Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

komunitasjalan2Avatar border
TS
komunitasjalan2
WISATA RELIGI DI TANAH BATAK : KEBHINEKAAN YANG KAYA PESONA
Horas !!!

Siapa tak kenal ungkapan tersebut. Horas menjadi ungkapan salam yang biasa diucapkan oleh orang Sumatera Utara yang terkenal dengan suku Batak nya. Tapi tentunya kali ini saya tidak akan membahas soal kata ‘Horas’, melainkan tentang tanah Batak yang beragam, tidak hanya budaya tapi juga agama.

Ya, di Provinsi berpenduduk hampir 13 juta jiwa tersebut memiliki kebhinekaan agama yang cukup menonjol. Berdasarkan data terakhir, sekitar 66% Penduduk Sumatera Utara beragama Islam, 31% Kristen, 2% lebih Buddha, Hindu menempati 0,11 %, dan sisanya beragama atau keyakinan lain.

Dan jika membahas agama, maka tak bisa dipisahkan pula dari tempat ibadahnya. Seringkali, wisatawan menggemari kunjungan ke berbagai tempat ibadah atau biasa dikenal dengan wisata religi, termasuklah ketika kalian mengunjungi Sumatera Utara. Kalian bisa menyempatkan diri untuk mengunjungi berbagai tempat ibadah berbagai agama. Tentunya tempat-tempat ibadah tersebut bukan seperti pada umumnya melainkan memang memiliki daya tarik wisata.

Lantas apa dan dimana sajakah tempat-tempat yang bisa kalian pilih untuk berwisata religi tersebut?


Masjid Raya Al-Mashun Jadi Landmark Kota Medan Yang Tak Boleh Dilewatkan Begitu Saja
WISATA RELIGI DI TANAH BATAK : KEBHINEKAAN YANG KAYA PESONA

Jika melihat gambar di atas, dapat saya pastikan kalau sebagian besar diantara kalian tahu dimana bangunan suci satu ini. Ya, Masjid yang berada di Pusat Kota Medan ini memang sudah terkenal seantero negeri. Namun mungkin masih banyak yang belum tahu kalau nama asli Masjid tersebut ialah Masjid Raya Al-Mashun.

Menarik perhatian. Masjid ini memang sudah sangat menarik dari segi arsitektural bangunannya. Perpaduan beberapa unsur gaya arsitektur dipercaya melekat pada masjid ini yaitu gaya Timur Tengah, India, dan Spanyol. Perpaduan inilah yang membuatnya berbeda.

Jika dilihat dari denahnya, maka pola dasar masjid ini berbentuk segi delapan tak sama sisi. Terdapat 4 sisi pendek dan 4 sisi panjang yang saling berhadapan. Pola ini jugalah yang akhirnya akan membuat pengalaman berbeda bagi siapa saja yang masuk ke dalam masjid dan mengitari tiap lorongnya. Seirama dengan pola tersebut, kubah masjid pun berbeda dari umumnya, dimana terdapat 1 kubah utama di bagian tengah, serta 4 kubah yang berada di masing-masing sisi pendek.

Arsitekturnya menjadi semakin antik dengan sentuhan kayu berpadu kaca patri di jendela-jendela ruang utama. Lukisan yang menghiasi dinding-dinding dengan pola bunga dan tumbuhan juga tak kalah menarik perhatian.

Bagaimana? Memang menarik bukan untuk mengunjungi masjid yang berdiri sejak tahun 1909 ini?


Ini Gereja Atau Kuil India ya? Itulah Uniknya Arsitektur Gereja Maria Annai Velangkanni
WISATA RELIGI DI TANAH BATAK : KEBHINEKAAN YANG KAYA PESONA

Melihat bentuk bangunannya, maka mungkin orang-orang akan berpikir bahwa itu adalah Kuil Hindu khas India. Ya, itu dengan jelas tampak dari gaya arsitektur Indo-Mogul yang dipakai oleh sang arsiteknya, seorang Pastor bernama James Bharataputra. Peruntukan awal gereja ini memang bagi kaum Katholik keturunan India yang ada di Kota Medan sehingga tak heran jika gaya India kental terasa.

Dengan keunikannya ini, Gereja Velangkanni ini menjadi satu-satunya di Indonesia, sedangkan di dunia selain di Medan, juga terdapat satu lagi di India Selatan.

Lokasi gereja ini sendiri berada di Perumahan Taman Sakura Indah, Tanjung Selamat, Kota Medan. Karna tidak berada di tepi jalan raya utama, membuat gereja ini seringkali terlewatkan oleh wisatawan yang belum tahu, bahkan mungkin orang Medan sendiri belum pernah kesana.

Bagi kalian non-jemaat yang ingin berkunjung, tak perlu khawatir karena gereja ini terbuka bebas bagi siapapun dan tentunya tidak dipungut biaya sepeserpun. Tak heran jika setiap harinya selalu ada saja pengunjung yang datang untuk berwisata kesana.

Wisatawan juga bahkan tidak hanya dapat menikmati keunikan bangunannya dari luar tetapi juga dapat masuk ke bagian dalam ruang ibadah. Interior di bagian ruang ibadah ini akan menggantikan kesan Kuil Hindu yang nampak dari luar. Sama seperti gereja pada umumnya, ruang ibadah di Gereja Velangkanni pun terdiri dari barisan kursi dengan patung-patung santo yang menghiasi dinding bagian atasanya.

Ternyata, keunikan gereja ini tidak cukup hanya dari bentuk arsitektur bangunannya. Gereja ini juga menyimpan sebuah keajaiban dimana terdapat mata air yang muncul tepat di bawah patung Bunda Maria yang dibangun di depan gereja. Air ini akhirnya dipercaya masyarakat sebagai keberkahan bahkan dapat menyembuhkan berbagai penyakit bagi yang percaya.


Ini Bukan Myanmar ! Tapi Pagoda Taman Lumbini di Berastagi
WISATA RELIGI DI TANAH BATAK : KEBHINEKAAN YANG KAYA PESONA

Bangunan pagoda satu ini memang digadang-gadang sebagai replika Pagoda Shwedagon di Myanmar. Memang ketika melihat pagoda yang berada di Berastagi, Kabupaten Karo ini, kita seolah diajak ke negeri lain, apalagi dengan warna kuning emas yang melapisinya, membuat nuansa kontras dari lingkungan sekitarnya.

Pagoda Taman Alam Lumbini memang saat ini menjadi tujuan wisata favorit di Sumatera Utara. Lokasinya juga tidak begitu sulit dilalui, hanya sekitar 1 km dari jalan raya utama Berastagi-Medan tepatnya di Simpang Tokoh.

Tentu yang menjadi perhatian turis hingga mau datang ke Pagoda ini ialah bentuk arsitekturalnya yang khas, megah, dan mencolok, bahkan menjadi Pagoda tertinggi di Indonesia. Namun selain itu, karena berada di dataran cukup tinggi menjadi faktor lain alasan pengunjung yang datang terutama orang Medan yang hendak mencari cuaca sejuk nan dingin.

Pesona unik lainnya ialah adanya ornamen di atas kubah pagoda dimana akan menimbulkan suara dentingan halus ketika ada angin yang menghempasnya. Suara tersebut jugalah yang akhirnya membuat pengalaman berbeda yang dirasakan pengunjungnya.

Selain dapat menikmati pagoda dari sisi luar, pengunjung non-Buddha pun bisa masuk ke bagian dalam atau ruang persembahyangannya. Interior yang ada pun cukup menarik dan akan memperkaya galeri foto kalian, termasuk adanya patung Buddha berbahan giok yang langsung berasal dari Myanmar.

Menempati area sekitar 3 hektar, selain bangunan pagoda, terdapat juga taman-taman luas yang ditata dengan baik. Pengunjung dapat menikmati nuansa taman berpagarkan nuansa alam yang asri. Terdapat juga jembatan gantung yang juga menjadi daya tarik lain dari Taman Lumbini.

Bagaimana? Apakah kamu tertarik? Apalagi untuk masuk ke sana tidak ada tarif yang harus dibayar alias gratis. Apalagi Pagoda Taman Lumbini ini dibuka setiap hari untuk wisatawan dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore.


Memiliki Patung Dewi Kwan Im Tertinggi di Asia Tenggara, Kamu Jangan Melewatkan Mampir ke Vihara Avalokitesvara di Pematangsiantar
WISATA RELIGI DI TANAH BATAK : KEBHINEKAAN YANG KAYA PESONA

Meskipun Indonesia bukanlah negara dengan mayoritas penduduk beragama Buddha, namun ternyata di negara kita inilah Patung Dewi Kwan Im tertinggi se Asia Tenggara berada, tepatnya di kota Pematangsiantar.

Patung tersebut berdiri kokoh setinggi 22,8 meter di komplek Vihara Avalokitesvara, sebuah rumah ibadah umat Buddha yang sudah berdiri sejak 2005 silam. Ya, patung yang dipesan langsung dari negeri Tiongkok tersebut menjadi pesona utama yang membuat Vihara Avalokitesvara tidak hanya dikunjungi untuk ibadah tetapi juga untuk tujuan wisata.

Berbahan batu granit, Patung Dewi Kwan Im ini dikeliling catur mahadewa raja atau dikenal sebagai malaikat pencatat amal. Di sekelilingnya juga terdapat 33 patung Dewi Kwan Im dalam ukuran kecil serta di dekat patung juga terdapat lonceng besar khas kuil Buddha umumnya.

Pesona lain dari Vihara Avalokitesva ini ialah taman yang berada di sekitarnya. Suasana asri nan menenangkan dapat terasa sejak awal memasuki komplek vihara. Bahkan disekeliling vihara terdapat kolam ikan dengan jembatan-jembatan berukiran bunga yang membuatnya semakin mempesona laiknya berada di negeri tirai bambu.


Bukan, Ini Bukan Batu Cave-nya Malaysia ! Tetapi Di Langkat, Sumatera Utara
WISATA RELIGI DI TANAH BATAK : KEBHINEKAAN YANG KAYA PESONA

Jika kalian pernah ke Malaysia, maka kemungkinan besar pula kalian mengunjungi Batu Cave karena menjadi salah satu objek wisata populer di Kuala Lumpur. Di sana, terdapat sebuah patung raksasa berwarna emas yaitu patung Dewa Murugan. Namun ternyata, kurang banyak yang tahu kalau di Indonesia pun punya Patung Dewa Murugan serupa, tepatnya di Desa Padang Cermin, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Memang bukanlah menjadi Patung Murugan terbesar, namun Patung yang berada di Kuil Hindu Shri Raja Rajeshwari Amman Kovil ini menjadi Patung Murungan terbesar ke dua di dunia setelah yang dimiliki Malaysia.

Nuansa Hindu India memang sangat kental terasa ketika kalian menyambangi komplek kuil. Bentuk arsitektural bangunan kuil yang bertingkat tingkat dengan patung-patung disekelilingnya tentu langsung akan menarik perhatian.

Tepat di samping bangunan kuil itulah, berdiri kokoh Patung Murungan berlapis warna emas setinggi 17 meter. Patung ini sendiri memang terbilang baru yaitu diresmikan pada tahun 2012 silam. Dewa Murugan sendiri menjadi salah satu dewa Hindu yang terkenal di kalangan orang-orang Tamil India dan Sri Lanka karena dia dipercaya sebagai dewa perang dan pelindung negeri Tamil.

Bagi kalian yang hendak datang, ada baiknya datang saat waktu ibadah yaitu pukul 5 subuh hingga 9 pagi serta pukul 12 hingga 2 siang. Hal ini karena gerbang utama masuk ke kuil biasanya ditutup selain jam tersebut, namun begitu sebenarnya kalian masih bisa masuk dari gerbang belakang. Cukup bertanya dengan warga sekitar saja.


Kamu Harus Tau ! Medan Juga Punya Vihara Terbesar di Indonesia
WISATA RELIGI DI TANAH BATAK : KEBHINEKAAN YANG KAYA PESONA

Wow, Ternyata Kota Medan juga punya vihara yang tercatat sebagai salah satu yang terbesar di Indonesia. Lokasinya cukup strategis tepatnya di Jalan Cemara Boulevard Utara. Nama vihara tersebut ialah Maha Maitreya. Sebagaimana namanya, vihara ini memang kuat dalam ajaran Buddha Maitreya yang mengajarkan cinta kasih bagi semesta.

Tampak dari bangunan viharanya memang sudah sangat jelas besarnya vihara tersebut. Menempati area seluas 4,5 hektar, vihara ini sebenarnya sudah ada sejak tahun 1991 namun baru diresmikan tahun 2008 silam.

Kenyamanan akan sangat terasa ketika mengunjungi vihara. Taman-tamannya dibuat dengan gaya taman-taman yang biasa ada di vihara Tiongkok. Kolam-kolam berisi ikan koi juga menghiasi beberapa sudut taman termasuk terdapat juga taman burung. Dinamakan taman burung karena disana seringkali dijumpai puluhan burung yang beristirahat termasuk burung-burung migran dari negara lain.

Di komplek vihara sendiri terdapat 3 gedung utama yang kesemuanya mampu menampung hingga lebih dari 5000 jamaat. Bahkan di sini bukan hanya terdapat bangunan untuk ibadah saja tetapi juga dilengkapi dengan restoran dan toko souvenir.

SUMBER
4iinch
4iinch memberi reputasi
1
2.9K
15
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Lounge Pictures
Lounge PicturesKASKUS Official
69KThread11.2KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.