Selamat malam agan-aganwati sekalian. Tentu saja kita sedikit dihebohkan dengan berita diretasnya situs salah satu penyedia layanan telekomunikasi terbesar di Indonesia. Meskipun jangkauan Telkomsel dapat dikatakan paling luas se-Indonesia, tetapi kritik akan harganya kuota yang mahal tersebut ternyata tidak bisa dihindari. Bahkan para netizenpun mendukung aksi sang hacker karena dianggap mewakili suara rakyat.

Di balik itu semua, ane ingin mengungkapkan pendapat pribadi ane mengenai kenapa Telkomsel pantas untuk di hack, yaitu "SALAH PANGSA PASAR".
Sebagai kaskuser yang didominasi oleh anak muda, tentu kita mengetahui bahwa pengguna telkomsel kebanyakan adalah Orang Tua. Setuju? Kebanyakan anak muda di Indonesia memakai layanan Telkomsel karena 2 alasan, yaitu :

Pertama, karena disuruh orang tua atau agar lebih mudah berkomunikasi dengan orang tua. Biasanya agan-agan yang merantau kuliah di luar kota dan jauh dari orang tua pasti menggunakan kartu Telkomsel untuk berkomunikasi dengan orang tuanya supaya lebih murah dalam berkomunikasi. Selain itu diakhir bulan saat mahasiswa tidak punya pulsa, fitur collect sms juga sangat membantu untuk menghubungi orang tua dalam hal minta mempercepat jatah bulanan. hehehe



Alasan kedua adalah karena tinggal ditempat yang SULIT SINYALl, dimana cuma ada sinyal telkomsel disana sehingga menyebabkan kaum muda mau ga mau terpaksa memakai produk telkomsel.




Seharusnya telkomsel mengetahui dan membaca pangsa pasarnya dengan baik. Coba saja kalau dipikir-pikir ketika agan membeli kuota internet telkomsel, agan juga harus membeli kuota khusus layanan Hooq dan VIU (ga tau nulisnya bener atau salah). Padahal sebagian pengguna Telkomsel adalah orang tua. Orang tua pengguna smartphone jelas lebih membutuhkan kuota untuk berkomunikasi dengan anaknya daripada buat streaming (Mama ane juga pake smartphone dan telkomsel tapi jelas-jelas ga butuh streaming musik dan video). Jangankan orang tua, anak muda pun ga semuanya membutuhkan layanan Hooq dan Viu kan? Layanan Hooq dan VIu membuat kuota internet yang agan-aganwati beli terpangkas dan mubazir.


Selain itu pengguna telkomsel yang tinggal di daerah pelosok jelas tidak membutuhkan layanan streaming. Jaringan aja timbul tenggelam, ngapain juga streamingkan? bikin emosi yang ada.


Oleh karena itu, ane pikir pihak Telkomsel seharusnya mempertimbangkan tawaran sang hacker, yaitu menurunkan harga kuota internetnya atau menghapus layanan hooq dan viu dan diganti dengan kuota internet murni. Setuju ?