Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

novelanisAvatar border
TS
novelanis
Anis Sandi Menang Tanda Bangkitnya ORBA
Anis Sandi Menang Tanda Bangkitnya ORBA

Kandidat dari kedua calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta menghadiri acara perayaan 51 tahun Supersemar di Masjid At Tin Jakarta Timur.

Acara perayaan 51 tahun Supersemar pada Sabtu (11/03) itu lebih banyak didatangi oleh para pendukung Anies-Sandi dan dihadiri oleh kedua pasangan calon serta Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Bahkan dalam sambutannya, Titiek Soeharto sengaja menyebut kedatangan mereka, "Di sini juga ada tamu-tamu kehormatan kami. Ada bapaknya anak saya, Pak Prabowo Subianto. Ada Pak Anies Baswedan." Terdengar suara tepuk tangan dan sorakan setelah Titiek menyebut nama Prabowo dan Anies Baswedan.

Respons sebaliknya diterima oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat. Djarot ditolak dan diteriaki oleh para pengunjung saat tiba di Masjid At Tin.

Mengutip media nasional, Djarot diundang oleh Titiek Soeharto dan pergi sebelum acara selesai.

Akankah isu agama makin kuat di putaran dua pilkada Jakarta?

Apa arti kehadiran Agus-Sylvi dan Anies-Sandi di acara Istiqlal 112?

Jokowi-SBY membahas suara pendukung Agus Yudhoyono?

Dukungan keluarga cendana
Tobias Basuki, peneliti dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS) mengatakan kedatangan kandidat dari kedua kubu adalah bentuk formalitas politik atau so w an kepada para tokoh yang dianggap penting.

"Soeharto di luar semua kontroversinya tetap dianggap Bapak Pembangunan," kata Tobias.

Selain itu, kedatangan mereka juga bertujuan mencari dukungan dari keluarga cendana. Dalam hal ini yang lebih diuntungkan, menurut Tobias, adalah kubu Anies-Sandi.

"Kelihatan Cendana itu dengan kelompok-kelompok, walaupun tidak selalu satu arah, tetapi dengan FPI sekarang sudah satu kubu. Dalam konstelasi kekuatan saat ini mereka semua gabung dan Anies ya jelas mau dapat keuntungan banyak dari situ," tutur Tobias.

"Baik dari dukungan dana dari keluarga Cendana plus relasi Gerindra secara lebih luas."

"Tommy Soeharto kan dari dulu juga dengan segala upayanya mau masuk ke pentas politik lagi. Jadi ini konvergensi berbagai kepentingan."

Namun Fahri Hamzah, politikus PKS yang ikut mengusung Anies-Sandi dalam Pilkada DKI ini menolak bahwa kandidatnya memperoleh dukungan dana dari keluarga Cendana.

"Namanya juga keluarga yang pernah berkuasa lebih dari 30 tahun ya, pasti mereka mempunyai akses terhadap kekayaan. Tapi begitu berakhir ya berakhirlah semuanya, dan ini berakhir sudah 20 tahun kan," kilah Fahri.

'Tidak ada kandidat bersih'
Pegiat HAM, Puri Kencana Putri, yang menjabat Wakil Koordinator Kontras (Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan) mengatakan tidak ada satupun dari kedua kandidat yang bersih dari pelanggaran HAM khususnya yang terkait di masa pemerintahan Soeharto.

"Ketika melihat sosok Anies Baswedan yang dulu punya kedekatan terhadap korban tapi hari ini juga didukung oleh Prabowo dan memanfaatkan kedilematisannya itu tanpa ada rasa pakewuh dengan dukungan korban yang dulu."

"Satu sisi juga kandidat yang lain juga belum bisa menunjukkan keberpihakannya terhadap agenda keadilan sosial jadi situasi ini sebenarnya tidak banyak menguntungkan kelompok di level bawah."

"Mau siapapun pemimpinnya, yang didukung oleh mantan jenderal berlumuran darah, figur yang kemudian melakukan tindakan reklamasi situasinya sangat dilematis."

Kebangkitan Orba ?

Kedatangan kandidat dari kedua pasangan juga sempat menimbulkan isu kebangkitan Orde Baru.

Namun Tobias mengatakan tidak ada yang cukup kuat dan solid merepresentasikan kekuasaan masif di Zaman Orba.

"Nostalgia Orba dari tahun 2014 sudah ada sejak kampanye Pilpres. Ini bagian dari lanjutan itu," terang Tobias.

"Dan kebangkitan Orba, siapa yang bisa representasi jadi pertanyaan juga. Apakah Tommy (Soeharto) kah, apakah Prabowo kah? Tapi isu ini sudah ada lama, tapi bukan kebangkitan solid ya. Konstruksi sosial politik Orba akan berkuasa lagi, tidak," jelas Tobias.

Puri juga menampik isu tersebut namun mengkritisi negara yang dianggap lalai menyelesaikan kasus pelanggaran HAM dan korupsi di masa Soeharto.

"Terlepas apa sumbangsihnya Soeharto terhadap Indonesia, tetapi ada kejahatan-kejahatan Soeharto yang tidak diselesaikan oleh negara: korupsi, pelanggaran HAM," kata Puri.

https://www.google.co.id/amp/www.bbc.com/indonesia/amp/indonesia-39249559
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 16 suara
Bagaimana Pendapat Anda?
Setuju
63%
Tidak Setuju
38%
Diubah oleh novelanis 21-04-2017 18:18
0
2.9K
33
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.