Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

gdotidAvatar border
TS
gdotid
Anak Umur 11 Tahun Ini 'Terpaksa' Meregang Nyawa Setelah disiksa


Grid.ID - Malang benar nasib anak laki-laki berusia 11 tahun ini. Kakinya harus diamputasi akibat siksaan yang diterima. Selain itu, pihak rumah sakit juga menjadwalkan amputasi untuk bagian tangannya.

Nggak ingin umatnya yang penghafal Al qur'an makin tersiksa, Allah bekehendak lain.

Innalillahiwainnailaihirojiun, Sang ayah mengukuhkan kematian putranya, Rabu (26/4/2017) pada The Star. Dikabarkan seorang santri di Malaysia kedua kakinya harus diamputasi akibat dipukuli oleh staf sekolah. Bocah ini sebelumnya mengalami koma, setelah diduga mengalami penyiksaan.

Dugaannya, bocah itu dipukuli dengan pipa air oleh seorang asisten pengasuh di sebuah madrasah swasta di Kota Tinggi, Negara Bagian Johor. Menanggapi kasus ini, kepolisian setempat mengatakan, korban bersama 14 teman sekelasnya dipukuli dengan selang air (24/4/2017), karena membuat gaduh di aula sekolah. Catatan harian korban menyebutkan, jika seorang siswa membuat kesalahan di sekolah swasta itu, maka seluruh santri akan dihukum.

Mereka rela mendapat giliran pertama untuk dipukuli, agar bisa tidur cepat karena harus bangun pukul tiga pagi untuk shalat subuh.

"Ya Allah, bukakan hati orangtua saya supaya mereka mengizinkan saya pindah ke sekolah lain.Karena saya tidak betah di sini," demikian bunyi catatan harian yang dikutip surat kabar Malay Mail.

Kepala sekolah menolak memberikan keterangan terkait dugaan pemukulan itu. Alasannya polisi tengah mengadakan penyelidikan. Asisten pengasuh yang dituduh memukuli telah ditangkap.

Polisi telah memeriksa rekaman CCTV yang menunjukkan dugaan penyiksaan. Kasus ini menggemparkan Malaysia dan sejumlah orangtua menyerukan agar pengawasan sekolah-sekolah agama swasta dapat diperketat. Federasi Asosiasi Lembaga Tahfiz Al-Quran Nasional -organisasi payung untuk berbagai pesantren, madrasah dan sekolah agama, pun bersuara.

Mereka mengatakan telah melihat rekaman CCTV yang menunjukkan bahwa anak laki-laki itu sedang dipukuli pada telapak kakinya. Namun ketua organisasi tersebut, Mohd Zahid Mahmood, mengatakan kepada wartawan, masyarakat tidak perlu terburu-buru mengambil kesimpulan. Dia mengimbau warga menunggu hasil penyelidikan pihak berwenang.(*)



sumur: grid.id

dari sini juga


emoticon-Turut Berduka emoticon-Turut Berduka emoticon-Turut Berduka
sebelahblog
anasabila
anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
1.2K
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.3KThread11.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.