n4z1Avatar border
TS
n4z1
Saat Natsir dan DN Aidit berdebat sampai mau lempar kursi
Saat Natsir dan DN Aidit berdebat sampai mau lempar kursi


Merdeka.com - Debat putaran terakhir jelang pemilihan gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta usai sudah. Pasangan Basuki Tjahaja Purnama- Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan- Sandiaga Uno telah memaparkan aneka program unggulan mereka untuk masyarakat Jakarta. Tinggal menunggu nanti siapa yang akan dipilih warga tanggal 19 April mendatang.

Soal debat, ada kisah menarik dulu di Konstituante. Lembaga pengganti sementara DPR RI di era tahun 1950an.

Ada dua politikus yang paling sering berdebat di sidang. Pertama adalah Mohammad Natsir, Ketua Partai Masyumi yang selalu menyampaikan ide-ide pemerintahan berdasarkan Agama Islam. Lawannya adalah Dipa Nusantara Aidit, Ketua Comite Central Partai Komunis Indonesia.

Keduanya sama kerasnya jika berdebat. Dalam sebuah sidang, wajah Natsir dan Aidit sama-sama sudah memerah. Hadirin yang hadir menggambarkan hampir saja bangku melayang jika sidang tak diskors.

Ketika jeda sidang itulah Aidit beranjak membuat kopi dua cangkir. Satu cangkir diberikannya pada Natsir. Lawan debatnya yang tadi hampir saling lempar kursi.

Aidit menanyakan kabar istri Natsir yang sakit. Keduanya berbincang dengan akrab. Tak ada kata-kata kasar atau permusuhan di antara mereka.


Ketika sidang dimulai, mereka kembali berdebat keras. Masing masing kembali menyampaikan argumennya dengan ideologi yang mereka yakini.

Namun berkali-kali pula Natsir pulang dibonceng sepeda oleh Aidit. Kebetulan rumah mereka tak berjauhan.

"Berdebat boleh keras, tapi tak boleh kasar," pesan Natsir.

Tak cuma dengan Aidit, begitu pula hubungan Natsir dengan Ignatius Joseph Kasimo, Ketua Partai Katolik Indonesia.

Jika Natsir selalu berbicara mengutip Alquran, maka IJ Kasimo selalu menggunakan Alkitab. Keduanya selalu berdebat di Konstituante. Di luar itu, mereka sahabat.

IJ Kasimo berpendapat kepentingan rakyat adalah hal utama dalam politik. Natsir mencontohkan bagaimana teladan memimpin dengan sederhana dan antikorupsi.


Semoga semangat mereka bisa ditiru oleh politikus saat ini.
Reporter : Ramadhian Fadillah
https://www.merdeka.com/peristiwa/sa...par-kursi.html
=================

Masyumi dan PKI, 2 kutub yang sangat berseberangan, tetapi 2 pimpinan tertingginya ternyata punya hati dan akal sebagai manusia. Bermusuhan saat berdebat, tetap bersahabat saat turun dari mimbar.

Mungkin mereka bisa seperti ini karena saat itu belum ada sosial media, belum ada saluran buat mencaci maki kecuali di forum debat atau diskusi.

Dahulu, usia 16-18tahun adalah pemuda, sudah ikut pergerakan nasional, ikut berjuang, turun buat berorasi. Tapi saat ini usia 16-18tahun adalah usia anak-anak. emoticon-Big GrinBenar-benar pengkerdilan makna usia progresif.

Manusia itu tempat salah. Sebagai manusia, Muhammad Natsir dan Dipa Nusantara Aidit adalah contoh tokoh-tokoh poilitik masa lalu yang turut dalam pusaran arus pergerakan, dimana salah dan benar kadang diukur dari kepentingan politik saat itu. Sekarang menjadi kawan, maka besok menjadi lawan. Terlepas dari salah dan benarnya kedua tokoh itu bagi perjuangan bangsa Indonesia membentuk Indonesia Raya yang kuat, mereka memberi kita sebuah pelajaran berarti, bahwa meskipun isi kepala kita berbeda, hati harus tetap dikedepankan.

Ideologi adalah sumber perdebatan yang tak berujung. Tetapi program adalah buah dari pemikiran. Pemikiran yang dirangkum dalam sebuah program, yang nantinya akan diapresiasikan secara luas kepada orang lain.
Berbeda dengan ideologi yang bisa diperdebatkan tak putus seminggu siang malam, maka program itu berujung. Dimana ujungnya? Pemaparan. Bagaimana sebuah program tak bisa dipaparkan tapi akan diimplementasikan kepada orang lain?

Dengan ideologi, orang bisa saling bunuh. Dengan ideologi, sebuah bangsa bisa berperang dengan bangsa lain.
Lantas, dalam Pilkada Jakarta ini, yang bertempur itu, ideologi ataukah program?

Kalau Ideologi, Indonesia Raya tidak butuh ideologi lain sampai saat ini, bahkan mungkin sampai 100tahun mendatang. Kita sudah cukup punya Pancasila, dimana setiap orang punya hak yang sama, dijamin UU, Bahkan sekelompok orang yang ingin menghilangkan Pancasila dan mengganti ideologi negara saja masih diberikan waktu buat berdemo. Sekelompok orang intoleran saja masih diberi ruang untuk mengeluarkan suaranya. Hanya di negara Pancasila! Jadi, sangat-sangat bodoh jika masih saja ada orang atau sekelompok orang yang selalu memaksakan pendapatnya untuk mengganti ideologi bangsa dan negara dengan mendompleng Pilkada DKI Jakarta. Lebih bodoh lagi adalah manusia-manusia yang merangkul dan memberi ruang bagi para pendengki, Kaum Bani Dengkuler untuk mengeruk keuntungan sesaat, menghiba-hiba dukungan dengan bermain-main pada bahaya kedepan. Bukan hanya bagi Jakarta, tetapi bagi Indonesia! Tolol!!!

Kalau di Pilkada DKI Jakarta ini yang berperang adalah program, maka buat program yang nyata, bukan program tipu-tipu. Buat janji yang realistis, bukan umbar janji manis hanya demi meraih suara pendukung. Semua orang perlu uang, tetapi bukan berarti program tipu-tipu sebar uang menjadi program andalan. Itu membodohi masyarakat!

Kalau di Pilkada DKI jakarta ini yang bertempur adalah adu program, lantas buat apa pengerahan massa dari luar Jakarta? Hei! Ini acara hajatnya orang Jakarta. Kalian yang diluar Jakarta diam sajalah! Tak usahlah kalian ikut campur. Baik buruknya hasil Pilkada Jakarta itu yang bakal menikmati adalah warga Jakarta, bukan kalian! Urusan hukum dan keamanan, kita punya POLRI dan TNI. Jangan kalian anggap enteng mereka. Tak usahlah kalian bikin gara-gara, nanti giliran kena gas air mata, kalian meraung-raung lagi seperti kena ranjau. Jangan lagi bikin surat-surat wasiat kalau kena gas air mata saja kalian mengeluarkan sumpah serapah! Tak usah kalian pakai TPS-TPS di Jakarta buat Tamasya. Tak kurang banyaknya Taman Wisata buat kalian yang mau datang ke Jakarta. Kalau perlu, kumpullah kalian di Ragunan sana. Murah meriah, tak akan bikin jebol kantong kalian. Jangan ganggu pesta rakyat Jakarta. Jangan recoki pekerjaan TNI-POLRI.

Ingat!!!
Orang yang bernama Muhammad Natsir dan Dipa Nusantara Aidit itu adalah musuh dalam arti musuh yang sebenar-benarnya. Dengan ideologi yang jauh berbeda saja mereka masih bisa bertutur kata baik, bersahabat.
Mengapa untuk adu program saja kalian perlu pengerahan massa dari luar jakarta? Takut kalah? Mau mengintimidasi? atau mau berhubungan intim macam di Hotel Dharmawangsa itu?

Bertobatlah kalian, jangan ikuti hawa nafsu amarah Kaum Bani Dengkuler yang terbiasa bodoh tapi nyolot.

emoticon-Cool

Klarifikasi :


Buat ente2 yang otaknya 2D, yang menganggap bahwa TS adalah Pro Aidit, disini ane mau ngelurusin otak ente biar rada lurus. Juga kepada lu-lu yang menganggap bahwa ini hanyalah karangan bebas, bahwa kedua tokoh itu memang bermusuhan lahir dan bathin, tak ada keakraban sama sekali diluar forum, ini ane bawa sedikit oleh-oleh link biar lu semua bisa baca-baca. Saran gw, jadi manusia jangan seperti katak dalam tempurung, membaca sejarah hanya membaca yang disukai, hanya membaca tokoh yang digandrungi.

Ingat, internet hadir untuk memberi wawasan yang luas, jadi manfaatkan sebaik-baiknya buat kebaikan diri sendiri. Internet jangan hanya dimanfaatkan untuk menyebar fitnah, baru bisa bikin status di FB, lantas jingkrak-jingkrak di like orang lain. Atau baru bisa Like, Aamiin dan Share lantas merasa udah seperti Cyber Army.

emoticon-Cool

Ini link-link yang bisa buat bahan referensi :

http://beningpost.com/read/8022/kemb...pendiri-bangsa
https://www.harianpublik.com/kisah-p...r-leimena.html
https://groups.google.com/forum/#!to...et/2QVecLpe4h4
http://www.ikromzzzt.xyz/2017/02/kis...pki-kisah.html
[url]S E N S O Rpituluikminang/docs/natsir_-_politik_santun_di_antara_d[/url]
http://pustakadigital-buyanatsir.blo...unsarkoro.html
http://www.riauonline.co.id/riau/kot...simo-dan-aidit

emoticon-Traveller
Diubah oleh n4z1 14-04-2017 18:08
0
15K
153
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.2KThread40.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.