5 Pola Pikir Atasan yang Sudah Ketinggalan Jaman

Beranda

...

The Lounge
5 Pola Pikir Atasan yang Sudah Ketinggalan Jaman

valeriri

04-04-2017 04:33

5 Pola Pikir Atasan yang Sudah Ketinggalan Jaman

Sosok pemimpin yang ideal di mata setiap karyawan mungkin berbeda-beda. Akan tetapi, satu hal yang pasti adalah bahwa setiap pemimpin mestinya layak menjadi panutan. Meskipun di era startup sekarang “bos muda” kerap dianggap sebagai bos idaman, bukan berarti secara mutlak merekalah sosok pemimpin yang wajib dimiliki setiap perusahaan.

Berapapun usia seorang atasan, serta di industri manapun dia bekerja, kalau dia masih berpegang teguh pada pola pikir kuno yang sewenang-wenang, tak akan ada karyawan yang respek! Jangankan memotivasi, sikapnya justru bikin semangat karyawan makin turun. Nah, berikut ini lima pola pikir atasan yang sudah ketinggalan jaman:

Quote:

"Bawahan selalu salah, atasan selalu benar"

Tipe atasan dengan pola pikir seperti ini biasanya selalu defensif kalau ada orang lain yang pendapatnya berseberangan. Sekalipun bawahannya benar, dia pasti ogah mengakui secara terang-terangan. Coba saja Agan bayangkan, apa pantas jika seorang pemimpin rela mengorbankan perusahaan demi gengsi?

Quote:

"Tugas atasan hanyalah memberi perintah"

Bagi atasan ini, yang penting buatnya hanyalah memerintah bawahan, sementara dia tidak mau tahu dengan hal lain yang tak kalah penting, seperti kenyamanan karyawan, kesehatan karyawan, dsb. Pokoknya apapun yang terjadi, semua harus berjalan sesuai keinginannya. Tak peduli meski karyawannya kehilangan kehidupan sosial dan kehidupan pribadi yang layak di luar kantor.

Quote:

"Atasan dan bawahan tidak bisa berteman"

Anggapan bahwa atasan dan bawahan tidak bisa berteman sudah ketinggalan jaman. Apalagi sekarang dunia kerja sudah didominasi oleh generasi milenial yang menginginkan sosok atasan yang mau merangkul bawahan. Tanpa adanya gap antara keduanya, karyawan pasti terpacu untuk lebih giat bekerja.

Quote:

"Perusahaan berhasil berkat hasil jerih payah atasan"

Keberadaan pemimpin memang berarti besar buat perusahaan. Tapiii, tanpa peran serta bawahan pun segala pencapaian perusahaan akan mustahil terwujud. Keberhasilan perusahaan adalah keberhasilan bersama. So, tidak etis kalau cuma satu orang yang mengakui hasil jerih payah seluruh anggota tim.

Quote:

"Aturan perusahaan tidak berlaku untuk atasan"

Karena merasa punya kedudukan tinggi, ada kalanya seorang atasan berbuat seenaknya. Terhadap bawahan yang melanggar aturan mereka galak, sementara mereka sendiri sering menyepelekan. Misalnya, selalu datang siang atau tidak pakai seragam kantor. (Bos Agan seperti ini?)

Atasan yang bersikap idealis sebenarnya tidak dilarang. Tapi, yang dilarang itu kalau pola pikirnya sampai merugikan karyawan, bahkan perusahaan yang dia pimpin. Jaman sekarang para karyawan sudah semakin pintar kok. Mereka bisa menilai gaya kepemimpinan seperti apa yang patut dipertahankan. Apalagi dengan adanya situs-situs seperti ini, orang-orang kantoran kayak kita bisa lebih selektif dalam memilih tempat kerja, Gan.

Quote:

Nah, bagaimana dengan atasan Agan di kantor? Apakah masih punya pola pikir kuno seperti di atas? Atau justru dia adalah sosok bos yang asyik dan pengertian sama para bawahan?