Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mat.ahariAvatar border
TS
mat.ahari
‘Paman Kim’ Pamer Rudal Terbaru ke Paman Sam
‘Paman Kim’ Pamer Rudal Terbaru ke Paman Sam

Nusantara.news – Perayaan Ulang Tahun ke-105 pendiri Korea Utara, Kim Il Sung pada Sabtu (15/4) semula dikhawatirkan bakal dibarengi uji coba nuklir untuk keenam kalinya. Uji nuklir tidak dilakukan, tapi Korea Utara memamerkan dua rudal balistik terbaru dalam sebuah parade militer di hadapan pemimpin mereka, Kim Jong-Un. Pesan yang sangat jelas, menjawab ancaman Paman Sam terhadap negeri itu.

Amerika Serikat dan Korea Utara dalam beberapa pekan ini terus saling unjuk kekuatan persenjataan militer. Berawal dari uji coba rudal yang dilakukan Korea Utara Februari lalu, sebuah rudal balistik diluncurkan dan jatuh di laut Jepang dan masuk di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) negara itu, bertepatan dengan pertemuan pemimpin AS Donald Trump dan PM Jepang Shinzo Abe di resor Mar-a-lago, Florida. AS memprotes keras tindakan Korea Utara dan berjanji akan melindungi negara-negara sekutunya di kawasan itu.

Pada awal Maret AS melakukan penyebaran sistem anti-rudal THAAD (Terminal High Altitude Area) di Seoul untuk melindungi Korea Selatan, sekutu AS yang merupakan negara tetangga Korea Utara. AS juga melakukan latihan militer gabungan besar-besaran dengan Korea Selatan di semenanjung Korea. Aktivitas yang membuat Korea Utara merasa semakin terganggu dan terancam.

Tidak lama berselang, tepatnya pada awal April, Korea Utara kembali mendemonstrasikan rudal balistiknya yang kembali jatuh di laut Jepang. Uji coba dilakukan tepat sehari menjelang pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping pada 6-7 April lalu di Florida. AS merespon keras, sebelumnya, Trump mengatakan akan melakukan tindakan sendiri terhadap Korea Utara jika Cina tidak bisa diajak bekerja sama mengendalikan negara tetangga dan sekaligus sekutunya itu.

Di saat sama, AS melakukan serangan terhadap pemerintah Suriah pada Jumat dini hari (7/4) sebagai balasan atas penggunaan senjata kimia yang diduga dilakukan rezim pemerintah Suriah Bashar Al-Assad beberapa hari sebelumnya. Diduga, serangan ini sekaligus sebagai unjuk kekuatan militer AS untuk memperingatkan Korea Utara bahwa AS bisa menyerang kapan saja.

AS juga menggeser sekelompok kapal penyerang, termasuk salah satunya kapal induk bertenaga nuklir Carl Vinson, dari Laut Cina Selatan ke semenanjung Korea sebagai sinyal bahwa AS siap menyerang Korea Utara kapan saja. Korea Utara tidak gentar dengan semua itu, melalui kementerian luar negeri, Kim Jong-Un menyatakan siap perang dengan AS bahkan mengancam akan menggunakan senjata nuklir jika AS terus mengancam.

Desas-desus di kalangan wartawan yang diundang ke Korea Utara untuk meliput acara peringatan ke-105 tahun pendiri Korea Utara, Kim Il Sung, pada Sabtu (15/4), rezim Kim Jong-Un bakal melakukan uji coba nuklir yang keenam. AS tiba-tiba menjatuhkan GBU 43/B, bom non-nuklir dengan daya ledak tinggi, yang dijuluki sebagai induk dari segala bom (Mother of All Bombs/MOAB) di wilayah Afganistan, tepat dua hari menjelang perayaan di Korea Utara. Meski targetnya adalah kelompok ISIS di Afganistan, tapi diduga penggunaan MOAB juga untuk membuat efek psikologis bagi musuh-musuh Paman Sam, termasuk Korea Utara agar menjadi takut.

Tapi apakah Korea Utara takut? SUMBER ...
sebelahblog
anasabila
anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
2.4K
11
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.4KThread11.3KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.