mrifaiAvatar border
TS
mrifai
Waspadai Tren Permainan Blue Whale Challenge Ini Gan
Belakangan ada satu permianan bernama Blue Whale Challenge yang digandrungi remaja di luar negeri sana. Berbeda dengan permainan normal lainnya di dalam permainana ini peserta justru diminta mengikuti beberapa permainan dan berakhir kepada aksi bunuh diri untuk menyelesaikan permainan ini. Miris ya Gan. Berikut beritanya




TRIBUNNEWS.COM - Blue Whale Challenge adalah sebuah permainan yang disebar melalui jejaring sosial dan berawal dari negara Rusia.
Target pemain dalam permainan ini adalah orang yang labil yang dapat dihasut mengikuti serangkaian permainan hingga melakukan aksi bunuh diri.

Permainan ini bahkan telah menyebabkan sekitar ratusan remaja bunuh diri di Rusia.

Isi dari permainan ini yakni pemain harus melakukan tantangan selama 50 hari penuh dan serangkaian tantangannya bersifat menyiksa para pemainnya, baik secara fisik maupun mental.

Tantangan diberi nama Blue Whale karena dianggap sesuai dengan perilaku paus yang mendamparkan diri ke pantai untuk mati.
Permainan yang berawal dari negara Rusia ini sudah mulai menyebar ke negara lain, seperti di Cile. Pemerintah dan pihak kepolisian sudah mulai memperingati orangtua tentang permainan ini.

Presiden Cile Michele Bachelet, akhir April lalu, meluncurkan sebuah program untuk memperkuat keamanan dunia maya di Cile melalui serangkaian langkah.

Tujuannya menciptakan kesadaran masyarakat tentang risiko di dunia digital yang berfokus pada kelompok yang paling rentan yaitu remaja.(*)sumber




Jakarta, CNN Indonesia -- Belakangan ini beredar permainan di internet bernama Blue Whale Challenge. Permainan tersebut memiliki peserta yang ditantang untuk menyakiti diri sendiri selama 50 hari.

Di hari terakhir, para peserta yang ikut dengan permainan yang dikenal Blue Whale Suicide Game itu ditantang melakukan aksi yang serupa dengan tindakan bunuh diri untuk menjadi pemenang.

Psikolog Kasandra Putranto menilai, permainan melalui internet dan sosial media dapat mempengaruhi cara berpikir dan kualitas seorang anak dalam bertindak.

"Ketika kegiatan tidak mendidik seperti membuka sosmed atau game, biasanya anak-anak, secara otak menjadi lebih lemah. Perilaku mereka pun terganggu sehingga mereka lebih mudah terjebak dalam permainan blue whale," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Rabu (3/5).

Dilansir dari sejumlah sumber, permainan ini memiliki ribuan anggota di media sosial seperti, Facebook dan YouTube. Nama permainan itu sudah populer di Rusia, Ukraina, Spanyol, Portugal, Perancis dan Inggris.

Peserta yang mengikuti permainan Blue Whale itu diminta untuk menggambarkan ikan paus di tangan atau kaki dengan silet atau pisau. Selain itu, mereka juga diminta untuk menerima tantangan lain yang bersifat menyakiti diri sendiri oleh kurator game.

Pada hari terakhir yang menjadi penentuan, di mana tantangan berakhir dengan aksi bunuh diri. Peserta permainan itu diminta untuk mengunggah foto selfie sebelum melakukan aksinya dan menuliskan pesan "Good Bye" atau "End".

Kasandra mengatakan, ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam permainan tersebut. Pertama, pengaruh buruk terhadap anak jika game tersebut benar meminta untuk menyiksa diri sendiri. Kedua, apakah ada kepentingan dari bagian iklan yang sengaja mempromosikan game tersebut dengan reputasi buruk supaya semakin banyak dicari.

Meski demikian, tagar #BlueWhaleChallenge #i_am telah merebak di Twitter. Namun, Instagram sendiri telah memberi peringatan penggunaan tagar tersebut karena dinilai mengacu pada aksi menyakiti diri sendiri.

Untuk memperhatikan hal itu, Kasandra mengatakan, ada sejumlah perilaku kognitif pada anak remaja yang harus diperhatikan. Perilaku tersebut dipengaruhi oleh otak mulai dari bangun tidur, bergerak, belajar, mood sampai pada keahlian masing-masing.

Dalam buku karangannya, Kasandra mengatakan, proses otak terbentuk menjadi hal penting untuk diperhatikan orang tua mulai anak lahir hingga bertumbuh kembang.

Seorang ibu harus memperhatikan pada sikap anak yang berorientasi pada prestasi. Otak anak harus besar, harus memiliki kasih sayang dan cinta. Anak harus aktif bergerak. Mengonsumsi makanan sehat dan menjauhi fast food yang mengakibatkan kurangnya konsentrasi. Mengerjakan kegiatan yang menyenangkan untuk menjauhi sosial media dan gangguan tidur pada anak.

"Semua pihak, dari pemerintah, orang tua, dan perusahaan game harus memperhatikan kebutuhan anak. Permainan yang mendidik harus dibuat dan jika ada permainan seperti ini harus diteliti terlebih dahulu," ucapnya.

Kasandra mencontohkan, tahun 2014 Indonesia telah memiliki game berbahaya sebelum blue whale. Game tersebut bernama Grand Theft Auto yang memerintahkan peserta untuk melakukan tindak kekerasan, merudapaksa, merampok bank dan menabrakkan diri. Dari sana diketahui bahwa hal itu berdampak buruk bagi pesertanya. (SYS/SYS) sumber


Permainan berbahaya ini juga menarik perhatian banyak orang termasuk selebriti dalam negeri Christian Sugiono Gan




Publik figur dan selebriti Indonesia, Christian Sugiono Senin (1/5) memposting soal tantangan tidak masuk akal bernama Blue Whale Challenge. Melalui akun twitternya, Christian menjelaskan beberapa poin mengejutkan dari tantangan gila ini.
Lalu apa sih sebenarnya Blue Whale Challenge ini?



Blue Whale Challenge adalah sebuah tantangan di mana para pemainnya diminta untuk melakukan berbagai tindakan menyakiti diri sendiri dari seorang kurator atau master yang tidak diketahui. Di akhir tantangan, pemain akan diminta untuk mengakhiri hidupnya dengan cara yang tragis, melompat dari atas gedung atau menabrakkan diri ke kereta api yang melaju.

Dengan tagar #BlueWhaleChallenge, aksi gila ini menyebar di media sosial. Merayu remaja yang emosinya tidak stabil atau yang mengalami depresi untuk bunuh diri.

"Sekali kamu masuk. Maka kamu tidak boleh berhenti. Atau kami akan mendatangimu."

Begitu isi tantangan yang diberikan oleh sang kurator. Entah siapa yang menjadi dalang permainan gila ini. Namun kabarnya korban sudah berjatuhan.

Situs bernama vk.com (VKontakte) yang berasal dari Rusia diduga jadi tempat lahirnya tantangan Blue Whale ini. Nama 'Blue Whale' sendiri dipilih karena mereka percaya, ikan paus yang terdampar di pantai memang sengaja menepi ke daratan untuk bunuh diri.

Mereka yang mengikuti permainan ini diduga masuk ke dalam sebuah grup chat tertutup (Skype, Whatsapp, dll) yang berisi para pemain dan si kurator. Pemain Blue Whale akan diminta melakukan berbagai tantangan mengerikan selama 49 hari oleh si kurator.

Di antaranya mengukir tanda tertentu seperti f57, f40, bahkan menggambar ikan paus di bagian tubuh terutama tangan dan kaki dengan silet atau pisau, menonton video horor yang dikirim kurator, duduk di atas atap pada pukul 4.20 pagi, dan banyak lagi tantangan lain yang intinya menyakiti diri sendiri.

Di hari ke-50, tantangan terakhir untuk bunuh diri diberikan. Mereka harus memposting foto selfie sesaat sebelum melakukan aksi mereka dan menuliskan salam perpisahan seperti 'Goodbye' atau 'End'.

Dilansir Higgypop, permainan ini diduga jadi penyebab utama 80 hingga 130 anak remaja melakukan aksi bunuh diri pada periode November 2015 hingga April 2016 di Rusia.

Polisi Rusia mengatakan, para 'kurator' ini mendekati korban mereka melalui media sosial.

Tagar #BlueWhaleChallenge #i_am_whale #wakemeat420 #f40 #f57 #curatorfindme dan #imready menyebar di media sosial seperti Twitter. Pengguna Instagram yang mencari tagar #i_am_whale diberi peringatan bahwa konten yang diperlihatkan mengacu pada tindakan menyakiti diri sendiri.



Hingga saat ini Blue Whale Challenge sudah menyebar ke luar Rusia, seperti Spanyol, Ukraina dan Portugal.

Meski begitu masih banyak yang meragukan kebenaran permainan ini. Beberapa berpendapat ini hanyalah mitos media sosial yang dibesar-besarkan tanpa adanya bukti kuat. Namun banyak juga netizen yang akhirnya memposting peringatan agar para orang tua untuk tetap waspada terhadap penggunaan media sosial dan lebih peduli terhadap perilaku anak.



Banyak anak-anak di luar negeri yang melakukan aksi bunuh diri akibat depresi, bullying, hingga pelecehan seksual. Mereka menyimpan semua kemarahan dan rasa malu sendirian hingga bunuh diri menjadi jalan pintas.

Maka memberikan perhatian, membahas kegiatan anak di sekolah, dan menjadi teman curhat bagi anak anda tentu bisa menjadi benteng bagi mereka agar tidak melakukan tindakan tersebut.



Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bahkan telah membuka saluran telepon pelayanan konseling khusus terkait berbagai masalah kejiwaan selama 24 jam.

Siapapun yang merasa ingin bunuh diri diharapkan dapat menceritakan keluhannya terlebih dulu ke hotline bernomor kontak 021-500-454 tersebut. sumber


Meskipun blue whale challenge ini belum masuk ke Indonesia tapi setidaknya ente-ente bisa waspada terhadap tren permainan berbahaya ini kan Gan.
0
96K
480
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.1KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.