- Beranda
- Berita dan Politik
AHY ‘The Next Leader’ Gerilya Demokrat
...
TS
novitawindi
AHY ‘The Next Leader’ Gerilya Demokrat

Saat ini nyaris tidak ada partai politik yang memperhatikan rakyat. Wajar saja, pemilihan umum masih lama. Mungkin belum saatnya mereka turun melihat konstituen, untuk kemudian bagi-bagi baju atau amplop. Mereka lebih mementingkan berebut kekuasaan, seperti di Pilkada DKI Jakarta ataupun di lembaga negara seperti Dewan Perwakilan Daerah. Walau namanya DPD, yang mewakili rakyat di daerah, tapi tetap saja saat ini mereka sudah disusupi orang-orang dari partai politik. Apalagi, ketua terpilihnya, Oesman Sapta Odang merupakan ketua umum Partai Hanura. Mungkinkah para senator ini akan lebih memperjuangkan aspirasi rakyat ketimbang keinginan parpolnya? Mustahil.
Sikap yang berbeda ditunjukkan Partai Demokrat. Saat yang lain tidak lagi memperhatikan rakyat, mereka melakukan safari keliling nusantara untuk melihat dari dekat bagaimana kondisi masyarakat. Perhatian yang kurang mereka dapatkan, terutama dari parpol koalisi pemerintah, yang hanya selalu sibuk menjilat penguasa, demi langgengnya kekuasaan mereka.
Apalagi, parpol yang mengusung embel-embel partai wong cilik, saat rakyat kecil menjerit karena bahan bakar minyak (BBM) naik, mereka diam. Kala subsidi tarif dasar listrik (TDL) dicabut, mereka pura-pura tidak tahu. Paling parah, saat puluhan petani Kendeng, Jawa Tengah, berunjukrasa di Istana Merdeka dengan menyemen kedua kaki, lantaran telah merasa dizolimi oleh kader PDI Perjuangan, bahkan sampai ada yang meninggal dunia, partai ini malah berlagak tuli. Tidak ada lagi aksi protes, tiada lagi tetesan air mata, untuk membela kaum marginal.
Sementara Demokrat terus berbenah. Parpol besutan Susilo Bambang Yudhoyono ini tengah menggeliat. Dengan dikomandoi Sekjen Hinca Pandjaitan, parpol ini melakukan pembenahan strukturnya di daerah. Parpol besar ini memang sempat didera hukuman dari rakyat, karena sejumlah kadernya terlibat kasus korupsi dan saat ini sudah dipidana akibat perbuatan buruk mereka. Dari peringkat pertama pemenang Pemilu 2009, parpol ini tergeser ke urutan ketujuh pada Pemilu 2014.
Namun, Demokrat berusaha menebus semua itu. Para koruptor itu juga telah lebih dahulu didepak. SBY tak pernah toleran terhadap perbuatan korup. Siapapun yang melanggar pakta integritas, tidak mengindahkan AD/ART partai, dan melanggar aturan hukum, tidak akan dibela, apalagi dipertahankan. Bukan sifat SBY jika mengintervensi proses hukum. Baginya, koruptor tempatnya di penjara, bukan di Demokrat.
Buktinya sudah terpapar jelas. Mantan ketua umumnya sekalipun, Anas Urbaningrum, ditangkap KPK karena korupsi, SBY tak pernah campur tangan. Padahal dia seorang presiden kala itu. Pemimpin tertinggi di negara ini. Jauh beda dengan pimpinan saat ini, yang saat kroninya tersandung kasus hukum, malah mati-matian membela, mengintervensi hukum, bahkan aturan perundang-undangan sekalipun rela dilanggar demi memuluskan ambisi dan syahwat politik rekannya itu.
AHY Gerilya Demokrat
Ada satu yang menarik dari safari nusantara Demokrat ini, yakni rencana keterlibatan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama sejumlah rekan-rekan mudanya, dalam keliling Indonesia. Kabarnya, mantan kandidat Gubernur Ibukota ini bakal hadir di Kepulauan Batam pada 19 April 2017 mendatang. Kehadirannya diyakini akan memberikan semangat baru bagi kader partai berlambang bintang mercy ini. Semangat perubahan, semangat regenerasi, dan semangat pembaruan, itulah kesan yang mungkin akan diberikan. Tidak bisa dipungkiri, sosok AHY saat ini sudah menjadi teladan dengan menginspirasi anak muda untuk terus semangat dan berkarya.
Meski belum menyatakan bergabung sebagai kader, namun banyak yang berharap AHY yang dijuluki “The Next Leader” ini ikut membawa panji-panji Demokrat, terutama masyarakat muda di daerah. AHY memang sosok yang fenomenal. Ia muda, bersih, cerdas, tegas dan santun dalam berpolitik. Ia bisa menjadi daya tarik bagi generasi muda untuk ikut dalam partai politik, guna membangun demokrasi yang baik di negara ini. Strategi kampanyenya juga mendobrak cara-cara konvensional, yakni bergerilya untuk mendengarkan aspirasi rakyat. Cara inilah yang tengah ditularkan ke Demokrat.
Kematangan AHY dalam berpolitik sudah ia tunjukkan dalam Pilkada DKI Jakarta. Belum sehari setelah pemilihan, ia secara kesatria dan lapang dada mengakui kekalahannya dan memberi selamat kepada kedua pesaingnya. Meski kontestasi berjalan keras, dengan bermacam fitnah dan serangan dilancarkan kepada dia dan keluarga, bahkan juga terhadap putrinya, tapi AHY tetap menghormati lawan-lawan politiknya.
Sikap kematangan yang diperlihatkan AHY dipuji banyak orang. Baik mereka yang selama ini netral di pilkada, maupun pihak-pihak pendukung kandidat pesaing. Mereka semua angkat topi dan salutnya. Jiwa besarnya merupakan aset yang sangat berharga bagi bangsa dan teladan bagi para politikus di negara ini. Maju terus AHY. Bersamamu Demokrat akan kembali berjaya di negeri ini. Rakyat sudah sangat merindukan pemimpin yang benar-benar peduli kepada mereka, bukan hanya pencitraan, bukan hanya sekedar label partai wong cilik, tetapi pemimpin yang mau mengerti keluhan dan keinginan mereka. Darmabhaktimu akan selalu dibutuhkan rakyat dan negara ini, AHY!
ts thought: Meneruskan sebelumnya saya pernah buat thread mengenai siapa penguasa PDI-P, kalo saat ini saya sendiri tertarik bgmn PD sbg partai yg sedang berbenah terlihat bermain strategi politik yg baik. Anak SBY tidak secara langsung masuk partai, tp skrg saya melihat ada perubahan gaya mem-branding AHY lewat PD jg,, patut dinantikan bgmn kiprah AHY selanjutnyaaaaaa... Happy Weekend Gan...

sumber link: http://politiktoday.com/geliat-demok...y-next-leader/
Diubah oleh novitawindi 07-04-2017 22:31
0
2.3K
27
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
691.5KThread•56.8KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya