Tim ekspedisi Sekretariat Bersma Pecinta Alam Solok Selatan, berfoto bersama di puncak Gunung Kerinci pada Sabtu (18/12)
Ketika seorang teman memberikan link salah salah satu Harian Online Lokal, ane mulai mencari info mengenai jalur, basecamp, rute ke basecamp, dll tapi sayang infonya sangat minim banget. Mungkin Agan2 disini punya informasi tentang jalur tersebut atau pernah mencoba jalur tersebut, mohon pencerahannya
Beberapa hasil browsingan Ane ;
Quote:
Aig Wadenko Sangir, aktivis pecinta alam yang ikut dalam ekspedisi tersebut mengatakan, jalur yang dilalui dari Solsel menuju TOP Kerinci sangat layak karena ketersediaan sumber air yang melimpah. Selain itu, pemandangan alamnya juga menarik karena alamnya masih masih asri.
Kendala saat pendakian, kata Aig kepada Haluan, Minggu (20/12), tim ekspedisi tidak menemui persoalan yang berarti selain kondisi cuaca yang cenderung penghujan. Sebelumnya, ketika tim pecinta alam Solsel melakukan pembukaan jalur melewati daerah itu, sempat beredar kabar dari media lokal provinsi tetangga. Kabar tersebut terkait mitos yang dipercaya masyarakat Kabupaten Kerinci, yaitu ‘Gaek’ alias Harimau Kerinci.
Menjawab hal itu, menurut Aig Wadenko, yang paling penting untuk dijaga dalam perjalanan adalah niat baik.”Selama tujuan itu baik, tidak takabur serta tidak sombong, insyaallah perjalanan aman. Yang terpenting dan sangat dilarang adalah mendaki sendirian,” tambahnya.
Sumber >>
http://harianhaluan.com/mobile/detai...alur-pendakian
Quote:
Menikmati Jalur Gunung Kerinci via Kebun Teh |
Berpetualang sambil Berwisata, Genjot Ekonomi Masyarakat
Gunung Kerinci salah satu gunung yang paling diminati pencinta alam seantero Nusantara. Tak heran, banyak jalur pendakian yang telah dibuka sejumlah kelompok pencinta alam.
Salah satunya melalui jalur perkebunan teh Sungailambai, Sangir, Solok Selatan (Solsel). Jalur ini menawarkan keindahan alam yang mempesona. Kelompok Pencinta Alam (KAP) Walet Insan Alam Sangir (Winalsa), misalnya.
Organisasi pencinta alam tertua di Solsel ini merintis jalur pendakian Gunung Kerinci yang melewati hamparan perkebunan teh Solsel. Jalur pendakian itu sudah dirintis sejak tahun 2006, serta telah mendapat perizinan dari pihak Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS).
Pembukaan jalur treking via kebun teh ini, agar memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal. Pasalnya, jalur ini bakal menjadi daya tarik para pendaki atau pencinta alam. Berpetualang sekaligus berwisata.
Jalur pendakian di Solsel memakan waktu relatif lama dari jalur normal di Sungaipenuh. Tapi, ketersediaan air bersih atau mata air di setiap kilometer tercukupi untuk kebutuhan pendaki. Ini tidak dimiliki di jalur normal di Kabupaten Kerinci.
Gunung Kerinci merupakan gunung aktif tertinggi di Asia Tenggara. Bila potensi alam itu digarap maksimal, diyakini bisa menarik kunjungan domestik dan mancanegara yang hobi olahraga alam bebas.
Sepanjang perjalanan, pendaki disuguhi pemandangan alam nan indah. Perkebunan teh terbentang bak permadani hijau. Udaranya yang sejuk, paling pas untuk berwisata alam. Pembukaan jalur pendakian lewat kebun teh, bisa membuka peluang usaha bagi warga lokal.
“Tahun 2006 lalu sudah dirintis, tapi tak berkelanjutan. Izin dari TNKS sudah didapat. Dipilih jalur Solsel lebih kondusif, setiap jarak 7 kilometer, air bersih mudah didapat pendaki. Meski jarak dari blok E, sekitar 16 kilometer untuk mencapai vegetasi Gunung Kerinci. Pemandangannya lebih bagus,” ujar Ketua Umum Kelompok Pencinta Alam Solok Selatan, Hendri Syarif.
Melalui jalur Kabupaten Kerinci atau Sungaipenuh, para pendaki sulit mendapatkan air bersih. Inilah yang menjadi unggulan jalur ini. Penjajakan jalur Gunung Kerinci itu sudah dilakukan dari dana swadaya kelompok pecinta alam yang beranggotakan 200 orang.
Kekuatan kelompok pecinta alam Solsel ini, sudah melakukan penjajakan sejak tahun 2000 lalu, ketika Winalsa terbentuk. Mereka awalnya menemukan air terjun Malanca, Tangsi Ampek, Danau Bontak dan lainnya.
Sekretaris Umum Winalsa, Irwandi Utama menjelaskan, kelompok ini sebagai wadah bagi generasi muda yang peduli lingkungan. Untuk menjadi anggota KPA, harus menjalani survival (bertahan hidup) di alam bebas.
“Calon anggota KPA diberi ilmu navigasi darat, manajemen ekspedisi, bivak alam, botani motologi, pengenalam panjat tebing alam, dan pengenalan lingkungan alam Solsel,” jelasnya. (*)
Sumber >>
https://www.facebook.com/SolselINFO/...type=1&theater
Sumber foto >>
https://www.facebook.com/profile.php...827617&fref=ts
Code:
Info ter-update
RESMI DIBUKA