Jum’at, 28 April 2017

ARRAHMAHNEWS.COM, WASHINGTON DC – Presiden AS Donald Trump mengkritik Arab Saudi karena tidak membayar bagiannya secara adil sebagai imbalan atas payung keamanan AS.

“Terus terang, Arab Saudi tidak memperlakukan kami dengan adil, karena kami kehilangan sejumlah besar uang untuk membela Arab Saudi,” kata Trump dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Reuters, Rabu (26/04) lalu.
Kritik Trump terhadap Arab Saudi menandai kembalinya retorika kampanye pemilihan 2016 di mana dia mempertanyakan sifat perlindungan hubungan AS dengan kerajaan kaya minyak tersebut.

“Kita mengurus Arab Saudi, tidak ada yang akan mengacaukan Arab Saudi karena kita menjaga mereka,” kata Trump dalam sebuah demonstrasi di Wisconsin setahun yang lalu. “Mereka tidak membayar harga yang pantas. Kita kehilangan baju kita. “
Miliarder itu bahkan menyarankan agar Washington mempertimbangkan untuk membongkar Riyadh karena AS semakin mengurangi ketergantungannya pada minyak luar negeri.

Namun, Trump melunakkan retorika tersebut setelah dia mulai menjabat pada bulan Januari.
Presiden tersebut menerima wakil pangeran mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman di Gedung Putih bulan lalu, sebuah pertemuan yang dipuji oleh seorang penasihat senior Saudi sebagai “titik balik historis” dalam hubungan AS-Saudi.

Pertemuan tersebut, yang adalah pertemuan pertama Trump dengan pejabat tinggi Timur Tengah setelah menjabat sebagai presiden, tampaknya memberi sinyal kesepakatan mengenai banyak isu termasuk pandangan bahwa Iran adalah ancaman keamanan regional.

Arab Saudi melihat Trump sebagai presiden yang akan mengembalikan peran Washington sebagai mitra strategis utamanya, setelah hubungan mencapai titik terendah di bawah mantan Presiden Barack Obama atas sebuah kesepakatan nuklir dengan Iran.

Trump mengatakan bahwa pemerintahannya sedang dalam pembicaraan tentang kemungkinan kunjungan ke Arab Saudi dan Israel bulan depan. (ARN)