Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

l4gi.b3t3Avatar border
TS
l4gi.b3t3
Klaim Jokowi Soal Pertumbuhan Ekonomi RI Dikritik Media Asing
Klaim Jokowi Soal Pertumbuhan Ekonomi RI Dikritik Media Asing
Pernyataan Presiden Joko Widodo soal pertumbuhan ekonomi Indonesia dimentahkan oleh media asing. Menurut sebuah media di Hong Kong, pernyataan Jokowi tidak sesuai fakta dan tidak berdasar.
Jake Van Der Kamp, pengamat ekonomi di media Hong Kong, South China Morning Post pada 1 Mei lalu mengkritik pernyataan Jokowi yang mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2016 yaitu 5,02 persen menempati peringkat ketiga dunia, setelah India dan China.

Pernyataan ini disampaikan berulang-ulang oleh Jokowi dalam berbagai kesempatan.Van Der Kamp mempertanyakan klaim Jokowi tersebut.
"Ketiga di dunia, benarkah? Dunia yang mana?" kata dia.

Menurut perhitungan Van Der Kamp, setidaknya di Asia sendiri ada 13 negara dengan pertumbuhan ekonomi yang melampaui 5,02 persen Indonesia.
"Mereka adalah India (7,5), Laos (7,4), Myanmar (7,3), Kamboja (7,2), Bangladesh (7,1), Filipina (6.9), China (6,7) Vietnam (6,2), Pakistan (5,7), Mongolia (5,5), Palau (5,5), Timor-Leste (5,5) dan Papua Nugini (5,4)," tulis Jake Van Der Kamp.

Lantas Van Der Kamp mengerucutkan lagi perhitungannya berdasarkan negara-negara dengan jumlah populasi 200 juta orang, untuk menyandingkannya dengan Indonesia.
Hasilnya, ada enam negara di dunia yang angka pertumbuhan ekonominya di atas Indonesia. Artinya, Indonesia tidak ada di posisi ketiga dunia.

"Dalam hal pertumbuhan ekonomi, Indonesia berada di posisi bontot dari keenam negara, di bawah India, China dan Pakistan," ujar Van Der Kamp.
Dikerucutkan lagi menjadi negara dengan populasi 100 juta orang, tetap saja Indonesia tidak ada di posisi ketiga. Van Der Kamp lantas menyindir Jokowi.
"Bagus, Joko. Jangan biarkan fakta menghalangi cerita yang bagus," kata Van Der Kamp.

Beberapa kali Jokowi mengatakan Indonesia ada di posisi ketiga dunia, salah satunya ketika membuka Kongres Ekonomi Umat 2017 Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jakarta, Sabtu (22/4). (Baca: Hadiri Acara MUI, Jokowi Blak-blakan Soal Data Ekonomi RI)
"Tahun 2016 pertumbuhan ekonomi Indonesia pada angka 5,02 persen. Ini patut kita syukuri dan kalau kita bandingkan dengan negara lain, kita di peringkat ketiga setelah India dan Tiongkok, tetapi yang perlu dilihat lebih detil, pertumbuhan ekonomi 5,02 persen itu yang menikmati siapa?," kata Jokowi kala itu.

Dalam kesempatan sebelumnya, pada pertemuan dengan 20 ulama dari berbagai daerah di Indonesia, Jokowi menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di posisi ketiga, namun dalam cakupan negara-negara anggota G20.
"Kalau kita bandingkan dengan negara lain dengan negara-negara G-20 misalnya, negara-negara besar kita hanya kalah dengan China dan India. Indonesia berada dalam posisi nomor tiga," ucap Jokowi pada pertemuan tanggal 4 April itu.

Berdasarkan laporan tahunan G20, Indonesia memang berada dalam posisi ketiga setelah China dan India. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik Februari lalu, secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2016 tercatat 5,02 persen, lebih tinggi dibanding pada 2015 sebesar 4,88 persen.

Menutup tulisannya, Van Der Kamp "berterima kasih" kepada Jokowi, tentunya dalam bentuk satir.
"Terima kasih untuk pertunjukannya, Joko. Tapi kau sebaiknya punya hal yang lebih baik untuk dilakukan daripada membual soal GDP yang konyol," kata Van Der Kamp.

https://m.kumparan.com/denny-armandhanu/klaim-jokowi-soal-pertumbuhan-ekonomi-ri-dimentahkan-media-asing

Alhamdulillaah....Ekonomi RI telah meroket. emoticon-Big Grin
0
1.7K
14
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.