l4d13putAvatar border
TS
l4d13put
Perkenalkan! Ini AR Baswedan, Negarawan Sarat Jasa sang Kakek Anies Baswedan
Perkenalkan! Ini AR Baswedan, Negarawan Sarat Jasa sang Kakek Anies Baswedan


Jum'at, 7 April 2017 - 15:47 wib


Abdurrahman "AR" Baswedan (kanan) saat ikut delegasi RI dalam mendulang pengakuan pertama RI dari Mesir (Foto: Wikipedia)

JAKARTA – Beberapa waktu lalu seorang senias muda yang diketahui simpatisan pasangan calon (paslon) petahana Pilkada DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, pernah kirim “tweet jahat” di dunia maya.

Kicauan yang cenderung mengolok-olok nama keluarga cagub lainnya Anies Baswedan. Dalam kicauannya di akun @jokoanwar, sang sineas menuliskan: “Bus apa yang DP-nya 0 persen? Bus wedan Anies.,”

Entah apa yang ada dalam pikirannya mencela nama keluarga Baswedan. Kalaupun tidak suka akan sosok Anies-nya, setidaknya dia tak harus mencela karena mungkin masih kurang belajar sejarah.

Pasalnya ada nama “Baswedan” lainnya yang ikut punya saham atas berdirinya republik ini. Siapa lagi kalau bukan Abdurrahman (AR) Baswedan. Kalau mau tahu lagi, ya benar bahwa AR Baswedan adalah kakek dari Anies Baswedan.




Figur AR Baswedan termasuk lengkap. Beliau tokoh pergerakan, sastrawan, budayawan, wartawan, hingga diplomat.

AR Baswedan walau berdarah Arab, tapi beliau asli kelahiran Surabaya pada 9 September 1908. Didikan ayahnya mengarahkan karakter AR Baswedan yang tidak eksklusif, melainkan fleksibel bergaul dengan siapa saja.

Sempat menikah dengan seorang wanita yang bernama Sjaichun sebelumnya, meski harus menduda pada 1948 karena istrinya meninggal akibat penyakit malaria. Dua tahun berselang, AR Baswedan menikah lagi dengan Barkah Ganis yang memberinya 11 anak dan kini 45 cucu, termasuk Anies Baswedan.

Saat Indonesia belum merdeka, pada medio 1930-an, AR Baswedan sudah berani menegaskan keindonesiaannya. Pada sebuah surat kabar Matahari 1 Agustus 1934, bahkan muncul fotonya yang tengah mengenakan beskap dan blangkon, serta menyerukan kaum peranakan Arab untuk membantu perjuangan Indonesia.

Unik karena pada masa kecil di jenjang SMP, Anies Baswedan juga pernah berfoto mengenakan beskap dan blangkon untuk juga menegaskan keindonesiaannya.

Fakta lainnya tentang AR Baswedan, beliau juga mengenyam karier jurnalistik setelah belajar dari Liem Koen Hian. Seorang Tionghoa pendiri Koran Sin Tit Po, di mana di koran harian itu juga AR Baswedan memulai karier wartawannya.

AR Baswedan juga pernah tercatat masuk sebagai satu dari sekian anggota Badan Penyelidik Usaha dan Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Pasca-merdeka, AR Baswedan diikutkan H Agus Salim untuk “tur” ke Timur Tengah, hingga RI mendapat pengakuan de facto dan de jure pertama dari Mesir.

Fakta berikutnya, AR Baswedan pernah masuk sebagai anggota Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BP KNIP), anggota parlemen, dewan konstituante, hingga menjadi Wakil Menteri Muda Penerangan di kabinet Perdana Menteri Sutan Sjahrir.

Sosoknya yang sederhana membuat kehidupannya ‘pas-pasan’. Sampai wafat pun, AR Baswedan tercatat tak pernah punya properti rumah pribadi. Satu-satunya harta yang terbilang ‘wah’, hanya sebuah mobil tua yang merupakan hadiah dari Adam Malik saat menjabat Wakil Presiden RI.

AR Baswedan wafat pada 16 Maret 1986, tak lama setelah merampungkan naskah otobiografinya. Sesuai wasiat, beliau tak mau dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, melainkan di TPU Tanah Kusir bersama sejumlah tokoh perjuangan yang menolak disemayamkan di Kalibata.

Warisannya tidak ada rumah, juga tidak bergelimang harta. Hanya 5 ribu koleksi buku yang diwasiatkannya untuk dijadikan perpustakaan. Lantas bagaimana Anies Baswedan mengenang Datuk Mang – sapaannya untuk sang kakek?

Dalam sebuah kesempatan saat berada di Posko Pemenanga Anies-Sandi di Menteng, Jakarta Pusat pada 24 Maret 2017, Anies menuturkan bahwa dia sering dimintai mengetik surat atau artikel balasan sang kakek untuk teman-temannya, sejak kelas III Sekolah Dasar.

"Kakek saya sedang memberitahu, surat yang dikirim oleh teman-temannya banyak yang salah dalam pengetikannya. Melalui tulisan saya sebagai perbaikan kosa kata dari surat yang diterima oleh kakek," tutur Anies.

“Kakek orangnya ramah sama siapa saja. Makanya rumah selalu ramai. Kalau berdiskusi itu juga pasti lama (dengan teman-temannya),” tandas Anies.

Sumber Berita

=========================================================

Komen TS

Ga salah lagi jika seluruh warga DKI Jakarta yang cerdas memilih bapak Anies-Sandi
0
4.2K
45
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.2KThread40.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.