‘Hidup ini pilihan!’, Begitulah kata-kata yang sering kita dengar. Sama seperti dua pilihan ini, menikah dulu atau traveling dulu?. Adakah diantara handai taulan yang galau hal-hal seperti ini?. Wajar kok, kan hidup itu penuh pilihan. Hehehe....

Ada banyak diantara kita yang menganggap dua hal ini –menikah dan traveling- adalah dua pilihan yang tidak bisa dipilih bersamaan. Sama banyaknya dengan mereka yang justru tidak pernah memperhitungkan 2 hal tersebut. Semua kembali ke diri dan kebiasaan masing-masing. Bagi kamu yang suka traveling, mungkin hal ini akan jadi pertimbangan penting yang bikin hidup semakin membingungkan saja.

Di tulisan kali ini, mari kita bahas alasan-alasan yang sering digunakan untuk membenarkan bahwa Travelling sebanyak-banyaknya harus didahulukan sebelum menentukan pilihan untuk menikah. Yuk coba kita bahas, pasti ada yang sesuai dengan pemikiranmu !


1.Begini Nasib Jadi Bujangan, Kemana-mana Asalkan Suka Tiada Orang yang Melarang

via huffingtonpost.com

Gak asing kan ya dengan lirik lagu itu? Rasanya lirik lagu yang dipopulerkan Koes Plus itu bisa sangat menjawab alasan kenapa Travelling sebelum menikah lebih menyenangkan.

Kita sudah didoktrin bahkan melalui lagu tentang bebasnya mereka yang bujangan dan gadisan –apa ya pasangan bujangan?- . Ketika kita tidak terikat suatu hubungan, kita bebas melakukan apapun sesuai keinginan sendiri tanpa banyak pikiran.

Dan sesuai penggalan lirik lagu itu pula, yang terpenting ialah tiada orang yang melarang. Maksud orang tentu saja pasangan, meskipun orang tua juga bisa saja melarang, tetapi ketika kita sudah dewasa biasanya orang tua juga perlahan akan mulai memberikan kebebasan pada anaknya.


2. Uangmu, Ya Uangmu

via theworldorbust.com

Penting nih!, namanya juga travelling pasti butuh uang, baik sedikit ataupun banyak. Ketika kamu belum menikah tentunya prioritas keuanganmu pun lebih sempit dan uang yang kamu punya sepenuhnya menjadi hak mu seorang.

Bedakan ketika kamu sudah menikah. Bagi kamu yang lelaki, tentu saja uang yang kamu punya adalah haknya juga istri dan anak. Sedangkan kamu yang wanita, meskipun uangmu sejatinya menjadi hak mu seutuhnya, tetap saja nurani seorang istri dan ibu pasti akan memikirkan keperluan keluarganya. Setidaknya untuk menabung keperluan masa depan.


3. Waktu adalah Pasanganmu Sebelum Menikah, Dia Hanya untukmu Seutuhnya

via cheatsheet.com

Kamu yang single hingga saat ini, sebenarnya kamu punya pasangan paling setia yaitu waktu. Disaat belum menikah, waktu yang kamu punya adalah milikmu seutuhnya, tidak ada yang berhak membaginya, kecuali kamu sendiri.

Berbeda ketika kamu sudah menikah, waktu yang kamu miliki tidak hanya untukmu, tetapi juga untuk dia yang menjadi teman hidupmu. Kamu harus rela berbagi waktu demi keutuhan cinta yang ada.

Jadi, selagi waktu adalah pasanganmu seutuhnya, manfaatkanlah dia seutuhnya juga. Kamu bebas melakukan apapun berdasar rencana dan waktumu sendiri.


4. Dengan Siapapun, Tak Perlu Takut Dicemburui

via suitcasestories.com

Selagi belum terikat dengan status pernikahan, kamu tentunya punya lebih banyak kebebasan, termasuk kebebasan dekat dengan siapapun, tak terkecuali ketika tengah berpergian. Kamu bisa pergi dengan siapapun atau berkenalan dengan siapapun nantinya.

Setelah menikah, pilihan mu tinggal dua : mengajak pasangan turut pergi atau pergi sendiri tetapi harus menjaga hati. Meskipun begitu, dua-duanya tetap punya resiko untuk dicemburui pasangan, bukan?. Eh, jangan lupa, jika pasanganmu kurang pengertian, boro-boro di cemburui, tetapi kamu malah tidak mendapat izin untuk traveling.


5. Traveling Akan Mengajarkan Banyak Hal yang Akan Berguna Dalam Kehidupan Rumah Tangga

via where2go.co

Tak bisa dipungkiri bahwa Traveling akan memberikan banyak masukan ilmu baik dari dalam diri sendiri karena pengembangan diri maupun karena faktor luar. Sebagai contoh kecil, dalam berpergian kita dituntut belajar untuk membuat perencanaan dan mengatur diri. Hal penting yang juga kita pelajari ialah soal managemen keuangan, baik pra maupun selama traveling. Hal tersebut tentunya sangat membantu kita yang belum terbiasa memanage sesuatu agar setidaknya belajar sedkit demi sedikit.

Selain faktor dari pengembangan diri sendiri, faktor luar melalui interaksi kita dengan orang-orang sekitar juga memberikan ilmu tersendiri bagi kita. Melalui interaksi itu, kita mengenal berbagai sifat dan karakter orang lain yang nantinya membuat kita lebih menghargai pasangan sebagai individu yang tidak sepenuhnya satu pemikiran dengan kita.


6. Ingat ! Belum Tentu Pasanganmu Berjiwa Traveling

via eagerbrain.com

Meskipun sepasang suami-istri itu katanya terjalin karena punya banyak kesamaan, tetapi tetap saja punya banyak perbedaan. Lahir dari rahim berbeda, di didik dengan cara berbeda, dan tumbuh di lingkungan yang berbeda, sudah tentu akan menghasilkan kebiasaan yang berbeda pula.

Kamu yang suka traveling pun, belum tentu berjodoh dengan orang yang suka traveling atau setidaknya pengertian dengan kesukaanmu itu. Hal tersebut tentunya bakal menjadi kendala tersendiri yang akan membuat kesempatan Travelingmu tidak seleluasa sebelum menikah.


7. Tenaga Ekstra + Pikiran Ringan = Kolaborasi Sempurna untuk Menikmati Traveling

via themocracy.com

Jiwa dan Raga sangat penting untuk menunjang nikmatnya suatu kegiatan. Ketika ragamu msih prima dan jiwamu tenang, setiap aktivitas bisa dilakukan tanpa kesulitan berarti dan pastinya kepuasaan akan didapat menjadi lebih maksimal.

Termasuk untuk urusan Traveling, ketika kamu belum menikah, kamu bisa melakukan segala hal yang lebih menantang. Kalau orang bilang ‘mumpung masih muda’. Ya, selagi muda, kamu sebaiknya mencoba berbagai variasi hal karena belum tentu kamu masih punya tenaga di hari tua nanti.

Sejalan dengan tenaga, ketika belum menikah, pikiranmu juga belum terbebani segala hal tentang rumah tangga. Pikiran ringan akan membuatmu lebih menikmati setiap perjalanan.


8. Punya Banyak Pengalaman, Mungkin Saja Lebih Menarik Perhatian Calon Pasangan Hidupmu

via epicgapyear.com

Nilai tambah seseorang ialah dari pengetahuan dan pengalamannya. Jika pengetahuan masih bisa kamu dapatkan dari sekolah, tetapi pengalaman harus dicari di lingkungan lain. Dan ketika kamu mempunyai banyak pengetahuan dan pengalaman, tentu pola pikirmu pun akan jauh lebih bijak.

Kamu yang suka berpergian atau traveling, akan menemukan banyak hal baru sebagai pengalaman hidup. Hal-hal ini akan mempengaruhi tata hidup dan tata pikir yang kamu punya. Nantinya, kamu bisa mengolah diri menjadi lebih baik dan membuatmu jauh lebih menarik bagi pasanganmu.

Jangan lupa, komunikasi juga menjadi salah satu perekat dalam sebuah hubungan. Dengan banyak pengalaman, kamu bisa lebih percaya diri berkomunikasi dan berbagi cerita dengan pasangan. Pembicaraan yang menarik dan beragam, dijamin akan membuat hubungan kamu dan pasangan tidak cepat membosankan.


9. Mencari Banyak Pengalaman yang Bisa Kau Gunakan untuk Traveling Bersama Keluarga Nantinya

via anahibrown.com

Kalau boleh dibilang, Traveling sebelum menikah itu ibarat pemanasan atau latihan biar nantinya kamu gak kagok kalau berencana liburan bersama pasangan dan anak-anak. Liburan itu bukan sekedar berpindah mencari suasana baru, didalamnya butuh seni dan keahlian khusus, dan untuk mendapatkan keahlian tersebut, kamu butuh latihan. Semakin banyak latihan, tentunya kamu akan semakin mahir menyiapkan dan mengelolanya, dijamin Liburanmu nantinya bersama keluarga akan lebih lancar.

Meskipun sebelumnya kamu terbiasa berlibur sendirian dan mengatur segala sesuatu secara egois, namun setidaknya kamu lebih memiliki pengalaman untuk hal-hal antisipatif dan lebih tahu cara menikmati sebuah liburan.


10. Biar Pernikahanmu Nantinya Tidak Terkesan ‘Kurang Piknik’

via travelandleisure.com

Maksudnya? Percaya atau tidak, orang-orang yang suka dan sering traveling memiliki ide dan wawasan yang lebih luas dibanding mereka yang berkutat diaktivitas rutin sama setiap harinya. Wawasan yang tidak bisa dibeli dengan uang tersebut, akan menjadi ide kreatif yang memiliki banyak cabang. Tak heran, jika mereka yang sering Traveling lebih mampu menikmati kehidupan dan menyelesaikan tugas dengan lebih baik.

Nah, ide-ide kreatif yang dimiliki seorang Traveler tersebut akhirnya akan sangat membantu mereka dalam Pernikahan. Sebagai contoh tersimple ialah soal ide atau tema pernikahan. Traveler dengan ide-ide kreatif bahkan liarnya, bisa menghadirkan tema yang mungkin biasa menjadi lebih unik, bahkan mungkin benar-benar unik dan berbeda dari kebanyakan.

Lagi-lagi, ide itu tidak bisa dibeli. Mereka yang suka Traveling mendapatkannya karena sering melihat berbagai hal diluar lingkungannya. Mereka juga memiliki pikiran lebih fresh sehingga lebih leluasa memikirkan banyak hal tanpa menjadikannya beban.

SUMBER