dewaagniAvatar border
TS
dewaagni
Bahwa Perbedaan itu Adalah Perekat dan Penguat Kebhinekaan



Eddie Karsito

Bahwa Perbedaan itu Adalah Perekat dan Penguat Kebhinekaan

NASIONAL

 

Minggu, 30 April 2017 | 16:40 WIB

Wartawan: boedi azwar

Agama menjadi salah satu unsur yang hidup dalam kebudayaan manusia. Bersifat transenden; karena memberi arah dan tujuan hidup luhur bagi manusia untuk keselamatan abadi. Menggerakkan kesadaran manusia untuk berperilaku dan bertindak baik dan benar.

Demikian benang merah pemikiran yang disampaikan Dewi Kanti Setianingsih, tokoh perempuan muda sang peneguh budaya Sunda Wiwitan, kepada galamedianews.com, di sela-sela acara Gelar Pentas Budaya ‘Kartini dan Perempuan Penggiat Perdamaian’, di Gedung Pusat Perfilman H. Usmar Ismail (PPHUI), Kuningan Jakarta, Kamis (27/04/2017).

Dewi Kanti, menjadi salah satu perempuan menginspirasi yang dihadirkan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia dan Natural Indonesia sebagai pihak penyelenggara acara ini. Dihadirkan juga tokoh perempuan lainnya; Suraiya Kamaruzzaman, yang berhasil meredakan konflik di Aceh, serta Lian Gogali, yang berhasil mengatasi konflik Poso (Sulawesi Tengah). Satu tokoh pejuang hak pribumi Papua, Yusan Yeblo, berhalangan dihadirkan karena sakit.

Ke tiga tokoh perempuan ini juga tampil di atas panggung membacakan karya-karya puisinya. Menyuarakan berbagai kompleksitas gejolak sosial kultural yang terjadi di masing-masing wilayahnya, dari Aceh, Poso Sulawesi, hingga Kuningan Jawa Barat.

“Dengarlah suara hati kami, sang peneguh Sunda Wiwitan. Wahai kaum yang mulia atas nama Sang Maha Esa dengarlah suara jiwa, berkabar kepatuhan cinta dari para leluhur bangsa, agar terjaga tak sirna,” tutur Dewi Kanti Setianingsih dalam ungkapan puitisnya.

Bait kata yang disampaikan Dewi tak lain adalah bagian dari gejolak jiwanya mewakili para peneguh Sunda Wiwitan, yang selama ini kerap diperlakukan secara diskriminatif. Dewi, adalah salah satu penganut agama Sunda Wiwitan, asal Desa Cigugur, Kuningan, Jawa Barat.

Agama Sunda Wiwitan merupakan kepercayaan yang dianut sejak lama oleh orang Sunda sebelum datangnya ajaran Hindu, Islam, Kristen atau agama lain yang mendapat legitimasi Negara. Bukan hal mudah mempertahankan diri menjadi peneguh Sunda Wiwitan. Selain diskriminasi yang kerap diterima sejak lahir, mereka tak jarang diremehkan.

Pada prinsipnya ajaran-ajaran leluhur Nusantara, termasuk ajaran Sunda Wiwitan, kata Dewi, adalah ajaran yang menekankan cinta kasih, dan perdamaian serta menjaga eksistensi lokal. Masyarakat yang memeluk agama tradisi, kata Dewi, bukan hanya di Sunda Wiwitan, namun menyebar di belahan Nusantara, ada di Sumatera, Kalimatan, Sulawesi, dan Indonesia Timur lainnya.

“Keyakinan kami ini tidak ada misi untuk penaklukan, syiar atau misi apapun. Sehingga kami sebenarnya bukan ancaman bagi warga bangsa lain. Kami hanya ingin mempertahankan wilayah, tradisi, kearifan-kearifan leluhur sebagai penguat; peneguh kebhinekaan. Dan ketika ada yang mengingkari kebhinekaan maka ini membunuh karakter kami. Bisa dikatakan telah terjadi genosida kultural untuk para pemeluk agama-agama leluhur,” tukas Dewi.

Dewi juga menyampaikan pentingnya menghargai cara dan ciri kebangsaan sendiri. Tuhan Yang Maha Kuasa menciptakan semesta alam dengan keanekaragaman. “Kita sebagai bangsa seharusnya mengusahakan titik temu, antara agama yang berbeda, suku dan budaya yang beragam. Bahwa perbedaan itu adalah perekat, penguat kebhinekaan,” urainya.

Terkait pesona Raden Ajeng Kartini, menurut Dewi, adalah sebuah spirit perubahan dan peradaban bagi generasi yang digagas oleh seorang perempuan.

“Kartini bagi saya adalah pencerah peradaban. Kebangkitan kesadaran atas dasar kesetaraan. Bukan bersifat gender. Kartini mengajarkan tentang kesetaraan, pemahaman, pengertian, dan kesadaran, berdasarkan nilai-nilai religiusitas; kemuliaan, kebajikan, yang sudah dikodratkan kepada jiwa manusia. Tinggal manusia merdeka yang mampu menggali jatidirinya,” ujarnya menutup perbincangan.

Editor: boedi azwar

http://www.galamedianews.com/nasiona...bhinekaan.html
0
1.9K
17
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.8KThread82.3KAnggota
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.