RILIS.ID, Jakarta— Sepanjang 2017 terjadi sederet peristiwa yang menunjukkan bahwa tahun “ayam api” ini adalah tahun yang gawat. Kengerian itu datang dari Amerika Serikat, Suriah, Rusia, Iran, Korea Utara dan ISIS, di mana tensinya jauh lebih mengkhawatirkan dibanding masa Perang Dingin. Wajar jika banyak orang keringat dingin mencemaskan pecahnya Perang Dunia III.

Rentetan peristiwa berekskalasi besar terus meningkat. Salah satunya adalah sepak terjang Vladimir Putin dan Bashar al-Assad di Suriah. Bahkan terakhir, mereka meluncurkan serangan kimia terhadap warga sipil yang membuat marah warga dunia. Ini pula yang memicu serangan rudal Tomahawk AS di sebuah pangkalan udara rezim Al-Assad.

Sementara itu Amerika Serikat dipimpin oleh Donald J Trump, sosok yang emosional dan “grabak-grubuk”. Lalu ada Korea Utara yang terus maju pantang mundur dengan uji coba rudal balistiknya untuk menjadi kampiun tenaga nuklir dunia.

Tak mau ketinggalan, Jepang pun melakukan latihan serangan udara. Termasuk membagikan selebaran ke warganya agar jaga-jaga jika sewaktu-waktu datang “hujan api” yang dikirim Kim Jong-un.

Di saat yang sama, tentara ISIS yang mulai terpojok kini menjadi “ronin” yang siap menebar teror ke penjuru dunia seperti serigala yang terluka.

Fokus Rilis kali ini menyajikan analisis tentang kemungkinan pecahnya Perang Dunia III. Analisis ini diambil dari Patrick Knox, jurnalis The Sun yang membeberkan beberapa tinjauan tentang ancaman “armageddon” itu. Untuk analisisnya, Knoxx mewawancarai beberapa pakar militer dan terorisme, di mana beberapa dari mereka menyebut jika ancaman PD III lebih besar tiga kali sejak Perang Dingin.

sumber: http://rilis.id/ancaman-perang-dunia-iii.html