Beberapa hari yang lalu Komisi Pemilihan Umum(KPU) DKI Jakarta resmi menetapkan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih. Berdasakan rekapitulasi KPU DKI Jakarta, Anies-Sandi berhasil mengalahkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat , dengan selisih suara yang lumayan jauh.

Dengan ini, tugas berat untuk mejadikan DKI Jakarta menjadi provinsi yang lebih baik lagi ada di tangan mereka. Itu artinya mereka berdua harus mewujudkan semua keinginan warga DKI Jakarta terutama realisasi dari program2 mere.ka yang telah diusung selama masa kampanye.

Dan salah satu program yang paling fenomenal diusung oleh pasangan ini adalah “Rumah dengan DP 0% (Rp 0)”. Yang menjadi pertanyaan sekarang ini adalah “Realistiskah program rumah dengan DP 0% ini diterapkan di Jakarta ?”. Mari disini kita berhitung secara logika sejenak...

Contoh beli rumah di Jakarta tanpa DP (Rp 0) ala Anies-Sandi :

Type 36/60
Harga Tanah 10jt x 60 = 600 jt
Harga Bangunan 5jt x 36 = 180 jt

Pokok Pinjaman = 600jt + 180jt = 780jt

Penerima fasilitas Tanpa DP Tanpa Bunga ini katakanlah yang memiliki gaji UMP.... katakan bisa cicil 1jt / bulan (Hampir 1/3 dari penghasilan)

780jt : 1jt/bulan = 780 bulan
1 tahun = 12 bulan

Jadi cicilan berapa tahun?
780 bulan : 12 bulan = 65 tahun

Pertanyaannya:
1. Waktu ajukan beli rumah berusia 25 tahun. Selesai cicilan umur 90 tahun. Berapa % orang yang masih hidup di umur 90 tahun?
2. Bank mana yang mau talangin pembelian rumah, hanya untuk dilunasi 65 tahun kemudian tanpa bunga, tanpa DP, dan di saat nilai duit sudah tergerus inflasi dengan asumsi flat 5% per tahun?
3. Jika ada 500.000 pemohon pembelian rumah ini. Berarti total dana yang diperlukan adalah 390 Triliun. Kalau bank ada yang gila berani menalangi 1/2, Pemda 1/2... itu masih 195 Triliun. Tau APBD DKI berapa? 70 Triliun. Gimana nalanginnya?

Ini skenario belum bunga lho ...

OKE OCE kaannn??
--------------------------------------------------------------------------------o0o-------------------------------------------------------------------------------------
- Anies bilang mau ngasih kredit perumahan, dengan jangka waktu kredit 30 tahun ?
=>Aturan BI tentang jangka waktu kredit perumahan itu maksimal 20 tahun, itupun hanya BTN yang melaksanakannya.

- Bank Swasta semuanya maksimal 15 tahun. Lagi pula masyarakat mantan penghuni pinggir kali tidak mungkin memiliki persyaratan untuk menerima kredit.
=>Coba simak nih, Persyaratan Pemohon kredit perumahan :
1. WNI dan berdomisili di Indonesia
2. Telah berusia 21 tahun atau telah menikah
3. Pemohon maupun pasangan (suami/istri) belum memiliki rumah dan belum pernah menerima subsidi pemerintah untuk pemilikan rumah
4. Gaji / penghasilan pokok tidak melebihi :
- Rp. 4 juta untuk Rumah Sejahtera Tapak
- Rp. 7 juta untuk Rumah Sejahtera Susun
- Atau maksimal gaji/penghasilan pokok sesuai ketentuan pemerintah
5. Memiliki masa kerja atau usaha minimal 1 tahun
6. Memiliki NPWP dan SPT Tahunan PPh orang pribadi sesuai perundang-undangan yang berlaku
7. Menandatangani Surat Pernyataan diatas materai

Adakah mantan penghuni pinggir kali yg memenuhi persyaratan ini ?

Terus kira kira besar cicilannya untuk type terkecil adalah 850rb perbulan ???

Dijamin mereka ga bakalan sanggup, paling 1 tahun juga sudah KO mereka.

Program Ahok malah sudah terlaksana dan simple, Apartemen Type36 berikut isinya lengkap furniture dan alat elektronic termasuk AC, LED TV dan Kompor Gas plus seluruh Furniture gratis, milik penghuni rusun selamanya sampai cucunya cicit, *syaratnya Cuma 1, ga boleh dijual.* Simpel kan ?

Terakhir Sandiago Uno. Beliau itu pengusaha yang sukses, mestinya dia itu genius dong bisa sukses, atau minimal Pintar sekali deh.

Tapi anehnya mulai dari Debat Pertama dulu sampai debat ke 3 terakhir. Apapun pertanyaan Moderator, \apapun masalah yang dibahas, jawaban dia sama, “Saya akan membuka lapangan pekerjaan OK OC” ,kaya robot yang kalau dipencet tombol di punggungnya, maka akan mengucapkan kalimat yang sama, “Saya akan membuka lapangan pekerjaan OK OC”.

Realistis atau tidak program ini ? .Silahkan disimpulkan sendiri.

#Benci Boleh, bodoh Jangan..



NB: Yang gak suka gak usah dibaca, beres kan ~