Kaskus

News

abk97Avatar border
TS
abk97
Wilayah Ini Sulit Dikalahkan Bahkan Dijajah Oleh Belanda
Pada pelajaran Sejarah di Sekolah Dasar, Menengah maupun Atas. Kita diajarkan bahwa Indonesia dijajah Belanda selama 350 Tahun. Pernyataannya, benarkah demikian? artikel ini tidak bermaksud merendahkan suku bangsa lain di Bumi Pertiwi, tapi ini adalah salah satu alasan kuat bahwa tidak semua wilayah Indonesia dijajah selama itu!

Malah, ada daerah di Indonesia yang hanya dijajah selama kurang dari 50 tahun. berbeda dengan Jawa dan Maluku yang dijajah sejak zaman VOC, daerah daerah ini justru masih bisa berperang ataupun melakukan tipu muslihat untuk menakuti para penjajah.

1. Aceh 1914
Bermula dari ketidaksukaan Aceh pada kesombongan Belanda, Aceh menyatakan perang pada Belanda.
Wilayah Ini Sulit Dikalahkan Bahkan Dijajah Oleh Belanda
Kesultanan Aceh begitu berjaya pada masa lalu, mereka bertempur Jihad menghadapi penjajah, malahan mereka mengirim utusan untuk Kesultanan Ottoman untuk mengirimkan senjata dan mengirim utusan Amerika Serikat. Mereka pun membantu Kerajaan Batak diselatan untuk mengempur Belanda di Tapanuli.

Sikap patriotisme dan kuatnya ajaran Islam di masyarakat Aceh membuat mereka bisa mengempur Belanda. ditambah lagi dengan kondisi geografis Aceh yang berbukit bukit menambah sulit Belanda untuk mengalahkan Aceh.

Masyarakat yang selalu membantu prajurit Aceh kerajaan untuk menyingkirkan Belanda, sehingga banyak tenaga dan banyak tentara belanda yang mati serta biaya yang sangat mahal untuk mengalahkan Aceh. Aceh dikalahkan pada tahun 1914, dan hanya dijajah 31 tahun, sedangkan perang untuk menaklukan Aceh begitu lama, yaitu 41 tahun.

2. Nias 1914
Wilayah Ini Sulit Dikalahkan Bahkan Dijajah Oleh Belanda
Terisolir di pulau Nias, justru nilai plus bagi suku Nias. Suku yang memiliki kesamaan dengan Dayak atau Batak ini terkenal beringas bagi pendatang yang mencurigakan, itulah sebabnya Nias sulit dikalahkan ditambah prajurit yang gagah berani. Tak tanggung tanggung, perang melawan Nias dijalani selama 90 Tahun, dan takluk di tahun 1914. Hebat ...

3. Bali 1908
Wilayah Ini Sulit Dikalahkan Bahkan Dijajah Oleh Belanda
Pulau Dewata, dan rakyatnya pun mungkin keturunan Dewa. bagaimana tidak, disaat kerajaan kerajaan lain sibuk meluaskan daerahnya (contoh Kesultanan Demak), mereka malah berkerja sama dalam mengalahkan penjajah. Karangasem, Singaraja dan lain lain, semuanya bersatu dalam perang Puputan. Alhasil, 62 tahun dijalani Belanda dalam mengalahkan Bali, prajurit ditambah rakyat bertempur habis habisan.

4. Batak (Tapanuli) 1907
Wilayah Ini Sulit Dikalahkan Bahkan Dijajah Oleh Belanda
Mungkin ini yang kontroversial, disaat kerajaan lain sibuk berperang, mereka justru hidup damai di sekitar Danau Toba. lebih uniknya, mereka membuat "kabar angin" untuk menakuti Belanda, yaitu dengan ritual Kanibal. semenjak kedatangan Misionaris Jerman dan Belanda, mereka jadi tau bahwa itu hanyalah kabar angin yang dibuat untuk menakuti mereka. Alhasil, Pada tahun 1878 mereka mulai bersiap untuk menyerang Tapanuli, prajurit yang tak takut mati ditambah rakyat plus pegunungan yang curam membuat Belanda kewalahan dalam menghadapi Batak. Perang pun diakhiri dengan kemenangan Belanda ditahun 1907.

5. Jambi 1833
Wilayah Ini Sulit Dikalahkan Bahkan Dijajah Oleh Belanda
Walau dijajah lebih dari 100 tahun, tapi setidaknya, Jambi tidak terlalu merasakan penjajahan. Kesultanan ini pun kalah dalam perang Jambi itupun dengan pasukan yang banyak.


Sebenarnya masih banyak daerah lainnya yang sulit dikalahkan Belanda, contohnya Minangkabau dan Banjar, tapi disini ane cuma memberi fakta bahwa tidak semua wilayah Indonesia dijajah selama 350 tahun. sepertinya, sudah saatnya kita merombak kurikulum pelajaran Sejarah kita.

Quote:
Diubah oleh abk97 19-04-2017 08:19
0
116.8K
471
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sejarah & Xenology
Sejarah & Xenology
KASKUS Official
6.5KThread11.1KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.