Jakarta, GATRAnews - Pada Oktober 2016, PT Tirta Fresindo Jaya (PT TJF) --produsen Le Minerale-- menyomasi PT Tirta Investama (Danone) --produsen Aqua--. PT TFJ menempuh jalur hukum karena produsen air mineral Aqua itu diduga melanggar Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli & Persaingan Usaha Tidak Sehat. Upaya hukum tersebut ditempuh pasca-temuan PT TFJ, diduga kompetitornya melarang sejumlah toko untuk menjual Le Minerale. Bahkan, diduga mereka mangancam hendak menurunkan status dan fasilitas, semula dari Star Outlet menjadi eceran terhadap pedagang yang menjual Le Minerale.

Adanya dugaan pelanggaran UU Monopoli oleh PT Tirta Investama, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengambil inisiatif untuk mengumpulkan alat bukti pelanggaran yang dilakukan PT Tirta Investama. Jika alat bukti memenuhi syarat, KPPU akan membawa perkara ini ke meja persidangan. "Inisiatif itu diambil setelah melihat di lapangan ada somasi secara terbuka yang dilakukan PT Tirta Fresindo Jaya terhadap Danone (PT Tirta Investama)," kata Direktur Penindakan KPPU Goprera Panggabean, belum lama ini di Jakarta.Menurut Goprera, pihaknya telah memiliki lebih dari dua alat bukti sehingga bisa dilanjutkan proses penyelidikan bisa sampai ke tahap persidangan. Jika terbukti bersalah, selain dianggap bersalah, produsen Aqua tersebut diharuskan membayar denda sekitar Rp 25 milyar atas pelanggarannya.Sementara, kubu Aqua menampik tudingan Le Minerale, terkait adanya dugaan tindakan persaingan usaha tidak sehat maupun dugaan praktik monopoli yang dilakukan Aqua. "Tentu saja kami membantah, bukti tudingannya belum jelas," kata selaku Corporate Communication Director Danone Indonesia Arif Mujahidin, dikutip dari situs berita vivanews.com.PT Tirta Investama, menurut Arif, siap untuk mengikuti proses hukum di KPPU.

Editor: Edward Luhukay

Sumber : http://www.gatra.com/ekonomi/perdaga...li-air-mineral

---


- Para Pedagang Air Mineral Apresiasi Langkah KPPU