Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kabbalah666Avatar border
TS
kabbalah666
Denny JA: Ahok Kalah karena Faktor Prabowo dan Blunder Sembako
TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri dan pemilik Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Denny JA menganalisis tiga faktor penyebab kalahnya pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Purnama-Djarot Saiful dari pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.







LSI Denny JA mengumumkan hasil hitung cepat (quick count) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta yang diselenggarakan Rabu, 19 April 2017. Yakni pasangan Basuki (Ahok)–Djarot mendapat 42,33 persen dan Anies–Sandiaga (57,67 persen).







Baca juga:







Ahok-Djarot Kalah Pilkada DKI, Ini Analisis Pakar Statistik
Peneliti LIPI: Suara Pendukung Agus-Sylvi Berlabuh ke Anies-Sandi
Kekalahan Ahok-Djarot di Luar Perkiraan Tim Sukses







Sejumlah lembaga survei lain juga mencatat kemenangan pasangan Anies-Sandi. Polmark Indonesia mencatat Basuki-Djarot meraih 42,43 persen dan Anies–Sandiaga: 57,57 persen.







Indikator mencatat Basuki–Djarot (42,11 persen) dan Anies–Sandiaga (57,89 persen), SMRC mencatat Basuki–Djarot (41,94 persen) dan Anies–Sandiaga (58,06 persen).







Pada Pilkada DKI Jakarta putaran pertama yang digelar 15 Februari 2017, pasangan Agus – Sylvi mendapatkan suara 937.950 dengan presentasi 17,02 %, pasangan Ahok- Djarot memperoleh 2.364577 dengan presentase 42,99 %, sedangkan pasangan nomor urut 3 Anies –Sandi memperoleh 2.197.33 dengan presentase 39,95 %.







“Dua penyebab kekalahan Ahok-Djarot yaitu blunder sembako dan faktor Prabowo Subianto,” kata Denny JA dalam konferensi pers di kantornya di Jakarta, 19April 2017.

Menurut Denny, pembagian sembako begitu masif dilakukan tim sukses pasangan Ahok-Djarot. Denny menilai masyarakat tidak merespon sembako yang dibagikan itu untuk disenangi.







“Ini blunder elektoral yang menyalahi aturan sehingga banyak mendatangkan pemilih tapi lebih banyak juga yang tidak menyukainya,” katanya.

Faktor kedua, sosok Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra. Denny menjelaskan sosok Prabowo mampu memberikan nilai tambah bagi pasangan Anies-Sandi dalam hal kebangsaan. Selama masa kampanye, Denny melihat sosok Prabowo begitu kuat memberikan dukungan kebangsaan terhadap pasangan Anies - Sandi.







Denny menjelaskan faktor penyebab lainnya adalah keinginan pemilih untuk mengganti gubernur inkumben. Menurutnya, pernyataan Ahok di Kepulauan Seribu merupakan penistaan agama, sehingga pemilih juga tidak ingin dipimpin Gubernur yang menjadi tersangka.

Prabowo Subianto menilai bahwa rakyat Jakarta itu luar biasa. Ia mengaku makin percaya bahwa rakyat memiliki pendirian teguh meski hendak disogok dengan uang dan sembako.







"Ini memberi harapan pada kami," kata Prabowo dalam pidatonya di kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra, Jakarta Selatan, Rabu, 19 April 2017.

Prabowo mengaku diminta untuk menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak yang telah menyumbangkan sembako kepada warga Jakarta, selama putaran kedua Pilkada DKI 2017.







"Jangan bosan (kasih sembako). Jangan hanya untuk pilkada dong. Bagi sembako terus," kata dia diiringi tawa para relawan pendukung pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Dalam satu pekan terakhir menjelang pencoblosan, tim Anies-Sandi menemukan pembagian sembako yang diduga terkait Pilkada DKI di banyak tempat. Menurut kuasa hukum tim Anies-Sandi, Yupen Hadi penyebaran sembako ini dilakukan masif di seluruh wilayah Jakarta termasuk Kepulauan Seribu.

Berdasarkan pemantauan tim Anies-Sandi di lapangan, Yupen mengatakan ada dua pola yang digunakan. Yang pertama adalah pembagian sembako dengan kupon Rp 5000 yang ditukar dengan sembako berisi mie instan, beras, gula, dan minyak goreng. Ada juga pola tanpa kupon dibagikan langsung di setiap titik yang ada di DKI Jakarta.







Simak juga: Panwas Sita Sembako, Jimly: Pasangan Calon Bisa Didiskualifikasi







Menurut Yupen hasil pemantauan oleh timnya, hal ini terjadi di Jakarta Utara yakni di daerah Cilincing dan Kali Baru. Ada temuan juga di Jakarta Timur seperti Kampung Melayu, kawasan Lubang Buaya, Klender, Rawangun, dan Cimanggis. Untuk Jakarta Barat ada temuan di Cengkareng. Jakarta Selatan ada penemuan di Kebayoran Lama.

Yupen juga mengatakan ada fasilitas negara yang diduga digunakan untuk menyimpan logistik yang didistribusikan itu. Rumah dinas negara itu menurut Yupen ada di kompleks DPR RI, Kalibata, Jakarta Selatan.

MURDINSAH | FRISKI RIANA| UWD



https://pilkada.tempo.co/read/news/2...lunder-sembako


boleh aja dia bilang begitu sih sah menurut dia!
kalo menurut gw emang ada shadow team yg tidak berafiliasi kemanapn bantu pasangan no 3 di fase 2
fase 1 tim bayangan ini ternyata bantuin nastak menghajar paslon 1
fase 2 baru tim bayangan ini bantuin paslon 3
perang pilkada dki ini bukan hanya di DKI tp resources di luar DKI dan diluar jawa turut serta emoticon-Ngakak


0
1.7K
17
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.9KThread41.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.