Asisten digital pribadi berbasis Artificial Intelligence(AI) yang disematkan di smartphone memang telah menjadi elemen penting. Siri dari Apple, Assistant besutan Google, Cortana bikinan Microsoft, Jarvis dari Facebook, Alexa milik Amazon, hingga pendatang baru Bixby dari Samsung.

Sesuai namanya, asiten digital pribadi ini siap siaga melakukan pekerjaan yang diminta oleh agan kapan pun dan di mana pun melalui perintah suara.

1 Dari 4 Pengguna Smartphone Berkhayal Bisa Pacaran Sama Asisten Digital?
Film 'Her' Jadi Nyata?

Film-Her-Jadi-Nyata



Saat ini, kemampuan mereka memang masih punya banyak batasan. Namun, bukan tidak mungkin di masa depan agan bisa ngobrol dengan asiten digital seperti film 'Her'. agan sudah nonton film 'Her' belum? Kalau belum, wajib nonton dan di bawah ini Jaka kasih lihat cuplikannya.

Her adalah film science-fiction yang ditulis, disutradarai, dan diproduksi oleh Spike Jonze. Film ini menceritakan seorang pria yang mengembangkan hubungan dengan asisten digital pribadi yang disebut Samantha yang disuarakan oleh Scarlett Johansson.

26 Persen Pengguna Berfantasi Seks Terhadap Asisten Digital


Sebuah studi terhadap lebih dari seribu pengguna asisten digital pribadi menemukan bahwa 26 persen, mereka memiliki fantasi seks terhadap suara dari asisten digital. Tidak jelas apa fantasai seks tersebut, tapi jelas bahwa apa yang digambarkan di film 'Her' mungkin bisa jadi kenyataan.

Penelitian bertajuk 'Speak Easy' ini berdasarkan tanggapan lebih dari 1.000 pemilik smartphone di Inggris. Dengan rentang usia 18 ke atas dan 100 orang pemilik Amazon Echo. Sayangnya tidak dijelaskan berapa persen dari responden adalah laki-laki dan perempuan.

37 Persen Jatuh Cinta dan Berharap Dia Nyata



Studi ini juga menemukan bahwa 37 persen dari pengguna digital asisten 'jatuh cinta dengan suaranya, sehingga mereka berharap dia itu nyata'.

Hubungan antara manusia dan asisten digital berbasis kecerdasan buatan ini pun bisa semakin kuat di tahun-tahun mendatang.

Lantaran, berbagai teknologi raksasa seperti Apple, Amazon, Facebook, Google, dan Microsoft menghabiskan ratusan juta untuk membuat asisten suara mereka seperti manusia.

Asisten Digital Pribadi Selalu Cenderung Perempuan


Selayaknya asisten di dunia nyata, asisten digital juga cenderung memilih karakter perempuan. Mereka fokus pada suara perempuan dan nama perempuan, mungkin hal ini untuk membuat mereka lebih menarik bagi anak muda.

Dikutip dari Business Insider, asisten digital ini diharapkan untuk mulai mengambil peran yang lebih menonjol dalam kehidupan masyarakat. Hampir sepertiga dari responden survei mengatakan mereka senang dengan masa depan di mana asisten digital bisa menyediakan apa yang mereka butuhkan, mengambil tindakan atau memberi saran.

Penelitian juga menunjukkan bahwa 88 persen dari pengguna smartphone di Inggris, telah menggunakan teknologi asisten digital atau akan mempertimbangkan melakukannya di masa depan.

Akhir Kata

Di Indonesia sendiri, asisten digital masih terkendala dengan hambatan bahasa. Kebanyakan mereka masih berbahasa Inggris, kalaupun bisa bahasa Indonesia tapi kemampuannya masih sangat terbatas.

Masih butuh waktu untuk proses berkembang, tapi masa depan tersebut benar-benar sudah di depan mata. Bagaimana dengan pendapat agan?

Sumber