KRIMINALITAS.COM, Jakarta – Polisi telah memperpanjang masa penahanan Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam (FUI) Muhammad Al Khaththat selama 40 hari ke depan.

Meski ada desakan dari sejumlah pihak untuk membebaskan yang bersangkutan, Polda Metro Jaya tetap bergeming.

“Hukum itu enggak bisa diintervensi kan. Kalau penyidik itu yang terpenting bawhwa ada pengajuan penahanan itu hak mereka. Nanti akan diperiksa penyidik apakah perlu atau tidak,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono kepada Kriminalitas.com di Jakarta, Jumat (21/4/2017).

(Baca: Penahanan Diperpanjang, Sekjen FUI Masih Menginap di Rutan Brimob)

Argo mengatakan, Al Khaththtat kini dalam kondisi baik di rumah tahanan Brimob. Kendati demikian, Argo mengungkapkan, ada keluhan dari yang bersangkutan karena hanya diberi makan dua kali sehari.

“Negara itu memberikan uang pada tahanan, terbatas juga. Hanya bisa untuk membeli makan siang dan malam, paginya snack,” kata Argo.

Argo menegaskan, meski ada sejumlah pihak yang meminta Sekjen FUI itu dibebaskan, polisi tetap berpegang teguh pada aturan yang berlaku. Menurutnya, sampai saat ini belum ada permintaan penangguhan penahanan.

(Baca juga: Pengacara Sebut Polisi Tak Mau Tunjukkan Surat Penangkapan Sekjen FUI)

Adapun adanya aduan tim pengacara Al Kaththat ke Kompolnas dinilai sebagai aduan yang salah alamat. “Kalau ngajukan penangguhan penahanan itu ke penyidik ya bukan instansi lain,” tutup mantan Kapolres Nunukan ini.

Penahanan Al Khaththtat sudah diperpanjang elama 40 hari sejak tanggal 18 April kemarin. Penahanan murni karena subyektifitas penyidik.

Ketua Tim Pengacara Muslim yang juga anggota Tim Advokasi M Al Khaththath, Achmad Michdan mengatakan, penahanan kliennya terkait indikasi makar merupakan tindakan diskriminatif. Ia mengatakan, kepolisian telah berlaku tidak adil dalam melakukan penegakan hukum.

Ia pun membandingkan penangkapan yang dilakukan Al Khaththath dengan penanganan kasus penistaan agama terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang hingga kini tak juga ditahan, padahal sudah berstatus terdakwa.