Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

c4punk1950...Avatar border
TS
c4punk1950...
Mahluk Mitologi di Indonesia
Indonesia kental dengan budaya dan unsur magis. Seperti negara lainnya, Indonesia juga memiliki makhluk mitologi yang tak kalah keren dan misterius.

Mahluk mitologi ini memang dipercaya di daerah daerah tertentu di Nusantara, dan bahkan sampai detik ini masih banyak yang mempercayai keberadaannya.

Mari kita intip mereka yang di sebut mitologi di Indonesia.

Cindaku ( Manusia Harimau )

Mahluk Mitologi di Indonesia

Walau identik dengan wilayah Jambi namun sebenarnya Manusia Harimau ini ceritanya menyebar ke seluruh sumatra, tapi lebih dominan di Sumatra Selatan.


Mahluk ini dapat berwujud berupa setengah manusia setengah harimau. Menurut Cerita, Cindaku adalah ilmu batin yang diwariskan dari nenek moyang masyarakat Kerinci. Konon, mereka yang dapat berubah menjadi Cindaku adalah seorang yang murni dan memiliki kemampuan spiritual. Mereka hanya bisa berubah di tanah kelahirannya sendiri dan ketika dada nya bersentuhan dengan tanah.

Bagi warga Kerinci, hal tersebut bukanlah ilmu hitam yang digunakan untuk mempertahankan diri. Mereka percaya bahwa Cindaku merupakan ilmu yang diturunkan untuk menjaga batas hidup antara manusia dan harimau. Mereka baru bisa berubah menjadi harimau, apabila ada manusia yang melanggar perjanjian antara manusia dan harimau.

Mahluk Mitologi di Indonesia patung macan terkait kisah sipahit lidah.

Sebenarnya daerah sumatra ini memang terkenal dengan harimaunya, seperti kisah si pahit lidah banyak peninggalan sejarah berupa patung patung berupa Harimau, bahkan mereka dianggap penjaga hutan di Sumatra. Bahkan ada gua disana yang disebut gua harimau.

Mahluk Mitologi di Indonesia

Disebut Gua Harimau, konon—menurut para penduduk setempat—gua ini pernah menjadi tempat harimau berdiam. Lokasi gua cukup tersembunyi di lereng perbukitan karst, tertutup pepohonan tinggi dan penuh semak belukar di jalan setapak yang terjal menutup lereng bukit. Di bawahnya, sungai kecil (penduduk menyebutnya Aek Kaman Basah) mengalir dan bermuara ke Sungai Ogan.



Lembuswana


Mahluk Mitologi di Indonesia

Merupakan hewan mitologi dari Kutai yang ada sejak zaman Kerajaan Kutai. Dan menjadi lambang Kerajaan Kutai hingga Kesultanan Kutai Kartanegara. Memiliki Semboyan “Tapak Leman Ganggayaksa”. Lembuswana adalah hewan yang disucikan karena merupakan hewan tunggangan Dewa Bathara Guru dalam menyebarkan petuah petunjuknya.

Lembuswana dicirikan sebagai berkepala singa, bermahkota (melambangkan keperkasaan seorang raja yang dianggap penguasa dan mahkota adalah tanda kekuasaan raja yang dianggap seperti dewa), berbelalai gajah (Leman artinya gajah, melambangkan dewa Ganesha sebagai dewa kecerdasan), bersayap garuda, dan bersisik ikan.

Makhluk ini sering dijadikan lambang atau simbol pada kerajaan-kerajaan zaman dahulu seperti Mulawarman dan di cungkup sultan prapen. Ia juga dipercaya sebagai penunggu sungai Mahakam. Ia tinggal di dasar sungai Mahakam. Penduduk setempat memiliki kepercayaan bahwa makhluk ini merupakan makhluk spiritual dari Raja Mulawarman, Raja Kutai pada masa kejayaan Hindu. Kini Lembuswana menjadi simbol kota Tenggarong, Kutai Kartanegara.

Mahluk Mitologi di Indonesia

Bahkan ada kisah di sana bahwa ada seorang bayi yang dikawal Ular Naga Lembu dan dibawa oleh Lembuswana itu kemudian dikenal sebagai
Putri Junjung Buih itu kelak menjadi Putri Karang Meleyu yang menjadi pendamping hidup raja
Kutai Kartanegara yang pertama, Aji Batara Agung Dewa Sakti yang akhirnya melahirkan para
sultan di Kota Raja itu.

Jadi meskipun kini secara fisik Ular Naga Lembu itu mungkin tidak ada namun akan selalu hidup dalam jiwa dan semangat warga Kutai dalam membangun derahnya meskipun hanya hadir
dalam sebuah prosesi peluncuran Naga Erau di Sungai Mahakam setiap 29 September.


Ahool/ Orang Bati

Mahluk Mitologi di Indonesia

Awalnya mahluk ini masuk ke dalam ranah kriptid atau mahluk tersembunyi namun tak ad pembuktian hingga menjadi mitologi.

Ahool adalah monster terbang yang berbentuk seperti kelelawar raksasa. Beberapa pendapat mengatakan bahwa makhluk ini berjenis petrosaurus atau sejenis primata terbang. Seperti halnya monster-monster misterius lainnya, belum ada pembuktian dari ilmuwan atas keberadaan makhluk ini. Makhluk mitologi yang satu ini sangat sulit didokumentasikan dan hanya sedikit informasi yang didapat mengenai Ahool. Kabarnya, Ahool menempati hutan tropis di Jawa. Wujudnya digambarkan mempunyai kepala seperti monyet, mata hitam besar, cakar besar di lengan serta bulu berwarna abu-abu gelap yang menutupi tubuh. Konon bentangan sayap Ahool sepanjang 3 meter

Ahool pertama kali dilihat oleh Dr.Ernest Bartels yang pada saat itu sedang menyusuri Gunung Salak. Pada tahun 1925 Dr.Ernest Bartels yang sedang mejelajahi air terjun di lereng gunung salak, saat itu Kelelawar Raksasa menukik terbang diatas kepalanya. Dinamakan Ahool karena ia mengeluarkan suara berbunyi Ahool.

Tapi untuk mahluk kriptozoologi yang serupa dengan ahool ditemukan oleh bapak TNI

Mahluk Mitologi di Indonesia

Tentara Indonesia telah menangkap sesuatu yang benar-benar mengerikan, ukuran kelelawar ini mencapai seukuran tubuh manusia dewasa, hewan ini seperti yang Anda lihat di foto itu tampaknya seperti seekor kelelawar yang sangat besar / raksasa.

Penangkapan kelelawar yang di tangkap oleh TNI ini di karnakan adanya laporan dari warga setempat yang sering di ganggu oleh makluk besar. Rupanya hewan ini juga telah menakut nakuti para penduduk setempat yang tinggal di dekat hutan daerah jawa.

Laporan terakhir menyatakan bahwa hewan ini menyerang beberapa orang penduduk yang sedang mencari kayu bakar dan berjalan di dalam hutan di daerah jawa.

Banyak yang mengatakan bahwa ini adalah Kelelawar Jadi Jadian, dan binatang ini juga dilaporkan telah menyerang berbagai jenis ternak dan menghisap darah mereka, tapi makhluk ini bukan Vampire, hanya kelelawar raksasa.

Mayoritas peneliti lain tampaknya setuju, bahwa bagaimanapun juga Ahool mungkin adalah kelelawar raksasa yang belum diketahui atau tidak dikenal. Namun mereka masih mencari tahu jenis makhluk yang dilaporkan itu memiliki fitur wajah primata, sebagai bukti bahwa hal itu melawan teori jenis reptil terbang.

Sebuah teori kurang populer yang juga didasarkan pada fitur wajah yang pernah dilaporkan, bahwa bisa jadi Ahool adalah primata terbang pertama di dunia.

Mahluk Mitologi di Indonesia

Apapun teori mereka masih dapat diterima karena makhluk itu belum dapat diteliti dan mungkin hanya masalah waktu dan ilmuwan tetap mencari tahu makhluk jenis apakah Ahool ini.

Namun dengan semakin hancurnya hutan hujan tropis di pulau Jawa sebagai habitat Ahool yang terus menyusut, maka akan menyebabkan pertemuan antara makhluk misterius itu dengan manusia modern semakin menipis karena kita telah menggangu dan menghancurkan habitat dan rumahnya.

Sayangnya penghancuran rumah Ahool juga dapat menyebabkan kepunahan makhluk ini, bahkan sebelum peneliti mendapatkan kesempatan sepenuhnya, menemukan, meneliti dan memahami identitasnya.

Saat ini tidak ada bukti fisik yang menunjukkan adanya makhluk hidup seperti Ahool di hutan hujan di Jawa. Maka hingga kini, keberadaan makhluk kriptid misterius Ahool yang sempat mendunia dari hutan hujan tropis di daerah gunung Salak Jawa Barat ini masih misterius.

Apakah makhluk kriptid Ahool yang sempat diberi nama latin Pterapus boomus adalah dari jenis Pterosaurus yang telah punah? Atau dari jenis baru dari spesies Kelelawar Besar atau dari jenis baru dari spesies Burung Besar? Ataukah memang ia jenis Primata Terbang? Ataukah ia sejenis dengan hewan kriptid lain seperti Thunderbird dan Mothman yang hingga kini belum terbukti?

Mahluk Mitologi di Indonesia

Semua pertanyaan itu belum dapat dibuktikan secara keilmuwan karena makhluk itu sudah tak ada lagi yang melaporkan, dan hingga kini masih misteri dan menjadikannya jenis hewan kriptid atau bahkan sudah menjadi sebuah mitos.

Seperti gambar kelelawar diatas di sebuah candi daerah Bali, menjadi bukti mitologi nusantara entah itu ahool atau bukan tapi relief ini membuktikan adanya hewan tersebut di Nusantara

Salah satu hal menarik dari Gua Lawah Bali, adalah kawanan kelelawar yang memenuhi lorong gua ini. Kelelawar-kelewar ini dilindungi oleh aturan adat setempat dan terlarang untuk diburu atau ditangkap. Hal ini membuat keriuhan suara koloni hewan nokturnal ini menjadi salah satu fenomena tersendiri yang dapat disaksikan para pengunjung. Selain itu, keberadaan relief kelelawar di salah satu gerbang/Candi Gelung yang memisahkan halaman tengah (jaba tengah) ke halaman dalam (jeroan) pura menjadi simbol bahwa hewan ini mendapat kedudukan yang khusus di pura ini.

Mahluk Mitologi di Indonesia

Karena Ahool ini disebutkan dengan kepalanya berbentuk monyet dan bisa terbang bisa jadi ini penggambaran Hanoman pada masyarakat waktu itu, entahlah yang jelas tak ada jejaknya hingga saat ini.

Tapi yang jelas mahluk ini masuk unsur mitologi karena tidak hanya di jawa tapi juga dipercaya di daerah Maluku dengan nama Orang Bati.

Di Pulau Seram, Ambon, menurut legenda masyarakat setempat, hiduplah seekor makhluk misterius yang tinggal di gunung di wilayah Kairatu. Tubuhnya seperti manusia, bersayap dan suka menculik anak kecil pada malam hari untuk disantap itu. Makhluk itu bernama Orang Bati.


Mahluk Mitologi di Indonesia

Makhluk ini bertubuh seperti manusia, namun bersayap seperti kelelawar. Dikisahkan Orang Bati tinggal di Gunung Kairatu dan suka menculik anak untuk disantap. Terkadang penduduk mendengar teriakan Orang Bati.

Tidak adanya bukti membuat kita dengan gampangnya bilang Orang Bati hanyalah makhluk fiktif. Bukti memang nggak ada, tapi kalau kesaksian bisa bilang cukup banyak. Dari catatan yang ada, beberapa orang mengatakan memang pernah melihat makhluk ini. Bentuknya pun persis seperti yang dideskripsikan.

Nah, dari semua bukti kesaksian yang ada, ucapan Tyson Hughes adalah yang paling terkenal. Suatu ketika, Tyson yang merupakan seorang misionaris ini mendapatkan tugas untuk menyebarkan agama di Pulau Seram. Lama di sana pria ini pun mendapatkan banyak cerita masyarakat soal Bati. Tyson tak percaya pada awalnya, hingga akhirnya ia melihatnya sendiri.

Suku Bati suku supranatural.

Sebagai daerah terpencil yang jauh dari perkotaan, masyarakat setempat masih memiliki anggapan tentang asal-muasal orang Bati. Mereka percaya manusia berasal dari Gunung Bati.

Untuk itulah mereka menganggap gunung itu sakral sehingga tidak boleh dirusak. Keturunan manusia awal (Alifuru) pun diyakini juga berasal dari Nusa Ina (Pulau Ibu) atau Pulau Seram yang senantiasa menyatu dengan kosmos tempat mereka berada.


Lewat pendekatan sosial kultural, esurium orang Bati merupakan akar budaya karena terdapat nilai, norma, dan adat istiadat yang semuanya terlembaga dalam daerah/desa adat.
Ada pandangan hidup untuk menjaga kelestarian hutan sehingga daerah yang dianggap terlarang tidak boleh dimasuki. Itu sebagai bentuk untuk menjaga flora dan fauna secara tak langsung.
Budaya esurium di Tanah Bati senantiasa dilakukan melalui ritus-ritus adat yang berhubungan dengan tatanan hidup masyarakat yang mendiami kawasan hutan hujan tropis yang masih lebat dan perawan itu.


GARUDA


Mahluk Mitologi di Indonesia


Makhluk mitologi asli Indonesia yang juga merupakan simbol negara Indonesia. Merupakan tokoh dalam mitologi Hindu, Budha dan Mesir Kuno. Dalam Hindu-Budha ia merupakan wahana Dewa Wishnu, salah satu Trimurti, atau manivestasi Tuhan dalam agama Hindu. Digambarkan bertubuh emas, wajah putih, dan bersayap merah. Paruh dan sayapnya mirip elang, tetapi tubuhnya seperti manusia. Ukurannya sangat besar, hingga dapat menghalangi matahari. Ia juga dianggap sebagai raja para burung.

Di Jepang, garuda dikenal sebagai Karura, makhluk ini bertubuh manusia dan berkepala elang. Konon makhluk ini dibawa ke Jepang untuk menyebarkan agama Budha. Karura merupakan pelafalan bahasa Jepang dari ata sansekerta Garuda.

Mahluk Mitologi di Indonesia

Garuda dalam Hindu

Garuda merupakan bagian dari keluarga besar Brahma yang lahir yatim piatu, sebab ia lahir dari sebiji telur yang ditinggalkan orangtuanya, walaupun dalam kisah selanjutnya sang Garuda berhasil menemukan orangtuanya. ketika dia tahu bahwa sang ibu dijadikan buad oleh kadaru maka ia bertekad untuk membebaskan ibunya. dan untuk membebaskan sang ibu daia harus memiliki tirta amerta yang hanya dimilki oleh para dewa. singakt cerita Garuda berhasil membebaskan Ibunya. dan dikemudian hari lambang Garuda ditafsirkan sebagai bentuk pembebasan sang Ibu dari perbudakan. kitab adiparwa yang merupakan kitab pertama dari rangkaian panjang kisah mahabharata menceritakan kisah pembebasan ini secara apik. dalam Hindu, Garuda bukan hanya sebatas tunggangan Wisnu dan juga kisah kebaikannya, tapi juga memiliki posisi yang lumayan terpandang, ia adalah anak Winata dan Kasyapa, jadi garuda merupakan sodara Aruna sekaligus paman dari burnung sakti Jatayu. ia punya seorang istri bernama Unnati dan tiga anak (Sempati, Kapota, dan Masyura). dalam ihwal perwujudan Garuda dalam Hindu, Garuda digambarkan setengah burung setengah manusia dan sering dianggap Raja para burung. Garuda juga mendapat pujian dari para Dewa karena parasnya yang putih, sayap merah, dan tubuhnya yang keemasan sehingga membuat kagum para dewa.

Mahluk Mitologi di Indonesia

Lambang Garuda sebagai lambang Negara

Tentu sebagai lambang negara kita tidak bisa lepas dari mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) yang menjadi santapan wajib selama masa orde baru, sebagian dari kita mungkin masih akrab tapi setahu saya sekarang sudah tidak ada, padahal materi ini sangatlah bermanfaat.

PMP menjelaskan segala tafsir hingga turunannya tentang Pancasila bahakan semua sisa sudah hafal diluar kepala,tapi apakah kita atau mereka pernah tahu bagaimana Pancasila hadir sebagai Lambang negara ? ada banyak kisah dan perdebatan soal Lambang Garuda ini, seperti kisah G30S/PKI yang masih menjadi perdebatan sejarah, tapi untuk mempersingkat maka saya coba memilih dan menyajikan argumen paling kuat soal Lambang Garuda ini. proses yang terjadi sungguh sangat panjang dan rumit, ada yang mengatakan sejak Desember 1949, beberapa hari sesudah pengakuan kedaulatan RIS oleh belanda Lambang Negara sudah sudah mulai dipikirkan. namun pada 10 januari 1950 upaya untuk menetapkan lambang negara baru dimulai dengan dibentuknya Panitia Lencana Negara sejumlah orang didalamnya berisi para tokoh-tokoh besar, seperti Ki Hajar Dewantara, M.A Pellaupessy, Mohammad Natsir, R.M ngabehi Purbatjaraka dan dipimpin oleh Muhammad Yamin serta dibawah koordinasi Sultan Hamid II. selama masa orde baru, lambang ini dianggap merupakan karya M.Yaminyang merupakan ketua dari Panitia Lencana Negara, tapi semenjak Reformasi bergulir, kesan ini ditolak oleh yayasan Sultan Hamid II, melalui berbagai penelitian dan publikasi gencar tentang kiprah besar Sultan Hamid II dalam perancangan Garuda Pancasila.

Mahluk Mitologi di Indonesia

Dalam proses pembuatan lambang diterima dua lambang yang masuk final yaitu karya Sultan Hamid II yang berupa Garuda dan Kerbau dengan latarbelakang matahari karya M. Yamin, tapi akhirnya Garuda dengan prisai yang diterima karena karya M. Yamin dianggap berbau jepang (ada gambar matahari). ada tiga hal yang memperkuat pendapat bahwa Sultan Hamid II adalah orang dibalik rancanag Garuda : pertama, Pernyataan dalam buku Bung Hatta Menjawab : dan kesaksiannya mengenai sayembara Lambang Negara : "Banyak gambar yang masuk waktu itu, tapi yang terbaik akhirnya ada dua buah, satu dari Muhammad Yamin satu dari Sultan Hamid I, yang diterima oleh pemerintah dan DPR adalah karya Sultan Hamid. adapun adri M. Yamin ditolak, karena disana ada sinar-sinar matahari dan menampakan sedikit banyak disengaja atau tidak pengaruh jepang. kedua : Akmal Suteja dalam bukunya Sekitar Pancasila (1986), mengatakan : "sampai ada penelitian yang dapat dipercaya hal ini, kiranya dapat diterima saja keterangan dari bung Hatta, bahwa sultan Hamid II yang mendapat ilham brilian untuk mengangkat kembali simbol-simbol asli bangsa Indonesia yang dimuliakan oleh bangsa Indonesia sepanjang sejarahnya.

Karena Bung Hatta seorang pemimpin yang cukup dapat dipercaya yang saat itu menjabat Wakil Presiden, membenarkan pendapat ini, ketimbang praduga berdasarkan latar belakang Muhammad Yamin. ketiga : Tesis Turiman seorang dosen F. Hukum Univ. Tanjungpura Pontianak yang pada 11 agustus 1999 berhasil mempertahankan tesisnya yang berjudul "Sejarah Hukum Lambang Negara RI" (suatu analisis yuridis normatif tentang pengaturan lambang negara dalam peraturan perundang-undangan) dihadapan dosen penguji. yang membukikan Sultan Hamid II adalah otak dibalik lambang garuda.

Sebuah Pertentangan jika memang sedemikian kuat bahwa Sultan Hamid II adalah orang dibalik semua lahirnya Lambang Garuda, mengapa Sultan Hamid II dengan Garuda-nya tidak disejajarkan dengan WR Soepratman dengan Indonesia Raya-nya dan Fatmawati dengan Merah Putih-nya seperti yang tertuang dalam UU no. 24 athun 2009 ? setidaknya ada dua hal yang mendasari itu, Pertama, bahwa memang benar Sultan Hamid II adalah pemilik ide awal tentang Garuda, tapi dalam proses selanjutnya Garuda sebagai lambang Negara mengalami banyak penyempurnaan dengan usul dari berbagai pihak, jadi lambang yang sekarang ini bukanlah karya awal murni buah pikiran Sultan Hamid II walaupun embrionya berasal dari beliau . kedua, merupakan dosa sejarah, dimana Sultan Hamid II merupakan ketua BFO atau yang lebih dikenal dengan negara boneka buatan belanda dimana sultan Hamid II dianggap "berkhianat" (dalam tanda kutip), oleh masyarakat indonesia pada masa itu. dan dosa sejarah selnjutnya, adanya selentingan kabar bahwa Sultan Hamid II juga terlibat dalam pemberontakan APRA 23 januari 1950. dan semua kiprah gelapnya itu membaut Sultan Hamid II dijauhkan dari panggung utama sejarah Republik.

Walaupun kini pihak istana kadariah di pontianak merasa semua itu tidak adil dan menyatakan dan menuntut untuk mengakui bahwa Sultan Hamid II juga punya jasa untuk bangsa.

Mahluk Mitologi di Indonesia

Epilog.

Epilog di tengah semua perdebatan itu, kenyataannya lambang garuda sudah ada dan banyak terlampir dalam relief candi-candi di Indonesia. bahkan berbagai interpretasi dari garuda banyak bermunculan baik itu versi undang-undang maupun bentuk penafsiran masyarakat itu sendiri, dimana garuda merupakan sang pembebas ibunya dari perbudakan, dan dianggap sama dengan kondisi indonesai saat itu yang ingin dan berusaha bebas dari penjajahan. toh jika kita memandang lebih jauh tentang kiprah Sultan Hamid II yang dari kerajaan muslim di kalimantan bisa mengajukan lambang mitologi Hindu dari tanah Jawa menunjukan adanya pluralisme di Indonesia sejak masa itu. setelah lebih dari jutaan tahun (dilihat dari mitologi Hindu) Garuda yang merupakan turunan dewa Brahma itu, menimbulkan banyakkontroversi dan seribu tanya. ia masih akan lekat selamanya dalam hati manusia Indonesia, bangasa yang memuja kegagahan dan keberaniannya, tapi ingatan tentangnya akan selalu berselimut misteri yang susah dienyahkan tapi sekaligus sulit untuk terjawab.
Mahluk Mitologi di Indonesia
Diubah oleh c4punk1950... 29-04-2017 09:55
0
17.5K
34
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.6KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.