknya makmur, terutama dari perdagangan. Keadaan alam wilayah Arab bagian tengah cenderung tandus, karena merupakan padang gurun. Penduduknya cenderung hidup semi nomaden. Meskipun kurang makmur. Penduduknya, namun terdapat kota penting diwilayah ini, seperti Mekkah dan Madinah. Keadaan alam di wilayah Arab bagian selatan relative subur, dengan curah hujan cukup. Penduduknya telah hidup menetap dan makmur. Mereka hidup sebagai petani dan pedagang.



Sejarah Arab sebelum Islam


Penduduk kota (al-hadharah) yang tinggal di kota perniagaan Jazirah Arabia, seperti Mekkah, Madinah. Kota Mekkah merupakan kota penghubung perniagaan Utara dan selatan, para pedagang dengan khalifah-khalifah yang berani membeli barang dagangan dari India dan Cina di Yaman dan menjualnya ke Syiria di Utara.

Kini kita harus membedakan orang-orang Arab Selatan dan Utara. Pemisahan wilayah itu secara geografis oleh gurun yang tanpa jejak ke dalam wilayah utara dan selatan terungkap dalam karakter orang-orang yang mendiami masing-masing wilayah.[2]

B. Arab Selatan


Arab Selatan adalah orang-orang perkotaan, yang tinggal di Yaman, Hadramaut dan di sepanjang pesisir. Bahasa yang dipakai adalah bahasa semit kuno, Sabaea atau Himyar, yang dekat dengan bahasa Etiopia di Afrika. Orang-orang sebelah selatan mempunyai unsur pesisir yang cukup tegas, berkepala bulat, dengan rahang yang besar dan hidung membengkok, pelipis yang datar dan berambut lebat ini karakteristik utama rumpun Armenoid (Hitti Ibrani). Kerakteristik tersebut dimungkinkan datang melalui laut dari arah timur laut.



Orang Arab Selatan adalah orang yang pertama mencapai kemajuan dalam mengembangkan peradaban mereka sendiri. Pada 1900, Petrie menemukan, di kuburan para raja dinasti pertama di Abydos, sebuah potongan gading binatang yang memuat gambar-gambar wajah tipe semit Armenoid, atau disebut tipe “Asiatik”, yang berjanggut panjang meruncing, dan kumis yang dicukur bagian atasnya, kemungkinan merupakan sesosok wajah orang Arab Selatan.
Arab selatan memiliki hubungan yang lebih dekat dengan Mesir ketika yang terakhir membangun hubungan dagang dengan Punt dan Nubia. Daya tarik utama daerah Arab Selatan yaitu pohon Gaharu, yang bernilai sangat tinggi untuk acara ritual di kuil dan proses pembungkusan mumi, dan negri itu dikenal sangat kaya dengan produk itu. Komoditas pohon Gaharu yang dibawa dari Arab Selatan melintasi Wadi al-Hamamah menjadikan rute tengah itu sebagai jalur penghubung penting dengan Arab Selatan. [3]
Di daerah Arab Selatan, Curah hujan cukup banyak masyarakatnya hidup dengan bercocok tanam, sehingga tingkat peradabannya cukup tinggi. Disamping itu, letaknya didalam dunia perdagangan sangat strategis antara India dan Mesir. Di daerah kerajaan serba meliputi kerajaan yaitu kerajaan Saba, daerah kerajaan Saba meliputi daerah Yaman. Bangsa Saba mempunyai system pengairan yang baik. Terbukti dari adanya bendungan Ma’rib yang terkenal itu. Kerajaan Saba banyak mendirikan daerah-daerah Koloni di Afrika (pantai Laut Merah). Daerah kolonialnya yang terkenal diantaranya adalah Abessyara (Habashat). Kerajaan Saba runtuh pada tahun 575 SM ketika ditundukkan oleh Iran.



C. Arab Utara



Orang-orang Arab Utara kebanyakan merupakan orang-orang nomad yang tinggal di rumah-rumah bulu di Hijaz dan Nejed. Bahasa yang dipakai oleh orang Arab Utara yaitu bahasa Al-Qur’an.
Ingatan dan kesadaran tentang perbedaan kebangsaan dikalangan orang Arab tercermin dalam geneotologi tradisionalnya. Pertama mereka membagi diri mereka kedalam dua kelompok yaitu: kelompok yang sudah punah (Baldah), yang termasuk suku Tsamud dan ‘Ad – yang disebutkan dalam AL-Qur’an – Thasim dan Jadis, kelompok yang masih ada (Badiyah) termasuk kaum Tsamud. Kemudian, para ahli geneologi membagi kembali orang-orang Arab yang masih ada itu kedalam dua keturunan etnis: bangsa arab asli (Aribah) dan bangsa arab yang telah terarabkan (Musta’ulbah).


Disuku qahtan dan Adnah terdapat sisa-sisa
perbedaan antara antara orang arab selatan dan utara, yaitu orang-orang Madinah yang mendukung Nabi pada saat hijrah dari keturunan Yaman, keturunan Nabi yaitu dari suku Quraisy, yang berasal dari suku Nizar (keturunan arab utara) orang Gassan di Suriah Timur dan Lakhmi di Hirah, Irak adalah orang-orang Arab Selatan yang berdomisili di utara.
Afrika berbatasan dengan semenanjung Arab disebelah utara disemenanjung Sinai, yang merupakan rute perjalan darat, sementara disebelah selatan hampir bersentuhan di Badai-Mandab, yang berjarak hanya sekitar 25,5 km, dan terkait dengan semenanjung Arab bagian barat tengah melalui rute ketiga yang menyusuri Wadi Al-Hamamah, bersebrangan dengan lengkungan sungai Nil didekat Thebes,dan bersambung dengan Laut Merah di Al-Qushyar.
Mereka juga bisa menjalin hubungan perdagangan dengan dua kekuatan politik yang saling bertentangan, yaitu Bizantium dan Persia tanpa memihak ke salah satu di antara keduanya. Oleh karena itu, peradaban mereka dipengaruhi oleh aktivitas perdagangan dalam arti bahwa mereka berinteraksi dengan masyarakat-masyarakat seberang dan semakin menjauh dari pola badui. Jauh berbeda dengan Yaman, selain letak geografisnya yang strategis untuk perdagangan, ia juga merupakan daerah subur. Dengan dua kelebihan yang ada, mereka bisa mengandalkan perdangangan dan pertanian sebagai sumber ekonomi mereka. Mereka mengirim kulit, sutera, emas, perak, batu mulia, dan lain-lain Mesir kemudian ke Yunani, Rumania, dan imperium Bizantium. [4]


Sumber:http://googleweblight.com/?lite_url=http://cacingpadangpasir.blogspot.com/2013/06/sejarah-kawasanjazirah-arab.html?m%3D1&ei=vMngLQD0&lc=id-ID&s=1&m=997&ts

TS:memang ada perbedaan secara genetologi antara arab utara dan selatan..

TS pernah tanya ke orang arab yang menetap di Indonesia..beliau bilang kalau arab utara itu sering dibilang arab eropa(assyrian) beda dg selatan yang arab asli berkulit legam(aribah) dan kebanyakan arab yang hijrah ke Indonesia itu asalnya dari hadramaut,yaman.karena sepeninggal khalifah Ali,hadramaut merupakan kabilah terbesar pada saat itu dan banyak melakukan hijrah ke berbagai penjuru emoticon-Smilie

..malah ane pernah tanya ke senior ane yang kuliah di lebanon,dia bilang jgn salah lho dilibanon itu sangat liberal
Diubah oleh skyS E N S O R 17-06-2015 02:49
0
37.6K
47
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sejarah & Xenology
Sejarah & XenologyKASKUS Official
6.5KThread10.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.