Ketua Masyarakat Muslim Tionghoa Mohamad Jusuf Hamka mengancam akan mengambil langkah sendiri apabila Polda Metro Jaya tidak memproses hukum Steven Hadisuryo Sulistiyo, anak seorang pengusaha yang diduga telah menyebarkan kebencian dan SARA.

“Dengan keluarnya kata semacam ini terluka hati kita, kami meminta pemerintah untuk mengambil tindakan, kalau tidak muslim Tionghoa akan mengambil langkah sendiri,” ujarnya didampingi pengacara Elza Syarief dan Farhat Abbas di kawasan Menteng, Jakpus, Minggu (16/4/2017) malam.

“Seharusnya, tanpa ada laporan pemerintah bisa proaktif, karena ini tentunya sangat sensitif di Indonesia,” lanjutnya.

Dalam kesempatan tersebut turut hadir Wakil Bupati Lombok Utara Syarifuddin, Wakil Bupati Lombok Tengah Fahtul Bahri dan anggota DPR RI Willgo Zainal.

Kepada awak media, ia mengungkapkan, sejak puluhan tahun lalu, ia telah bersusah payah agar warga Cina keturunan Tionghoa mendapat tempat di Indonesia. Namun, ia menilai dengan adanya perbuatan Steven usahanya tersebut seolah dirusak.

“Saya sangat sedih, sudah puluhan tahun saya rajut kemerdekaan. Hanya gara-gara satu orang yang sombong memperlakukan Gubernur NTB seperti ini tercoreng. Seharusnya, pemerintah mencabut kewarganegaraannya,” pintanya.

Sejak dahulu, Hamka mengatakan, dirinya tidak pernah memaki-maki orang pribumi, dan menghormati semua suku dan keragaman yang ada di tanah air.

Sebelumnya, Mohamad Jusuf Hamka melaporkan Steven Hadisuryo Sulistiyo ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya, pada Jumat (14/4/2017) malam. Laporan diterima dengan nomor TBL/1873/IV/2017/PMJ Ditreskrimum.

Kasus tersebut bermula saat Steven memaki-maki Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Madji, pada Minggu (9/4/2017) di Bandara Changie Singapura.

Sumur Tiban



Lebih baik serahkan dirimu ya akhi

Daripada disamperin Faisal Husein Wong



Nanti Kelar lo tong