Jakarta, GATRAnews - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Setya Novanto (Setnov) meminta massa aksi Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) agar jangan memancing kegaduhan saat menggelar aksi unjuk rasa, Jumat (5/5) hari ini.

 Aksi dengan tagline "Bela Islam 55" menuntut agar terdakwa penista agama, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dituntut dengan hukuman maksimal.  "Saya mengimbau pelaksanaan aksi tersebut dilakukan dengan damai, aman dan tertib. Negara telah menjamin kebebasan bersuara dan berpendapat di muka umum, karena itu perlu juga sesama kita untuk saling menjamin perasaan dan situasi aman, damai dan sejuk," tegas Setnov dalam pesan elektronik yang diterima wartawan, Jumat petang.  Sebagai warga negara aksi demonstrasi memang dijamin dalam konstitusi. Namun, jika aksi berubah menjadi kegaduhan, maka justru merugikan semu pihak dan menurunkan kredibilitas Indonesia di mata dunia.  "Sebagai mana yang kita ketahui bersama, pemerintahan Jokowi saat ini tengah bekerja keras menjaga sekaligus meningkatkan harkat dan martabat bangsa kita, sehingga sudah sepatutnya kita sebagai sesama anak bangsa untuk mendukung dan menjaga cita-cita mulia ini," kata Ketua Umum Golkar ini.  Setnov juga menyinggung soal Pilkada DKI Jakarta yang telah berlangsung aman. Meski banyak menguras energi dan mengundang kritik konstruktif, namun semuanya menunjukkan kualitas dan kematangan kita dalam berdemokrasi.  "Mari kita jaga suasana kondusif ini agar bisa dinikmati oleh seluruh rakyat Jakarta, seluruh rakyat Indonesia. Kita hindari segala hal yang mengundang perpecahan dan berpotensi menganggu ikatan sosial-kemasyarakatan. Saya juga mengharapkan aksi hari ini betul-betul dilakukan dalam batas-batas demokrasi sesuai dengan peraturan dan perundang-undang," tutupnya.

Reporter: Wem Fernandez Editor: Arief Prasetyo

Sumber : http://www.gatra.com/fokus-berita/26...gan-buat-gaduh

---


- Massa Aksi Bela Islam 55 Terus Berdatangan ke Istiqlal